4

8K 753 11
                                    

Saat ini, Elio sedang terduduk di halte dekat sekolah nya dengan malas. Ia melihat sekeliling mencari-cari taxi atau bus yang ia bisa tumpangi, namun setelah lebih dari satu jam tidak ada dari mereka yang lewat.

Tadi pagi, Elio pergi sekolah bersama Marcell. Awalnya ia ingin meminta untuk membawa mobil sendiri namun, mengingat dari ingatan pemilik yang
tidak bisa mengendarai kendaraan sama sekali, Elio segera mengurungkan niatnya.

"Huffttt.. apes banget gue, hp lowbat, gak ada transportasi, udah sore lagi." Elio menghembuskan nafasnya kesal.

"Marcell gak ada niatan jemput gue apa? Masa gue harus jalan sih?" Menyadari apa yang ia ucapkan barusan, Elio segera menggelengkan kepalanya cepat. Tidak, ia tidak mau berjalan pulang ke mansion.

Tubuh ini lemah dan mudah lelah, bukan hal yang bagus jika ia berjalan untuk pulang. Bukannya sampai, mungkin Elio sudah pingsan terlebih dahulu mengingat jarak dari sekolah dan mansion cukup jauh.

Elio memandang ke depan dengan tatapan kosong, ia melamun cukup lama sampai tiba-tiba saja ada yang memegang bahu kanannya.

"Elio?"

"Huh?"

Elio menatap sosok kembar yang ia tolong kemarin dengan bingung, bagaimana bisa mereka ada disini?

"Kalian.." Elio membuka mulutnya untuk berbicara.

"Elio, kenapa lo ada di sini?" Tanya Jino.

"Oh? Gue lagi nunggu taxi atau angkutan umum, why? Harusnya gue yang nanya, lo ngapain disini?" Elio mengerutkan keningnya bingung.

"Kita cuma lewat dan kebetulan ngeliat lo, lo anak starlight?" Ujar Jino sembari menatap lekat wajah cantik Elio

"Gak usah nanya hal yang jelas-jelas lo tau."

"Haha, oke-oke. Lo mau anterin? Gue bawa mobil, itung-itung ucapan terimakasih karena udah nolongin gue sama kembaran gue?" Tawar Jino.

Elio berfikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk, dan masuk ke kursi penumpang.

"Dimana rumah lo?" Tanya Jino sembari melirik ke kaca dasboard guna melihat Elio.

"Di kompleks..."

๑๑๑

"Thanks udah nganterin gue pulang!" Ucap Elio sembari bersandar ke jendela mobil si kembar.

"No need, lagian lo kemarin udah nolongin kita." Ucap Jino yang lagi-lagi mengungkit soal kejadian kemarin.

"Haha, ya ya terserah lo. Gue masuk dulu, bye!" Ujar Elio kemudian mulai berjalan ke arah gerbang.

"TUNGGU!"

Suara teriakan berat terdengar dari belakang yang membuat Elio menaikkan alis bingung, ia membalikkan tubuhnya dan terkejut melihat sosok yang selalu diam tiba-tiba berteriak dan turun dari mobil.

'lah? Bisa ngomong? Gue pikir bisu..'

Sosok itu berjalan dengan langkah lebar ke arahnya dan menyodorkan handphone, Elio menatap handphone itu dengan bingung.

"Hm?" Elio mengangkat alisnya terkejut.

"Nomor lo, gue minta nomor lo." Ujar Juna singkat dengan suara berat nya.

"Oh? Okey..? Tapi buat apa?" Tanya Elio dengan ragu.

"Gue minta nomor lo." Ucap Juna kembali, menatap Elio tajam dan sedikit mengerut.

I Found You In Another World [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang