kembali ke sekolah

66 9 0
                                    

"Ih lucu sekali" gumam Zaura sembari menyentuh sesuatu.

"Jika kamu berpikir itu lucu maka lihat lagi di sekeliling mu Aura, Miss Viola kan sudah bilang bahwa yang di pegang kamu itu berbahaya" peringat Galaxsi.
"Menurut ku mereka tidak berbahaya Gala kamu mau memegang nya?" tawar Zaura.
"Ga nanti aku terkena penyakit" tolak Galaxsi mentah mentah.
"Ya elah penakut banget sih" sindir Zaura mencibir.
"Dah ayo masuk ke kelas aja" ajak Galaxsi, ia segera menyeret Zaura agar mereka berdua bisa masuk kelas.
"Bawel itu di sana ada apa? Kok mereka semua heboh" heran Zaura.
"Kita kesana" celetuk Galaxsi.
"Ada apa ini?" tanya Daven dengan wajah yang datar.
"CCTV di perpustakaan telah rusak bahkan semua CCTV termasuk ruangan rahasia di samping kelas kita" jawab seorang anak cowok.
"Kalian sudah mengecek semuanya emang?" tanya Ravel juga.
"Sudah Ravel" jawab anak cewek di hadapan nya.
"Yang merusak kurang kerjaan awas aja kalo ketemu" dumel Kania.
"Bakal kamu apain kalau ketemu?" tanya Alviro.
"Hm apa ya? Ah tuh ku pukul pakai bukunya Galaxsi biar dia hilang ingatan sekalian" jawab Kania.
"Buku kamu tebal juga Gala kalau aku udah ku buang aja" sahut Alexondra.
"Ya udah Alex tolong buang nih buku muak aku tebal banget" pinta Galaxsi.
"Biar aku yang buang tapi aku pukul orang perusak CCTV dulu baru buang" ujar Kania, mengambil alih buku yang dipegang Galaxsi.
"Sepertinya Kania dendam sekali pada dia" kata Cantika.
"Aku sih enggak lagian membaca buku di perpustakaan selalu benar benar buat aku pusing" kata Assyifa.
"CCTV perpustakaan yang rusak Syifa bukan nya perpustakaan" beritahu Cantika.
"Idih kenapa ga sekalian sama perpus nya aja sih nanggung banget huh" gerutu Assyifa.
"Terus kita baca buku dimana sayang? Jika perpustakaan ga ada" tanya Alexondra.
"Di kelas aja kan bisa Ay" jawab Assyifa.
"Itu si Daven diem diem baek tadi cuman nanya terus jadi patung berjalan" tunjuk Alviro.
"Bisalah si muka datar" ledek Ravel.

Sementara Daven ia hanya diam tidak mendengar ledekan Ravel kepadanya.

'Aku curiga pada Alexondra, apa dia tapi aku tidak ada bukti hah aku harus apa?' bingung Daven dalam hati.

'Ck aku tau kamu curiga pada ku Daven kamu memang hebat bisa tahu aku yang melakukannya' batin Alexondra tersenyum smirk.

"Nah si Alexondra ikutan diem sambil senyum senyum ga jelas lagi dasar kalian berdua aneh" rutuk Salsa.
"Tidak kok aku hanya berpikir siapa yang merusak CCTV perpus kita" sela Alexondra cepat.
"Katakan yang sebenarnya Alexondra" suruh Daven tiba-tiba.
"Apa yang harus ku katakan?" tanya Alexondra berpura-pura bodoh.
"Katakan kamu yang merusak CCTV di perpustakaan kan aku sudah curiga pada mu" jawab Daven menuduh.
"Jika iya itu aku memang kenapa? Aku merusak CCTV tersebut agar tidak mengganggu ku bercinta dengan Assyifa" santai Alexondra menjelaskan, mereka semua terkejut kecuali Daven nafas nya memburu emosi saat mendengar pengakuan dari sepupunya.
"Wow astaga Alex ternyata" kaget Galaxsi.
"Mau menyalahkan ku juga Galaxsi? Lagipula hanya CCTV aku bisa menggantinya mudah saja" sombong Alexondra.
"Aku lupa kamu adalah pemilik sekolah ini" malas Daven.
"Heh dasar pelupa iyakan sayang kamu tidak marah maaf aku akan menggantinya tapi jatah dulu ya" pinta Alexondra.
"Ehe ga ada!" tekan Assyifa memalingkan wajahnya.
"Sayang kok kamu gitu!" rengek Alexondra cemberut.
"Yok laporkan Alexondra kepada Miss Viola aku siap menonton Alexondra menjewer kedua telinganya" enteng Galaxsi.
"Bukannya akan lebih dari itu Alex harus membersihkan ruang kelas musik" jahil Alviro membayangkan sahabat nya itu bersih bersih di kelas musik.
"Tidak akan pernah terjadi aku adalah pemilik sekolah ini jadi tidak ada yang berani menghukum ku meskipun itu pak kepala sekolah" sarkas Alexondra sambil melipat tangannya ke dada.
"Jika kepala sekolah tidak berani menghukum kamu biar aku saja ayo ikut" titah Daven.
"Baiklah sepupu paling menyebalkan" pasrah Alexondra terpaksa di tarik oleh sang sepupu.

Daven menarik lengan Alexondra menuju ruangan rahasia yang pernah dibuat oleh mereka berdua dan para sahabat nya bercinta.

"Sapu jangan sampe ada tertinggal debunya" cuek Daven, menyerahkan sapu.
"Ogah! Sapu aja sendiri!" Alexondra menolak membersihkan malah bersantai tanpa menghiraukan Daven yang geram dengan kelakuannya.
"Pemalas aku heran mengapa Assyifa bisa berpacaran dengan orang seperti mu" heran Daven.
"Aku ganteng mana mungkin dia ga mau sama aku" pede Alexondra.
"Muka mirip sama beruang kutub aja pede amat" judes Daven.
"Kamu apa kabar papan kertas triplek? Kita itu sama ya Dave bahkan kamu lebih mirip beruang kutub sifatnya" ungkit Alexondra.
"Beruang kutub? Papan kertas triplek? Maksud mu kenapa memanggilku seperti itu?" tanya Daven.
"Yah karena sifat kamu Dave" jawab Alexondra.
"Lucu sekali sapu cepetan!" desak Daven, sudah muak menghadapi sikap sang sepupu yang kekanak-kanakan.
"Aku sudah bilang aku tidak mau! Lepaskan aku sepupu menyebalkan!!" teriak Alexondra.
"Jangan coba coba kabur Alexondra aku selalu mengawasi mu!" kata Daven, Alexondra menghempaskan tangan Daven lalu langsung kabur meninggalkan sepupunya.
"Tangkap aku! Jika kamu bisa!" kata Alexondra menantang, Daven berlari mengejar nya.
"Dia memang keras kepala Daven ku pastikan sangat lelah menghadapi kelakuan bandel Alexondra" lelah Galaxsi.
"Mereka berdua itu sama Gala ga Daven ga Alexondra" sahut Ravel.

Di sisi Daven yang mencari Alexondra telah menemukannya bersama Assyifa sepupunya itu cosplay jadi bayi besar.

"Ketemu juga akhirnya yuk menyapu Alexondra aku lelah tau mencari mu ternyata disini cepat ambil sapu dan bersihkan ruangan rahasia" perintah Daven.
"Angan ganggu Ex! Pergi cana!" usir Alexondra.
"Ex jangan gitu ga boleh sayang" tegur Assyifa.
"Dia cih pengganggu ketenangan Ex" sinis Alexondra mengadu pada Assyifa.
"Kamu beri sepupu ku susu apa sampai dia jadi menyebalkan? Eh tapi emang udah nyebelin sih" tanya Daven.
"Dia itu menyusu Dave oh bayiku kamu haus sekali ya sayang tenang semua ini hanya untuk mu" jawab Assyifa memberitahu sambil mengusap rambut Alexondra lembut.
"Cih terlalu dimanjakan jadinya dia seperti ini nakal dan bandel" desis Daven.
"Bilang aja iri Cantika Daven mau nyusu katanya!" celetuk Alviro.
"Honey beneran?" tanya Cantika, pipinya memerah karna malu.
"Mungkin saja dibilang Alviro juga benar aku mau susu kamu honey" jawab Daven berbisik.
"Kalau gitu....." malu Cantika terpotong.
"Menyusui mereka di ruangan rahasia aja nih Galaxsi tiba tiba pengen dan manja" usul Zaura.
"Setuju" balas mereka semua.

.•♫•♬•cute girl•♬•♫•.

"Gimana CCTV nya udah kalian berdua matiin? Kita ga mau nya kepergok emang kalian enggak mau nyusu?" tanya Salsa.
"Udah semua aku matiin Sal jadi aman deh" jawab Ravel.
"Aku mau nyusu honey Aven mohon biarkan Aven ucu" mohon Daven.
"Tapi jangan nyentuh apa apa ya" peringat Cantika, di balas anggukan paham dari Daven.
"Aven janji Mi" lirih Daven.
"Ex jangan nakal ya tangannya Mommy Syifa liat lho ini, tangan kamu usil banget ga bisa diem kayak orangnya" tajam Assyifa.
"Nda ada mata Mom Cyifa kali yang calah" elak Alexondra, ia menyembunyikan kedua tangannya.
"Kamu bohong kan?" tanya Assyifa.
"Nda! Ih Mom Cyifa nuduh Ex teluc" jawab Alexondra manyun.
"Buset dari kapan cadel kamu bertambah coba katakan rumah" suruh Assyifa, Alexondra bingung tapi tetap menganggukkan kepalanya.
"Lumah" balas Alexondra cadel.
"Hah kok bisa Syif" heran Zaura, Assyifa hanya bisa mengangkat bahunya.
"Aku juga ga tau" pusing Assyifa.
"Mom ingung? Cama Ex juga mom" kata Alexondra.
"Mommy pusing sayang kamu lucu banget udahan dulu ya nyusu nya nanti lagi liat Aven sama yang lain udah tidur masa kamu engga tidur ya" bujuk Assyifa.
"Tapi janji angan tinggalin Ex Mom" celoteh Alexondra.
"Ngapain juga ninggalin kamu ih ga ada sayang jangan terlalu over thinking oke anak pinter" tutur Assyifa.
"Ciap Mom!" semangat Alexondra.
"Anak nya Mommy Syifa ini pintar banget sih" gemas Assyifa.
"Mommy Syifa sayang Ex jangan pergi dari kehidupan Mommy Syifa ya" lanjut nya.

✧༺✦✮✦༻∞ ∞༺✦✮✦༻✧

Episode selanjutnya: bermain sex 18+

Reunited with my childhood sweetheart[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang