AG » 5

57.8K 1.5K 4
                                    

Hii Reyalaa!🌷💫

Siapa nih yg udh ngga sabar baca kelanjutan mereka??

Spam komen buat next part yaww!! Disetiap paragraf!!

Kalo ada yg typo tandain! Lala nggak sempet koreksi hihi!!

Happy Reading!! :)

Akhir-akhir ini, Arsaka dan kedua temannya sering sekali kumpul bareng. Seperti sekarang mereka bertiga sedang berada dirumah Arsaka, ditemani dengan segelas kopi dan juga beberapa camilan diatas meja bundar yang berada diruang tamu.

"Dia kembali, Ar!"

Penuturan itu membuat Arsano dan juga Arsaka menoleh kearah Alsega yang berbicara barusan.

"Dia nggak selemah dulu, sekarang dia kuat bahkan anak buahnya banyak sekarang!" lanjut Alsega.

"Gue tau, kemarin orang suruhan gue nelpon dia juga bilang begitu." sahut Arsaka memberitahu.

"Kekalahan dua tahun lalu nggak bikin dia kapok," ujar Alsega.

Arsano meminum kopinya, cowok itu menatap Arsaka dan juga Alsega secara bergantian. "Apa yang akan terjadi kedepannya?"

Pertanyaan itu membuat Arsaka terdiam, otaknya berputar memikirkan ucapan Arsano. Bahaya, itulah yang terlintas dibenak cowok tampan itu.

"Tetep jaga-jaga aja, dia lebih bahaya daripada dulu apapun pasti bakalan dilakuin buat bikin kita hancur!" Arsaka meletakkan kopinya.

"Terutama lo, Ar! Terlebih lagi dia tau kalau lo punya Giya!" ujar Alsega.

Arsaka terdiam mendengar itu, benar yang dikatakan Alsega. Mulai saat ini cowok itu harus semakin ketat menjaga Giya, mengingat seseorang itu yang akan berbuat nekat demi kemauannya.

Alsega meminum kopinya, cowok itu berdecak kesal saat merasakan kopinya yang tidak lagi hangat seperti tadi, melainkan sudah dingin.

"Ck, kopi lo kenapa dingin sih anjing!" umpat Alsega dengan kesal.

Arsano malah tertawa mendengarnya, cowok itu menepuk bahu sahabatnya dari mereka SMA. "Kopinya nggak salah kalau dia dingin! Dia pernah hangat tapi lo diemin!"

"Right!" Arsaka refleks menoleh kearah Arsano mendengar kata-kata cowok itu.

"Ehh Ar!" panggil Alsega mengabaikan kopinya yang dingin itu, dan juga perkataan Arsano.

"Hm?" Arsaka berdehem singkat.

"Lo nggak ada niat mau nikah? Umur lo, 'kan udah 25 tuh!" ujar Alsega bertanya kepada sahabatnya itu.

"Apa bedanya sama lo, lo juga belum nikah. Kapan lo nikah?" tanya balik Arsaka membuat Alsega kesal.

"Belum punya gue mah!" jawab Alsega.

"Makanya jangan jadi orang friendly!" celetuk Arsano mengejek.

"Bacot lo, No! Daripada lo friendzone!" sahut Alsega tak mau kalah.

"Sialan!" maki Arsano karena dirinya disindir balik, dan sialnya malah kena mental sakitnya nusuk ampe keubun-ubun.

Arsaka terkekeh mendengar pertengkaran mereka, cowok itu menjawab pertanyaan Alsega tadi. "Nunggu dia lulus!"

Dipikir-pikir dirinya memang gila, gila karena menyukai gadis SMA, gila menyukai gadis yang umurnya jelas-jelas sangat terpaut begitu jauh dengannya, dan lebih gila lagi gadis yang ia sukai adalah anak angkatnya sendiri. Benar-benar definisi cogil.

"Aneh lo Ar! Suka sama anak angkat sendiri!" celetuk Arsano begitu mendengar jawaban Arsaka.

"Dia masih SMA bro! Inget jangan lo apain!" peringat Alsega terkekeh kecil.

My Daddy My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang