"lo udah ngerjain tugas sejarah?" Tanya Hiro pada sosok manis di sebelahnya.
"Hiro kalau lo lupa semalem kita di sirkuit sampe jam 3." Cibir Elio sembari memainkan handphone nya tanpa peduli sekitar.
"Hehe, mau makan apa? Biar gue yang pesenin." Ucap Hiro seraya melihat ke stand-stand yang berada di sekeliling kantin.
"Nasi goreng yang pedes sama es teh manis." Jawab Elio yang masih tetap asik mengutak-atik handphone nya.
"Oke, tunggu di sini ya manis?" Hiro bangkit lalu mengusak surai hitam Elio sebelum akhirnya berjalan ke arah stand penjual nasi goreng.
Tidak memperdulikan Hiro, Elio masih tetap asik pada handphone nya hingga tiba-tiba saja terdengar suara menyebalkan memanggil namanya dengan ceria.
"Elio! Hai! Kita boleh duduk di sini ya? Mejanya udah pada di tempatin, tinggal di sini doang yang kosong." Ujar Rain seraya tersenyum cerah.
'fuck, sial banget gue.'
Elio menatap rain kesal kemudian melihat meja-meja sekitarnya yang ternyata memang sudah penuh.
"Elio, gimana? Kita boleh kan duduk di sini?" Tanya Rain kembali, yang tentu saja tidak di balas oleh Elio.
Reynard menatap Elio sengit, kemudian duduk di sana. "Gak usah pake nanya segala, tinggal duduk aja. Dia kan tuli makanya kaga denger apa yang rain bilang."
Reynard berkata dengan nada menyindir dan duduk dengan santai di bangku seberang, setelahnya Lucas dan yang lainya mengikuti dan duduk.
Elio menggeser duduknya ke ujung kursi saat melihat Rain yang duduk sangat dekat dengan nya, hari ini ia berpikir bahwa ia benar-benar sial.
[ Tuan! Ada misi! ]
[ ꉂ(๑˃▿˂๑)ァ ]
Elio segera menatap hologram di depannya dengan penasaran
[ Misi ]
Mempermalukan protagonis wanita dan pria saat jam istirahat[ Hadiah ]
point 100[ Hukuman ]
Tidak bisa berjalan selama satu hari penuh'hm? Lagi? Gak ada misi yang bagusan dikit apa?'
[ Tidak ada tuan, atasan hanya memberikan misi ini. ]
[ (⌯˃᷄ ⁻ ˂᷄⌯) ]
Elio mengangguk pasrah dan melihat ke arah protagonis pria dan wanita yang tengah bermesraan di depannya, apakah mereka sengaja melakukan itu di hadapannya? Benar-benar menjijikan.
Elio mendongak dan mengedarkan pandangannya guna mencari Hiro, disana ia melihat Hiro yang tengah membawa nampan berisi dua piring nasi goreng dan dua gelas es teh manis.
Melihat Hiro yang kesusahan, Elio dengan cepat bangkit dan membantunya membawa dua gelas berisi es teh ke meja yang tadi ia duduki.
Hiro meletakan nampannya di meja dengan senyum lebar di wajahnya. "Makasih manis." Ucap Hiro seraya duduk di samping Elio.
Ia melirik sekilas ke arah Lucas dan teman-teman binatang nya, lalu mendengus dan berkata. "Kenapa mereka ada disini?"
"Gak ada tempat." Jawab Elio yang sudah fokusnpada makanan nya, sementara Hiro melirik orang-orang ini dengan kesal.
"Em, halo! Nama aku Rain, kita belum kenalan loh! Nama kamu siapa?" Tanya Rain seraya semakin mendekat ke arah Hiro.
Hiro melihat Rain dengan sinis dan sedikit mendorongnya menjauh.
"Aku! Kamu kenapa dorong aku?" Ucap rain dengan mata memerah.
Elio segera menoleh dan sedikit terkejut dengan skill akting Rain.
"Rain! Kamu gak apa-apa kan? Sakit gak?" Tanya Lucas dengan wajah panik.
Tidak jauh dari beda Lucas. Reynard, Hendry, Jidan, dan Eric. Mereka menatap Rain dengan raut wajah khawatir.
"A-aku gak papa kok, cuma sedikit sakit aja. Mungkin temennya Elio kaget refleks dorong aku.." cicit Rain yang membuat Elio memutar bola matanya malas.
Mendengar hal tersebut, Lucas segera berdiri dan menatap Hiro dengan sengit.
"LO APA-APAAN DORONG CEWE GUE ANJING!" Teriak Lucas seraya menarik Hiro dan memukul nya.
Elio segera bangkit dari duduknya dan menatap Hiro yang terjatuh ke lantai karena tidak siap dengan pukulan.
Di sana, Hiro terkekeh pelan dan bangkit. Ia dengan cepat memukul rahang tegas Lucas dan menendangnya hingga terjatuh menabrak meja sebelah.
Tanpa memberi jeda, Hiro memukul Lucas kembali dan mencengkram erat seragam Lucas.
"LO TANYAIN SANA SAMA CEWE MURAHAN LO ITU, NGAPAIN DIA DEKET-DEKET GUE TERUS NEMPELIN PAYUDARANYA KE TANGAN GUE!" Teriak Hiro tepat di wajah Lucas.
Lucas yang mendengar hal itu tidak terima dan dengan cepat memukul Hiro.
Elio tersenyum miring mendengar hal itu, sementara Rain menjadi sedikit pucat dan mencoba membela diri.
"Aku gak kaya gitu! Aku cuma mau kenalan doang sama kamu! Tapi kamu malah dorong aku dan nuduh aku yang enggak-enggak! Aku gak pernah punya salah sama kamu ya! Kenapa kamu malah nuduh aku?!" Teriak Rain dengan mata memerah ingin menangis.
Mendengar Rain berteriak marah, Lucas terlihat semakin marah dan mulai memukuli Hiro dengan lebih kencang.
Elio yeng melihat hal ini tersenyum tipis, ia menatap Rain yang berada di pelukan Reynard tengah menangis dengan kencang di sana.
"Yah, mana ada sih maling ngaku." Ucap Elio dengan santai seraya menatap Rain dengan senyum mengejek.
Lucas mendengar perkataan Elio segera berhenti memukuli Hiro, ia menatap Elio tajam dan berkata. "Heh, gue tau Rain gak akan mungkin kaya gitu. Dia gak kaya lo yang ngemis-ngemis ke gue buat nerima gay kaya lo."
Elio mendengar hal tersebut tersenyum lebar, dapat ia dengar banyak murid yang berada di kantin membicarakan nya dan juga Hiro.
Elio mengangkat bahunya santai. "Yah Lucas, wajar kan gue ngejar lo yang notabene nya tunangan gue?"
Elio berkata dengan sedikit keras hingga membuat orang-orang di kantin terkejut, Elio menatap Lucas yang mana dapat ia lihat wajah Lucas memerah dan menatap nya tajam.
Sebelum Lucas membuka mulutnya, Elio kembali membuka suara dan berkata dengan wajah jijik. "Seenggaknya gue gak kaya cewe Lo yang ngedeketin tunangan temennya sendiri, selalu sok suci mikir kalau dia ngelakuin hal bener, dan masih punya muka buat mesra-mesraan sama lo di depan gue padahal dia tau lo tunangan gue. Selau playing victim dan ngejebak gue bilang kalau gue ngebully dia biar bisa dapet perhatian sama simpati orang lain? Lucas, gue pikir cewe lo itu gak lebih baik dari gue."
Setelah Elio menyelesaikan ucapannya, kantin menjadi hening. Hiro yang terduduk di lantai segera bangkit dan memukul Lucas sekali dan segera meraih lengan Elio.
Hiro menoleh menatap Lucas yang baru saja bangkit dari jatuhnya. "Jagain cewe sialan lo itu, bilangin sama dia jangan gatel jadi cewe. Jijik."
Setelah mengatakan hal itu, Hiro segera menarik Elio keluar dari kantin dan berjalan menuju UKS.
Hiro berjalan dengan cepat dan langsung menendang pintu UKS sesaat setelah sampai di depan pintu UKS.
Hiro mengangkat Elio duduk di ranjang pesakitan, lalu mencari kotak obat.
Melihat hal ini, Elio tersenyum tipis. "Masih marah?"
Hiro mengambil kotak obat dan menyeret bangku, lalu duduk di hadapan Elio.
"Obatin gue." Ucap Hiro seraya menatap lekat wajah cantik Elio.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You In Another World [BL]
RomanceAleo hanya ingin menyelesaikan misi terakhir nya lalu pergi menemui sang sahabat. Namun apa daya? Bukan nya mati setelah jatuh ke jurang, Aleo malah bertransmigrasi ke raga seorang antagonis di novel, bersama dengan sebuah hologram sok imut yang men...