12: Mengaku

393 34 0
                                    

Info: Mulai hari ini aku akan menggunakan sudut pandang orang pertama.

-----

Aku bersembunyi di balik dinding. Ya, aku benar-benar tidak mengikuti apa yang dikatakan Jay, hari ini aku harus memastikan sendiri sebenarnya apa yang terjadi.

Aku melihat Jay dan pemuda itu--Sion--saling menatap tajam satu sama lain seolah ada rasa kebencian yang begitu dalam diantara keduanya.

Ucapan Sion membuatku membeliakan mata. "Pangeran Vampir yang terhormat, apakah anda tidak menyadari kesalahan anda?" Apa-apaan ini? Vampir?, Batin ku tergelonjak.

Bagaimana mungkin Jay yang tampak biasa adalah Vampir? Itu tidak mungkin! Maksudku, aku membaca di berbagai artikel kalau vampir itu tak bisa terkena sinar matahari langsung, tapi Jay ...

"Apa sebenarnya yang kau inginkan dari Ruka?" Aku bisa mendengar Jay menggeram.

Pemuda itu--Sion, ia mendekat dan memegang bahu Jay sambil mengatakan sesuatu setelah itu meninggalkan Jay sendirian.

Sebelum Jay menyadari keberadaan ku, aku segera kembali ke kantin dan menemui teman-teman yang lain.

"Eonni, dari mana saja?" Tanya gadis bermata bulat itu, Ahyeon, "makanan mu hampir dingin," lanjutnya.

"A-aku tadi ... Aku tadi ke toilet ya toilet," jawabku yang malah terdengar gagap, "aku makan dulu, simpan dulu pertanyaan mu itu nanti," ujarku ketika melihat wajahnya yang keheranan.

Ia mengangguk kemudian melanjutkan makannya. Aku merasa lega karena setidaknya terhindar dari pertanyaan Ahyeon walaupun bersifat sementara.

Sebelum menikmati makananku, aku mengedarkan pandangan dan menemukan Jay masuk dan langsung duduk di sebelah temannya. Mata kami tidak sengaja terkunci dan itu membuatku mengalihkan pandangan.

Aku harus memastikan, apakah dia benar-benar bukan manusia, pikirku kemudian langsung menggeleng, tidak ingin ambil pusing karena sedari tadi aku sudah sangat lapar.

Setelah makananku habis, aku langsung berpamitan kepada yang lain dengan alasan ingin kembali ke kelas. Yang sebenarnya aku mengikuti Jay yang berjalan menuju perpustakaan.

Aku terus mengikutinya dengan perlahan dan hati-hati agar tak ketahuan olehnya. Aku bersembunyi di balik rak-rak buku yang tersusun rapi sambil mengawasi gerak-gerik pemuda itu.

Ia mengambil salah satu buku dan duduk di bangku yang terletak di sudut ruangan. Masih bersembunyi di balik rak-rak, aku terus menatapnya dan memikirkan cara untuk tahu buku apa yang ia baca, tapi aku juga tidak ingin ketahuan.

Tiba-tiba sebuah ide yang beresiko terlintas di benakku, aku mengambil buku fisika di sampingku dan berjalan ke arahnya.

Duduk di depannya, "Sudah lama?" Tanyaku basa-basi dan ia mengangguk sekilas pertanda ia mengatakan ya.

Aku membuka halaman buku fisika itu walaupun tidak tahu apa yang harus ku baca.

"Ruka,"

Aku mendengar ia berbasa-basi, aku mengerutkan dahi. Petunjuk, petunjuk, ayolah petunjuk, batinku tak sabarr.

"Aku tau tadi kau menyaksikan semua," ujarnya, "Dan, kalau mau jujur itu benar, tapi aku punya alasan untuk melakukan semua itu," ujarnya masih fokus dengan buku yang ia baca.

"Jadi, kau benar-benar Vampir?" Tanya ku.

Ia menutup bukunya dan menaruhnya di atas meja, menatapku lekat kemudian mengedipkan matanya sekali dan kini yang kulihat bukan lagi iris mata coklat tetapi merah menyala dan terkesan misterius dan tajam. Ia tersenyum, "Ini identitas ku yang sebenarnya," ujarnya.

Liontin yang melingkar di leher ku tiba-tiba bercahaya dengan sangat terang kemudian redup lagi.

BERSAMBUNG

MERRY CHRISTMAS
🎄🧑‍🎄

Anggap saja ini hadiah natal🎁

Btw ost dari novel ini adalah With You by Winter aespa!!



ETERNAL NEXUS || ENHYPEN × BABYMONSTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang