AG » 36

9.8K 490 111
                                    

Selamat malam Reyala!🖤😍

Udah nunggu² nie yaaa???

Maaf baru up, lagi sibuk heheh.

Komennya ramein dong!!😭 100 komen ya sekarang harus bisa pokoknya, soalnya kemarin gabisa😭

Vote juga janlup!😍😍

Happy Reading Reyalaaa🌻🚀🧡

Hari ini Arsaka bersama Giya tengah berada disebuah supermarket, berbelanja bulanan adalah tujuan utama mereka. Mengingat stok bahan masakan sudah menipis, ada juga yang sudah tidak layak digunakan akibat ditinggal honeymoon selama beberapa hari.

Ya, mereka sudah pulang dari honeymoon. Kurang lebih selama 5 hari mereka disana menghabiskan waktu bersama-sama dengan teman-teman Arsaka juga.

Urusan sekolah Giya? Menurut Arsaka itu urusan yang cukup gampang mengingat sekolah itu adalah milik keluarganya.

Giya mendorong troli dengan Arsaka yang berjalan disampingnya, cowok itu berjalan dengan gaya cool-nya. Menggunakan pakaian santai, celana pendek dan juga kaos putih polos membuat Arsaka terlihat begitu tampan tak heran jika banyak wanita yang mencuri-curi pandang kearahnya.

Kesannya tidak seperti suami-istri melainkan seperti kakak-beradik yang tengah disuruh berbelanja oleh orang tuanya, mengingat Giya yang bertubuh mungil dan Arsaka yang berbadan tegap dan juga tegas.

Giya berusaha mengambil sebuah roti tawar yang letaknya di rak paling atas, tentu saja wanita itu tidak bisa menggapainya akibat tinggi badannya yang terpaut jauh dengan tinggi rak tersebut.

Hingga sebuah tangan kekar terulur mengambil roti tawar tersebut, barengan dengan sebuah sapuan hangat di pipi wanita itu membuat Giya terkejut.

Wanita itu berdecak kesal, Arsaka selalu saja mencari kesempatan dalam kesempitan tidak memperdulikan keadaan dan lokasi. Hal itu membuat Giya malu walaupun ia tau jika tidak ada yang melihatnya mengingat supermarket disini masih sepi pengunjung karena baru buka. Walaupun ada beberapa, mereka masih sibuk memilih sesuatu.

"Kesusahan bilang!" tegur Arsaka sambil meletakkan sebungkus roti tawar tersebut ke troli.

"Iya, tapi nggak usah nyium juga!" sahut Giya dengan nada kesal berusaha menutupi rasa salting-nya.

"Emang nggak boleh?" tanya Arsaka menaikkan sebelah alisnya, cowok itu tetap berjalan dengan cool mengikuti Giya.

"Enggak." jawab Giya sedikit ragu.

"Masa nyium istri nggak boleh?" gerutu Arsaka sedikit kesal dengan jawaban Giya.

"Ya nggak gitu," Giya mencoba untuk membuat Arsaka tidak salah paham.

"Nyium istri nggak boleh, nyium istri orang boleh nggak ya?" celetuk Arsaka menggoda Giya.

Giya yang tengah mengambil buah apel langsung melotot menatap suaminya itu, membuat Arsaka yang tengah melihat-lihat tersadar kemudian menatap wanita kecilnya itu dengan tampang tak berdosanya.

"Bercanda sayang!" ujar Arsaka dengan lembut.

Giya lebih memilih mengabaikan ucapan Arsaka, wanita itu tidak tahan jika dipanggil seperti itu oleh Arsaka. Giya sudah pasti baper, hal sekecil apapun itu jika bersangkutan dengan Arsaka sudah pasti membuat Giya baper. Giya mudah baper jika bersama ayah angkat yang sudah berganti status menjadi suaminya itu.

Arsaka cukup peka dengan keadaan, cowok itu terkekeh geli ia menyusul Giya yang sudah berjalan didepannya sambil mendorong troli. Cowok itu menyamakan langkahnya dengan istrinya dengan tangan yang mengacak-acak rambut Giya dengan gemas.

My Daddy My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang