Ruka, gadis bermata sipit memasuki perkarangan rumah minimalis itu dengan santai dan membuka pintunya, kemudian masuk ke dalam menemukan seorang gadis yang sedang tiduran setengah badan di sofa sambil memainkan ponselnya. Gadis itu menoleh padanya.
"Ah, eonni, sudah sampai rupanya," ujarnya setelah melihat Ruka yang kemudian duduk di sofa dan meletakkan tasnya di atas meja.
Ia pun berkata, "Tadi ada preman suruhan musuh dari ayah-ku datang," ucapnya sambil memperbaiki cara duduknya menghadap Ruka.
Ruka menoleh dan mengerutkan dahi, khawatir, "Lalu, apa kau terluka? Kau tak apa?" Tanyanya dengan nada khawatir.
Asa menggeleng sambil tersenyum, "Aku tak apa, dan bukan itu yang ingin kukatakan," ujarnya lagi masih tetap dengan senyuman manis.
"Lalu?" Sahut Ruka.
Asa mendekat kemudian menunjuk tangan kirinya, menunjukkan gelang hitam yang ia kenakan, "Ini," ucapnya.
Ruka menatap gelang itu kemudian menatap Asa, "Gelang? Siapa yang ngasih?" Tanyanya.
"Gak tau," Asa mengedikan bahunya, "Pas ketemu gelang ini, energi ku terasa bertambah dua kali lipat," jelasnya dengan serius.
Ruka semakin mengerutkan dahinya, "Maksudmu seperti sihir, begitu?" Tanyanya penasaran.
Asa mengangguk, "Sepertinya," ia terlihat berpikir, "Kurasa ini ada hubungannya dengan tujuh pemuda itu," ujarnya ragu.
'Buku tua itu, liontin, pedang dan ... Anak baru itu...' Pikir Ruka dalam hati.
"Asa," panggil Ruka hingga membuat Asa menoleh, "Kurasa aku harus mengatakan ini padamu,"
Asa menoleh pada Ruka, "Apa?"
Ruka menelan ludah, "Kau ingat buku tua yang ku tunjukkan pada kalian?" Tanyanya memulai, Asa mengangguk memperbaiki posisinya.
"Aku juga punya kalung liontin," menunjukkan kalung yang melingkar di lehernya, "Dan, dua cowok di kelasku juga mencurigakan," jelasnya membuat Asa semakin mengerutkan dahinya.
"Dua cowok?" Tanya Asa.
Ruka terlihat mengangguk, "Jay dan Heeseung. Tapi, Jay memiliki aura berbeda dari yang lain. Seolah ada sesuatu yang menyangkut diriku, entah apa itu," ia mengedikan bahunya.
"Takdir." Sahut Asa secara tiba-tiba.
Ruka menatapnya hingga mereka berkontak mata, "Takdir?" Ia mengerutkan dahinya, bingung.
Asa menatapnya kemudian bertanya, "Eonni percaya reinkarnasi?"
"Tidak. Kepercayaan kita tak mengajarkan tentang reinkarnasi, Asa," jawab Ruka.
"Eum begitu ya, tapi eonni harus berhati-hati ke depannya. Ada sesuatu yang akan terjadi pada eonni,"
BERSAMBUNG
Anj**g! Bab ini pendek amat😭
Sorry ya guys kalau gk sesuai ekspektasi kalian, kayak MV debut BM😭🙌Udh pada nonton "Batter Up" belum?
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL NEXUS || ENHYPEN × BABYMONSTER
Fantasy"Jika ingatanku hilang, kau harus berjanji untuk mengembalikannya." "Aku berjanji!" *** "Dia, pemuda itu, kenapa terasa familiar? Siapa dia?" "Mata itu, apa aku pernah bertemu dengannya?" *** "Sialan! Kenapa harus ingatan kami yang dihapus?" "Jika i...