___
Seorang pemuda berambut silver dengan rahang tegasnya sedang menikmati cahaya rembulan malam di atas balkon. Setelah ingatannya yang hilang benar-benar kembali lagi padanya. Ia akhirnya mengetahui bahwa sosok gadis yang ia rindukan selama ini adalah gadis yang disukai nya.
Jay menatap sang rembulan. Wajah cantik alami gadis itu tersenyum manis kemudian berbisik, "Aku merindukan mu."
"Bantulah aku untuk menemukan jati diriku kembali dan kita berpetualang bersama-sama. Kita hancurkan kegelapan." Bisiknya yang secara perlahan memudar dan terus memudar.
Jay terbangun menyeka keringat yang membasahi dahi. Itu mimpi yang terasa sangat nyata.
Hari ini ia berencana akan memberitahu gadis itu bahwa ia adalah reinkarnasi putri yang sebenarnya tapi sialnya, ia melihat gadis itu mengobrol dengan anak baru itu, Sion. Di awal pertemuan firasat Jay tentang Sion sudah tidak baik. Dia seolah adalah sebuah penghalang, tapi Jay sendiri tidak tahu apa itu.
Setelah menunggu lama pembicaraan mereka, Jay menarik Ruka menuju belakang sekolah untuk memberitahu beberapa hal yang ku ketahui.
Tapi, mata tajam gadis itu mampu menghipnotisnya dengan mudah. Jay bahkan lupa dengan apa yang seharusnya ia katakan.
Jay memajukan dirinya. Jantungnya ikut berdebar kencang seolah sedang lari maraton. Mereka bersitatap tapi Jay malah mengalihkan pandangan ke bibir gadis itu.
Apa yang kupikirkan?! Pikir Jay.
Jay berbisik dan berbicara lembut tepat di samping telinganya. "Kita lebih dari teman." Ujarnya yang ia sendiri bahkan tidak menginginkan kata-kata itu keluar dari mulut nya, tapi seolah itu dari hati.
Setelah mengucapkan itu, Jay melihat Ruka mematung. Ia berdiri menjauh, memalingkan wajah dan menghirup udara segar.
"Ayo masuk! Atau mau kugendong biar kau akhirnya punya rumor," tawar Jay dengan cengiran.
Ruka kemudian sadar dan melewati Jay begitu saja. "Minggir. Aku duluan." Ujarnya begitu jutek.
"Gadis jutek benar-benar lucu." Gumam Jay.
***
Ruka sedang menulis di buku catatannya karena saat ini adalah pelajaran sejarah. Bu Kim sedang menerangkan di depan kelas hingga tak sadar waktu sudah berjalan cukup lama.
Kring kring kring
Para siswa berbondong-bondong keluar. Ruka membereskan perlengkapannya dalam diam kemudian seseorang mendekatinya sambil berkata, "Ayo pulang bersama."
Sion berdiri tepat di depan meja Ruka dan memohonnya. Ruka baru saja ingin membuka mulut tiba-tiba suara seseorang sudah lebih dulu mewakili nya.
"Ruka pulang denganku." Ujarnya tepat di belakang Ruka, ia menoleh Jay menatapnya sambil tersenyum.
Rahang Sion mengeras tapi ia tak bisa memaksa Ruka. "Oh, baiklah. Kukira Ruka sendiri." Ujar pemuda itu.
Jay berdiri kemudian menatap Sion, "Dia tak pernah sendiri dan aku tidak akan membiarkan dia bersama orang licik. Ayo pergi." Jay menarik tangan Ruka dan keluar kelas.
Di lorong sekolah, mereka berjalan cepat. "Sion juga temanku, Jay." Ucap Ruka yang tangannya masih digenggam oleh Jay.
Jay tiba-tiba berhenti. Membuat Ruka mengernyit heran. Ia menatap wajah gadis itu kemudian mendekat. "Kali ini, apa aku boleh egois demi keselamatan mu?" Tanyanya.
"Huh?" Respon Ruka dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Ruka eoni!"
Ahyeon berteriak mendekat diikuti dengan yang lain. "Aku mendapatkan jawaban tentang buku itu." Ujarnya girang kemudian tersadar ada orang lain lagi di samping Ruka.
"Eh, ehm. Maafkan aku, aku lupa kalau ada orang lain." Ujar Ahyeon meminta maaf kepada Jay.
"Tak perlu canggung. Dia juga tahu tentang buku tua itu. Kita bisa bertanya lebih banyak padanya." Ujar Ruka pada yang lain, "Teman-teman, ini Jay. Jay ini teman-teman ku." Ujarnya memperkenalkan.
"Ehm," dehem Pharita yang membuat semua mata tertuju padanya. Ia melirik tangan Ruka yang masih digenggam oleh Jay, "Kau mau membuat kami iri karena hanya kau yang punya pacar?"
"Eh?" Ruka mengernyit. Ia menurunkan pandangannya ke bawah kemudian tersadar dan segera melepaskan genggaman itu.
"Kamu tidak pacaran!" Ujar keduanya bersama-sama.
"Maksudku, sejak kapan aku pacaran. Kalian tahu kan otakku sering diisi dengan ilmiah. Pacaran? Tidak deh." Ucap Ruka menggeleng.
"Baiklah, baiklah." Ujar semuanya pasrah. "Terserah Ruka unnie saja," ujar gadis berambut pirang, Chiquita.
"Ahyeon, tadi apa kau bilang? Kau tahu tentang jawaban buku tua itu,'kan?" Tanya Ruka kembali pada topik.
"Buku? Maksud kalian Buku Dark Moon?" Tanya Jay heran dengan satu alis yang diangkat.
Semua mengangguk kemudian Ahyeon dan yang lainnya mengajak Ruka dan Jay ke sebuah kafetaria untuk berbicara misteri pada buku itu.
Ruka duduk disamping Pharita dan Ahyeon dan yang lainnya di depan. Jay berada di meja sebelah agar tak terlalu dekat dengan yang lain.
Ruka menaruh sebuah buku tua di atas meja. Sebuah tulisan kembali muncul perlahan-lahan.
"Kebenaran yang hilang, hubungan abadi, dan dunia yang hilang. Dunia yang tak diketahui manusia. Alam semesta akan hancur, makhluk mengerikan akan muncul, para manusia egois akan turun ke bumi."
"Cari Putri Atlantis dan Temukan Jalannya."
"Apa maksudnya?" Tanya Rami tak mengerti.
"Kiamat?" Tebak sang maknae--Chiquita, "Jangan-jangan dunia akan kiamat dan kita kunci penyelesaiannya!" Panik gadis itu.
Ahyeon menatapnya tajam. "Tidak ada yang namanya kiamat, Chiki. Virus Corona tahun 2020 saja itu namanya kiamat, tapi apa? Kita masih disini, masih sekolah, makan, bernafas dan mengobrol. Jangan mengada-ada." Ujarnya pada Chiquita sedangkan gadis berambut pirang itu hanya memonyongkan bibirnya cemberut.
Ruka menatap Jay. Pemuda itu masih bermain ponsel, Ruka tersenyum entah kenapa melihat wajah pemuda itu membuatnya semakin lega.
"Ehm, kurasa ada yang HTS di sini," ucap Rora yang sedari tadi memperhatikan Ruka dengan wajah mengejek.
"HTS? Apa itu HTS?" Tanya Chiquita menyenggol bahu Rora.
"Hubungan Tanpa Status. Seperti Rora dan Yujin." Ucap Asa disamping dengan santai.
Rora menatap Asa. "Unni--"
"Jay, kau tau sesuatu?" Ucapan Rora terpotong ketika Ruka tiba-tiba bersuara.
Ahyeon juga ikut penasaran kemudian bertanya, "Iya, Kak Jay. Sejak awal kami sudah memiliki firasat aneh tentang identitas kalian, maksudku kalian sedikit ... Berbeda."
Melihat ketujuh gadis itu penasaran, Jay memasukan ponselnya kembali ke dalam saku celananya. "Jika ingin tahu identitas ku, tanya saja pada Ruka." Jawabnya dan seketika semuanya menatap Ruka.
"Apa ini? Katanya tidak pacaran, kenapa hanya unnie yang tahu identitas nya?" Tanya Ahyeon.
"Jadi, apa, unnie?"
Ruka menghela nafasnya kemudian berbicara pelan. "Ku harap kalian tidak terkejut," ucapnya membuat yang lain semakin penasaran, "Dia ... Vampir."
BERSAMBUNG
Aku hanya ingin memberi tahu. Book ini bergenre Romansa dan Fantasi dan ada dikit-dikit ilmiah ya guys🙏
Btw di Tik Tok ku rame banget shipper baru ini, SSEONGRUKA!
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL NEXUS || ENHYPEN × BABYMONSTER
Fantasy"Jika ingatanku hilang, kau harus berjanji untuk mengembalikannya." "Aku berjanji!" *** "Dia, pemuda itu, kenapa terasa familiar? Siapa dia?" "Mata itu, apa aku pernah bertemu dengannya?" *** "Sialan! Kenapa harus ingatan kami yang dihapus?" "Jika i...