Xamorgenzo [28]

678 25 28
                                    

Makasih udah nungguin.

Karna upnya cepat, part sebelumnya jangan lupa di vote + coment ya..

Happy reading ..

Reva masih berdiri terpaku, pikirannya mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Dengan adanya Hades di hadapan Reva tatapan semua orang di sekeliling Reva mulai berubah. Banyak yang berpikir, kesialan apa yang menimpa Reva sampai bisa berurusan dengan seorang Hades.

"Naik!" Perintah Hades.

Reva mematung.

"Seriusan diajak sama Hades? Siapa sih?!" suara salah satu siswi pecah di tengah kerumunan, masih tidak habis pikir.

"Mukanya juga biasa aja." tambah yang lain dengan sinis, suaranya lirih namun cukup tajam untuk membuat beberapa kepala mengangguk setuju.

Sementara itu, Reva tetap diam di tempat. Ini yang paling Reva takutkan. Menjadi pusat perhatian karena Hades.

“Rev!” suara bariton Hades terdengar lagi, kali ini lebih tegas. Membuat Reva meremang.

Reva menggenggam roknya erat-erat, seluruh tubuhnya gemetar. Semua mata terus memandangnya, membuatnya semakin takut dan gelisah.

Hades, yang melihat ketakutan di wajah Reva, segera turun dari motornya. Tanpa bicara, ia berjalan mendekati Reva. Kini, keduanya berdiri berhadapan. Hades kemudian melepas jaket kulit kebanggaan DrakeZeus.

“Permisi,” ucapnya dengan suara pelan, sembari mengikatkan jacketnya dengan hati-hati di pinggang Reva, takut menyakiti perut gadis itu.

Sikap Hades yang tak terduga membuat suasana mendadak hening. Semua anggota DrakeZeus melonggo di balik helm fullface mereka. Belum pernah mereka melihat Hades memperlakukan seorang gadis seperti ini. Kini mereka paham alasan mengapa mereka berada di parkiran tadi.

Setelah selesai, Hades menyentuh dagu Reva, mengangkatnya perlahan hingga mata mereka bertemu. “Pulang bareng gue, Rev,” ucapnya lembut, tanpa ada nada paksaan atau ancaman dalam suaranya.

Reva terdiam, tak mampu berkata apa-apa. Hades kemudian membawanya menuju motor, memakaikan helm pada Reva dan membantunya naik ke atas motor.

Para gadis kini memandang Reva dengan tajam, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. Tatapan penuh iri  masih tak terlepas dari keduanya. Pesona mereka kalah saing sama modelan kaya gitu?! Patut ditindas nantinya. Jika saja mereka berani mengusik ketenangan Hades. Melihat bagaimana Hades nge-treat cewek itu di depan semua orang.

Hades menyalakan motornya. Sebelum itu, Hades menyempatkan menarik tangan kecil Reva untuk melingkari perutnya.  Suara mesin segera memenuhi udara, memecah keheningan yang sempat terjadi dengan Reva yang masih terkejut sama sikap Hades. Tanpa menunggu lebih lama, Hades menarik gas, dan motor mereka melesat keluar dari gerbang Glambora, di susul oleh anggota DrakeZeus di belakang.

...

Di sepanjang perjalanan, Reva hanya menatap kosong. Hades menyadari itu, dan membiarkannya. Asal tangan kecil itu masih melingkar di perutnya.

Setelah melewati jalanan yang sepi, motor Hades berhenti di depan sebuah rumah besar yang tak asing bagi Reva. Halaman depan yang luas kini dipenuhi motor-motor anggota DrakeZeus yang tengah diparkir.

Melihat Hades melepas helmnya, dengan perlahan Reva turun dari motor. Hades segera menggenggam tangan Reva takut saja gadis ceroboh itu jatuh. "Hati-hati, Rev," katanya, sementara satu tangannya masih memegang helm.

Reva berusaha menetralkan degub jantungnya yang sedari tadi berdetak tak karuan.

Reva menatap Hades penuh harap. "Hades, apa aku boleh pulang?" tanyanya dengan suara pelan.

XAMORGENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang