"Lio sayang, ayo bangunn. Kamu harus sekolah, hey!" Ucap Marcell sembari membuka gorden, membuat cahaya mata hari yang cerah segera menerobos masuk, membuat seisi ruangan yang tadinya gelap menjadi cerah.
"Liooo, bangun udah jam setengah tujuh." Marcell mencubit pipi Elio cukup keras hingga membuat sang empu terbangun dengan bibir mengerucut.
"Eumhh abang! Lio masih ngantuk.." gumam Elio seraya menggeliat di kasurnya.
"Bangun! Udah pagi, kamu mau kesiangan hah? Ayo bangun, udah mau jam tujuh." Marcell menggendong Elio seperti koala dan membawanya ke kamar mandi.
Mendudukkan Elio di wastafel dan mengambil sikat gigi juga pastanya, memberikan sikat gigi yang sudah terdapat pasta di atasnya. Marcell segera keluar dari kamar mandi, membiarkan adiknya pergi membersihkan diri.
Marcell membereskan tempat tidur Elio, kemudian menyiapkan pelajaran apa saja yang harus adik manis nya bawa.
Setelah beberapa saat, Elio akhirnya keluar dalam ke adaan segar. Ia memakai seragamnya dengan riang setelah itu pergi ke kamar Marcell untuk sarapan bersama.
"Udah? ayo, kebawah." Ujar Marcell seraya tersenyum saat melihat sosok manis berlari ke arah nya.
"Eum, ayo!" Seru Eleo dengan semangat.
Marcell terkekeh gemas kemudian mencubit pipi adiknya perlahan, lalu menggandeng pergi ke arah lift.
Saat hendak memasuki lift, mereka berdua berpapasan dengan Reynard. Elio acuh tak acuh, ia tetap memasuki lift dan berbicara dengan senang bersama Marcell.
Pasangan adik-kakak ini jelas membuat Reynard yang berada di sana merasa sedikit mengganjal di hatinya, ia menatap Elio yang tengah tertawa karena candaan dari Marcell. Melihat tawa manis itu, Reynard merasa bahwa itu tidak adil. Dulu, Elio selalu lebih dekat dengan nya, ia melihat bahwa Elio selalu mengabaikan Marcell dan mencoba menarik perhatiannya.
Tapi sekarang apa? Sejak kejadian Elio tertabrak mobil, semuanya berubah. Elio menjadi lebih dekat dengan Marcell dan terlihat seperti sangat membenci dirinya, itu membuat Reynard menjadi gelisah, apakah ia sudah keterlaluan seperti apa yang di ucapkan oleh Marcell kala itu? Tapi dia merasa benar, karena Elio lah ibunya pergi. Tapi, entah mengapa ia merasa menjadi sangat tidak nyaman sekarang.
Bukan hanya dirinya. Lucas, yang selama ini terbiasa di ganggu oleh Elio tiba-tiba terlihat gelisah, saat Elio sama sekali tidak memperdulikan nya. Rain pun sama, entah benar atau tidak akhir-akhir ini rain seperti selalu saja mencari masalah dengan Elio. Ia terlihat seperti selalu mencari-cari kesalahan Elio, dan seperti selalu mencoba untuk menjebak Elio.
Ada apa sebenarnya? Ia merasa sangat janggal, di satu sisi dia merasa seperti. Aku harus menyelidiki semuanya, aku harus melindungi Elio, aku harus berbaikan dengan nya, dan sebagainya. Tapi di satu sisi ia juga merasa bahwa ada sesuatu yang menahannya, sesuatu yang berada di alam bawah sadarnya berkata untuk tetap percaya apapun yang di katakan rain dan tidak boleh berdekatan dengan Elio atau dia akan mengacaukan segalanya.
Reynard bingung, memang apa yang akan dia kacau kan jika ia berada di pihak Elio?
Ada apa sebenarnya dengan ini semua, mengapa ia baru menyadari nya sekarang?
Ting!
Suara lift tiba-tiba saja membuat Reynard yang masih berada di pikirannya tersadar, ia melihat Marcell yang sedang mencium pipi bulat Elio lalu memeluknya.
Ia mulai berjalan maju dan melangkah di belakang pasangan adik-kakak ini. Kemudian baru ia menyadari, Aroma manis menenangkan yang ia cium sedari tadi, menguar dari tubuh Elio.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You In Another World [BL]
RomanceAleo hanya ingin menyelesaikan misi terakhir nya lalu pergi menemui sang sahabat. Namun apa daya? Bukan nya mati setelah jatuh ke jurang, Aleo malah bertransmigrasi ke raga seorang antagonis di novel, bersama dengan sebuah hologram sok imut yang men...