Semua mata menatap Jay dengan tatapan penasaran sekaligus takut. Ahyeon kemudian angkat bicara, "Apa yang lain juga sama?" Tanyanya.Jay mengangguk. "Iya, tapi tenang saja. Aku tak bernafsu sama sekali pada kalian karena aku vampir vegetarian atau tidak meminum darah manusia." Ujarnya seketika semua gadis menghembuskan napas lega.
"Lalu, apa tujuan kalian kemari?" Tanya Ahyeon lagi.
"Mencari reinkarnasi putri dalam ramalan." Jawab Jay singkat, padat dan jelas.
"Reinkarnasi putri?" Monolog Asa kemudian menatap Ruka, "Eonni, ceritakan mimpi-mimpi mu sebelumnya,"
"Eh, mimpi?"
Dengan tenang Ruka menceritakan semuanya. Mulai dari mimpi bertemu dengan seseorang yang wajah tak terlihat ditengah kabut hingga bagaimana ia menemukan kalung Quinterri itu.
"Kata mama ku, kalung ini dibuat oleh seorang vampir dan memiliki kekuatan hebat." Ucap Ruka sambil memegang liontin Ruby yang ia kenakan.
Tanpa mereka sadari, Jay tersenyum. Kemudian Ruka melanjutkan ucapannya, "Tapi ..." Ia menatap ke Jay, "Apa benar warna kalung yang kau ceritakan adalah Ruby?" Tanyanya.
"Hm. Kekasihku seorang manusia tapi memiliki berkah yang diberikan oleh Yang Maha Esa. Hanya dia yang bisa menggunakan kekuatan kalung itu." Jelasnya, "Sepertinya dia sudah menemukannya," monolognya.
"Kalung itu dibuat oleh seorang vampir untuk kekasihnya,"
Ucapan ibunya kembali terngiang-ngiang di telinga Ruka. Ia melirik Jay, pemuda itu memainkan ponselnya kemudian mata mereka tiba-tiba bertemu seketika Ruka memalingkan wajahnya ke samping. Sedangkan Jay tersenyum geli melihat tingkah gadis itu.
Ia berdiri. "Aku harus pulang. Terima kasih makanannya." Ujarnya kemudian menunjukkan ponselnya ke Ruka, "Periksa pesan ku jika sudah selesai." Ia kemudian melenggang pergi dari kafetaria.
Ruka mengecek aplikasi hijau di ponselnya.
____
Jay Park: Aku tinggal di apartemen dekat rumahmu, jika kau ingin bertanya sesuatu.
16.07___
Rora melirik Ruka yang sedang membaca pesan dari Jay. "Unnie, ada sesuatu?" Tanya gadis cantik itu memicingkan matanya.
Ruka menutup aplikasi dan gelagapan sendiri, "Tidak. Hm, waktunya pulang. Sebentar lagi malam." Ia berdiri kemudian mengambil tasnya dan berjalan buru-buru keluar dari kafetaria. Yang lain hanya menatapnya dengan tatapan heran.
"Ruka eoni kenapa?" Tanya Chiquita.
"Entah," sahut Ahyeon di sampingnya.
***
Ting!
Ruka berdiri di depan pintu apartemen nomor 144 setelah membunyikan bel pintunya. Ia berharap seseorang keluar dari dalam rumah dan benar saja sedetik kemudian seorang pemuda jangkung membukakan pintu.
"Kau ..." Ucapnya ketika melihat Ruka berdiri di depan pintu masuk.
"Oh, Heeseung. Ada Jay?" Tanya Ruka sopan.
"Di dalam." Jawab Heeseung tapi sesaat kemudian ia kemudian berbicara, "Apapun yang terjadi, kau harus tetap bersamanya." Ucap pemuda jangkung itu kemudian mempersilahkan Ruka masuk.
Setelah Ruka memasuki ruangan, ia berdiri di ambang pintu sambil menatap punggung Ruka. "Ruka, seharusnya dulu aku menjagamu. Maafkan aku." Gumamnya lirih.
Sementara itu, Ruka masuk ke dalam ruangan tapi tidak ada siapapun. Pintu di sampingnya sedikit terbuka, dia berusaha mengintipnya. Mungkin ada seseorang.
Ia sedikit mengintip ke dalam. Seorang pemuda membelakangi pintu dengan telanjang dada membuat Ruka refleks menutup pintu hingga membuat pemuda itu sadar.
Jantungnya berdegup kencang. Ia duduk di sofa ruang tamu sambil menormalkan detak jantungnya.
Ya Tuhan, mataku sudah tidak polos lagi. Pikir Ruka dengan dahi yang saling bertautan.
Sesaat kemudian Jay keluar dari kamar dengan mengenakan kaus hitam. "Ruka, apa yang kau lakukan di depan pintu kamarku?" Tanyanya.
"Eh," Ruka terlihat berpikir, "Kupikir tadi aku sendirian tapi pintu kamarmu terbuka, jadi aku..." Belum selesai Ruka menyelesaikan ucapannya, Jay memajukan wajahnya yang membuat gadis itu tergagap dan membulatkan matanya.
"Kau tidak sepolos yang kukira," gumam Jay kemudian kembali duduk normal.
Ruka melihat sekeliling, "Apa tidak ada yang lain?" Tanya Ruka basa-basi.
"Yang lain sudah tidur, mungkin, atau bermain game di kamar mereka masing-masing." Jawab Jay dengan santai.
Ruka mengangguk, "Padahal aku datang untuk bertanya apa kalian dapat membantuku, aku harus menemukan beberapa kebenaran. Kau pasti tau sesuatu kan, Jay?" Tanyanya.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL NEXUS || ENHYPEN × BABYMONSTER
Fantasi"Jika ingatanku hilang, kau harus berjanji untuk mengembalikannya." "Aku berjanji!" *** "Dia, pemuda itu, kenapa terasa familiar? Siapa dia?" "Mata itu, apa aku pernah bertemu dengannya?" *** "Sialan! Kenapa harus ingatan kami yang dihapus?" "Jika i...