17

1.1K 51 1
                                    

happy reading


hari ini cuaca cukup buruk , gama yang tadinya ingin kerumah papi nya mengurungkan niatnya untuk kesana karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan

ia berdiam diri di kamar sembari menonton film  , tentunya sembari ditemani oleh angkasa

kedua sejoli itu sibuk menonton film hingga tak sadar bahwa mereka belum ada yang mandi karena memang dari bangun tidur gama dan angkasa hanya mencuci muka dan menggosok gigi setelah itu kembali ke kamar

gama yang posisinya tiduran dengan paha angkasa yang menjadi bantalan terlihat sangat anteng , ia sama sekali tidak merengek ataupun merasakan keram di perutnya

"sayang , perut kamu makin lucuu ya" goda angkasa sembari menelusup kan tangan nya kedalam baju gama

gama melirik wajah angkasa sebentar "lucu? tapi aku pikir ini gabisa dibawa ke kampuss , udah keliatan gede banget ga sih?" tanya gama dengan bibir mengerucut gemas

"gede? iya sih dikit , tapi bagi aku ini jadi keliatan lucuu apalagi tubuh kamu yang makin tambah gemuk" ucap angkasa lagi

"gemuk?!!" gama sontak beranjak dari tidurnya , ia menatap kesal ke arah angkasa dengan tangan bersedekap dada "jadi sekarang aku gemuk?"

"eh? enggak , bukan gitu maksut aku , kamu jadii keliatan gembul gitu loh , jadi gimana ya? gemuk tapi nggak gemuk bangett" elak angkasa dengan wajah yang pucat akibat panik

gama membuang muka dan berjalan ke arah kaca panjang didekan balkon "gemuk?" ia mengubah-ubah posisi nya didepan kaca dan memegangi perut buncitnya

angkasa yang melihat tingkah laku gama langsung terkekeh gemas "kamu kenapa makin hari makin lucu sih? , sini"

gama berjalan mendekati angkasa kemudian kembali tidur dengan posisi yang sama "sayang" panggil gama

angkasa menunduk menatap wajah manis kekasihnya "ada apa?"

"kalo semisal bakal ada satu pilihan antara nyelamatin nyawa aku atau nyelamatin nyawa bayi ini , kamu bakal milih mana?" tanya gama tiba'

angkasa terdiam tak percaya dengan pertanyaan kekasih nya "maksut kamu apa sih? hm? jangan bicara gitu lagi ya , aku percaya kamu sama anak kita bakal baik baik aja" ucap angkasa lembut

"tapi kamu harus milih dulu! milih aku , atau bayi ini? kalo saran aku , kamu harus milih buat nyelamatin nyawa bayi kita , karena.. mau gimana pun bayi kita harus tetap selamat dan lahirr didunia ini" ujar gama sembari tersenyum manis

"hei , kamu tau ngga? tadinya , waktu aku dipaksa buat nikah sama liliy aku pernah berpikir buat nerima dan nggak kabur kaburan kaya gini , tapi.. semuanya aku tepis setelah aku kenal kamu , dan" tangan angkasa mengusap perut gama "tumbuhnya anak ini disini"

"kalo semisal kita ga pernah ketemu dan ga pernah kenal , kamu bakal nikah sama liliy?" tanya gama

angkasa menggeleng "enggak , kemauan aku itu kan hanya sekedar lintasan dari pikiran aku aja , seumur hidup.. aku gapernah sedikitpun suka sama perempuan , aku ga pernah sekalipun pengen pacaran sama perempuan, gapernah" jelas angkasa

"tapi.. bukan kah hubungan kita ini bakal dianggap aneh? secara kan hubungan ini , segender" ucap gama pelan

angkasa menghela nafasnya "kalaupun dianggap aneh dan remeh , aku gapeduli , karena.." angkasa terdiam sebentar dan memandangi wajah manis gama "cuman kamu yang aku mau. , kamu , kamu dan kamu"

gama yang mendengar itu sontak memalingkan pandangan nya "ah? aku ga denger"

"mau diulang? kamu ,kamu ,kamu ,kamu
,kamuuuuu pokoknyaaa always kamuuu" teriak angkasa mengulang perkataan nya

Pria aneh END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang