18. Ken Terate - Pengantin Remaja

14 1 0
                                    

Judul: Pengantin Remaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Judul: Pengantin Remaja

Pengarang: Ken Terate

Genre: Young Adult, romance

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2022

Tebal: 384 halaman

ISBN: 9786020660103

Blurb:

"Dimabuk cinta, Pipit mengangguk sambil tersipu saat pacar tampannya mengajaknya menikah. Pipit masih SMA, tapi dengan gembira meninggalkan sekolah demi menjalani angan hidup indah bersama laki-laki yang ia sayangi.

""Cinta adalah soal hati, bukan usia." Bukankah ada lagu yang bilang begitu?

"Pipit yakin Pongky akan menjaga, melindungi, dan memenuhi semua kebutuhannya. Kalaupun tidak, cinta pasti akan menguatkan mereka dalam kondisi apa pun. Benarkah begitu? Pipit mulai bertanya-tanya setelah bulan madu berlalu. Tinggal di rumah mertua yang kekurangan air tapi kelebihan makian, memikirkan cicilan kompor gas... membuat dunianya jungkir balik nggak karuan.

"Apakah cinta muda yang menyebabkan kekacauan ini? Apakah menjadi pengantin remaja berarti mimpi Pipit berhenti sampai di sini?"

***

Aku baru saja menamatkan karya ini. Saking tidak sabarnya, aku langsung mengetik resensinya meskipun urutannya tidak begitu. Namun, aku sangat antusias untuk segera mengungkapkan isi kepalaku setelah melalui perjalanan pernikahan sepasang pengantin remaja. 

Sebenarnya, aku sudah punya buku ini sejak tahun kemarin. Akan tetapi, aku baru menanggalkan plastik segel, lalu membacanya pada tahun ini. Karena aku sudah semakin dewasa dan berada diambang keraguan tentang hidup berumah tangga.  Karena itu, aku memutuskan untuk membaca buku ini.

Sinopsis

Pipit bahkan belum lulus SMA ketika melangsukan pernikahan dengan pacarnya, Pongky, yang umurnya hanya terpaut 2 tahun lebih tua. Dengan modal nekat dan visi hidup yang tidak sepanjang ibu jari. Ia hanya merasakan kenikmatan pernikahan hanya sebatas tidur pengantin saja, tidak lebih. Setelahnya, dia dihadapkan dengan realita sesungguhnya dalam hidup, termasuk kebenaran yang sesungguhnya mengenai Pongky dan keluarganya yang tak lain adalah keluarga bajingan.

Kesan dan Pesan Subjektif

Aku sangat terilhami setelah bimbang apakah aku harus menikah dini atau tidak. Bagaimana aku harus mencari pasangan. Dan bagaimana aku harus tidak mudah percaya pada janji manis seorang manipulator andal. Aku jaga diajari betapa pentingnya pendidikan dan cara pandang terhadap dunia. Semua orang memiliki kesempatan, asalkan dia punya tekad untuk mengejarnya dengan cara yang halal. 

Kelebihan

Buku ini somehow sangat natural, seperti ditulis dari kejadian nyata. Aku benar-benar terhibur sekaligus penasaran dengan resolusi dari konflik yang amat parah ketika pernikahan dini terjadi. 

Kekurangan

Ceritanya berbelit-belit. Pipit terlalu drama. Pongky tidak mendapatkan azab yang setimpal. Aku sangat kecewa.

Penilaian

Cerita ini membuatku semangat untuk menuliskan resensinya, tetapi aku tidak yakin apakah hasilnya akan bagus.

Hook/ending 5/5

Premis dan blurb dari buku ini sangat menarik, apalagi disuguhkan dengan memancing rasa penasaran. Topiknya sangat relate dengan keadaan saat ini yang tren dengan bucin. Apalagi prolog dibuka dengan hook yang sangat menarik. 

Tokoh 2/5

Semua tokoh hampir sama, berbahasa Jawa dengan logat medok. Atau beberapa tokoh sampingan dari ibukota yang berbahasa lo-gue dan Inggris lancar. Semua problematik. Tidak ada yang bisa kuharapkan selain drama yang tidak penting dan berbelit-belit. Satu-satunya pujian adalah kebodohan Pipit dan Pongky digambarkan sangat realistik.

Latar 2/5

Tokoh sedatar itu, apalagi tempatnya. Benar-benar perkampungan biasa yang ada di Indonesia. Bahkan entah bagaimana caranya beberapa tokoh pindah antarkota semudah membalikkan telapak tangan. Meski begitu, atmosfer yang disuguhkan dalam tiap deskripsi cukup nyata dan bisa dirasakan.

Konflik 3/5

Konflik sangat menarik. Aku terbuai di separuh awal. Aku bahkan yakin cerita seharusnya berakhir di pertengahan buku. Akan tetapi, ceritanya malah berbelit-belit. Pipit marah, baikan, dibodohi, marah lagi. Gitu saja seterusnya sampai akhir cerita. Bahkan mendekati epilog, Pipit benar-benar menjengkelkan, saking bodohnya.

Suara 2/5

Satu-satunya hal yang bisa kubanggakan adalah percakapan yang begitu beneran seperti di Jawa. Hanya saja, minim sekali skill kebahasaan yang dipamerkan oleh pengarang. Apalagi banyak Bahasa Jawa yang tidak ditunjukan artinya. Benar-benar dipenuhi dialog.

Total 2,8/5

Hasil yang cukup bagus sebenarnya. Di atas rata-rata, tapi masih banyak yang perlu ditingkatkan.

Kesimpulan

Buku ini cocok bagi kamu yang mulai menginjak dewasa, dan hendak memilih ke jenjang yang lebih serius.  Buku ini membeberkan realita yang tidak ditemui tentang kehidupan pernikahan. Tidak memihak pernikahan dini ataupun hidup bujangan seumur hidup. Masing-masing ada konsekuensi, dan akhirnya pembaca tahu jawaban yang harus diambil. Maka dari itu, kamu harus membacanya sebelum terlambat.

***

Sekian resensi singkat dariku. Jika ada salah kata atau hal yang ingin didiskusikan, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar atau DM. Aku sangat senang untuk membaca dan membalasnya. Terima kasih karena sudah mau membaca.

Salam hangat,

— rizkywahyufir

Resensi, Relaksasi, Rekreasi, dan Re- Re- Re- LainnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang