NOTE: Follow IG author untuk info terbaru dari "Eternal Nexus" --> @vrginrsk
---
Saat mereka sedang berjalan mengikuti arahan dari Sunghoon, tiba-tiba kaki Ruka merasa seperti ada yang tidak beres, perlahan-lahan tanah yang diinjaknya menjadi lengket dan mencoba menariknya dengan paksa.
"Argh!" berteriak.
"Ruka unnie!"
Ruka dapat melihat mereka terlihat panik sekaligus bingung. Namun, kemudian Sunghoon tiba-tiba bicara, "Jangan bergerak. Inilah jalannya." Ujarnya.
Gadis itu menormalkan detak jantungnya, berusaha tenang dan tidak memberontak. Perlahan-lahan ia mulai merasakan tubuhnya mulai ditarik dengan pelan ke bawah. Ia menutup mata mencoba tetap tenang.
"Ruka!" Itu Jay. Sepertinya dia khawatir.
Beberapa menit kemudian seluruh tubuh gadis itu psudah masuk ke dalam lumpur hisap. Dan akhirnya tubuhnya tiba-tiba dilepas dan membuatnya terjatuh ke bawah.
"Auh!" Ringis Ruka dan berusaha untuk berdiri.
Ia melihat ke sekeliling, ternyata ia ada di atas dan di bawahnya terlihat sebuah perkotaan dengan arsitektur-arsitektur yang unik.
Bugh!
Ruka menoleh. Itu Jay. Dia juga terjatuh.
Dia tiba-tiba memeluk Ruka dan mengucapkan, "Kau baik-baik saja kan?" Tanyanya khawatir sedangkan gadis itu hanya mengangguk, ia kembali memelukku.
Ini pertama kalinya ia dipeluk seseorang selain teman-teman dan orangtuanya bahkan Kak Jeonghan yang merupakan kakak kandungnya sendiri tidak pernah melakukannya.
Ruka melihat yang lain juga ikut terjatuh dan saat itu juga, Jay melepas pelukannya.
"Kita datang disaat yang tidak tepat. Ada yang sedang bermesraan." Ucap Pharita.
"Aku iri. Kapan Yujin akan peka?" Ujar Rora dengan cemberut.
"Hei! Tujuan kita datang ke sini untuk Ahyeon. Jangan cinta-cintaan dulu!" Geram Rami.
"Setuju!" Ujar Jungwon dan Sunoo secara bersamaan.
"Hei! Kapan kita akan sampai ke kerajaan? Aku lapar!" Cengeng Chiquita, benar-benar maknae.
"Kamu baru makan tadi," sahut Niki.
"Kamu harus terbiasa, Niki. Canny kalau makan 5 kali sehari." Jawab Rora.
Chiquita cemberut karena tiba-tiba ia dibicarakan, "Ayolah! Cepat...,"
"Makan banyak tapi tetap kurus," Julid Niki yang mendapat tatapan tajam dari Chiquita.
Beberapa menit mereka berjalan akhirnya tiba di pemukiman warga. Banyak orang berlalu lalang dengan pakaian seperti abad tujuh belasan.
Orang-orang menatap mereka bertiga belas dengan tatapan bingung tapi sesaat kemudian melanjutkan kegiatan mereka.
"Hanya pakaian kita yang beda ya?" Ucap Asa.
"Baju mereka bagus! Aku suka gaya abad pertengahan!" Ujar Chiquita antusias.
"Tapi merepotkan...," keluh Rora
"Hanbok lebih merepotkan," sahut Maknae tujuh pemuda itu, Ni-Ki.
"Oh tidak! Itu alasan kenapa aku benci memakai hanbok." Erang Rora dengan malas.
"Kan kerjaanmu tidur saja, Putri Tidur." Ujar Chiquita yang mendapat tatapan tajam dari Lee Dain atau Rora.
"Dain-ah, lihat itu." Pharita berhasil mengalihkan perhatian Rora dari Chiquita dengan menunjuk ke arah kerumunan beberapa orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL NEXUS || ENHYPEN × BABYMONSTER
Fantasía"Jika ingatanku hilang, kau harus berjanji untuk mengembalikannya." "Aku berjanji!" *** "Dia, pemuda itu, kenapa terasa familiar? Siapa dia?" "Mata itu, apa aku pernah bertemu dengannya?" *** "Sialan! Kenapa harus ingatan kami yang dihapus?" "Jika i...