kekasih masa kecil?

81 9 15
                                    

"Daven! Ay! Berhenti ahh ahh ahh" mohon Assyifa, ia melihat pacarnya memasukkan jari ke dalam gua miliknya yang sangat sempit sementara Daven meremas payudaranya.
"Nanti ya sayang Dave vibrator?" tanya Alexondra.
"Ini lain kali jangan suruh aku yang bawa" jawab Daven sembari melemparkan benda tersebut ke arah sang sepupu, tangannya beralih ke kekasih nya.
"Ahh ahh honey!" pekik Cantika.
"Kalian berdua gila ya!!" teriak Zaura emosi.
"Zaura? Sejak kapan?" kaget Alexondra & Daven.
"Untung kita ga ikut ikutan" syukur Ravel Galaxsi dan Alviro.
"Kapok dah aku kapok banget" pasrah Alviro.
"Mengingat Zaura yang susah sekali di bujuk aku tidak mau lagi kecuali sudah menikah entar" pikir Galaxsi.
"Aku titip 50 ronde ya malam pertama kamu nanti" bisik Ravel.
"Oh oke sip deh gampang banget tuh" balas Galaxsi setuju.
"Tolong kita Ra! Mereka berdua jahat banget!" Pinta Cantika dan Assyifa memohon.
"Iya iya aku bakal tolongin, kalian berdua lepasin mereka?!" titah Zaura menahan amarah.
"Enggak mau lah" jawab Daven enteng, ia bersedekap dada.
"Vian Daven!!" geram Zaura, Galaxsi berusaha menghentikan ceweknya itu.
"Hei Ra udah berhenti ga ada gunanya marah sama dia" larang Galaxsi.
"Tapi Gala aku kan......"potong Zaura.
"Kita dengarkan cerita mereka berempat dulu baru kamu mengamuk sama Alexondra dan Daven oke Rara?" sela Galaxsi menyarankan, Zaura cuma bisa mengangguk pasrah.

Skip aja lah malas...

"Jadi gitu Ra" cerita Assyifa selesai.
"Tapi tetap aja si Alexondra dan Daven salah" tuduh Kania.
"Lah kok kita" heran Alexondra, Daven juga ikut ikutan terheran.
"Assyifa kamu masih perawan kan?" tanya Salsa berharap.
"Masih kok karena Alexondra tadi mainnya cuman pake jari" jawab Assyifa, Alexondra menghela nafas lega.
"Benarkah?" tanya Ravel tak percaya.
"Jika kamu tidak percaya pada kami maka terserah kamu lah" ketus Daven.
"Memang aku tidak percaya pada kalian" enteng Ravel.
"Ck kalian bertiga melewatkan sesuatu yang sangat penting tau" decak Alexondra.
"Kami tidak peduli" acuh Galaxsi, lalu Alviro berbisik pada Alexondra.
"Aku peduli ceritakan nanti saja ya ku mohon aku sangat penasaran" bisik Alviro.
"Tenang saja Alviro" licik Alexondra berbisik juga.
"Kenapa kalian berdua bisik bisik?" tanya Kania curiga.
"Tidak ada! Kami hanya bicara yang hal membosankan" jawab Alviro berbohong.
"Iya Kania jangan penasaran tentang itu benar-benar sangat membosankan aku saja sampai mengantuk hua" kata Alexondra, ia pura-pura menguap.
"Kamu lihat kan Kania?" harap Alviro.
"Okelah aku percaya pada kalian berdua awas ya pikir yang aneh aneh" peringat Kania.
"Siap dear Ania kamu makin cantik aja" balas Alviro merayu.
"Itu sangat lebay Vir kayak anak kecil" ngeri five boys kecuali Alviro.
"Hohoho terserah kalian saja memanggil ku apa aku tak peduli dek" acuh Alviro meledek.
"Alviro dah jangan begitu" tegur Kania.
"Dear Ania ini bukan salah aku, salah mereka dear" fitnah Alviro.
"Bertambah lebay dia" malas Daven.
"Seragam aku tadi mana ya? Syifa kamu lihat ga?" tanya Cantika.
"Ga tau! Aku juga lagi nyari Can aduh mana sih" jawab Assyifa.
"Kalian berdua mencari ini kan? Jawab sayang/honey kenapa kalian berdua diam?" tanya Alexondra & Daven tersenyum smrik, membuat Assyifa dan Cantika wajah memerah malu.
"Siapa bilang?! Can ayo kita ambil cepetan! Sebelum dibuang sama mereka!!" jawab Assyifa berteriak histeris.
"Kabur yuk Dave" ajak Alexondra jahil, Cantika langsung menghalangi dua cowok yang mau kabur itu.
"Ets kalian berdua mau kabur kemana?! kasih dulu ga seragamnya?! Itu kan seragam aku dan Assyifa! Balikin Daven!"oceh Cantika.
"Aku tidak mau honey~" tolak Daven.
"Daven!! Awas kamu ya!" ancam Cantika.
"Ini jadi tak usah bawel kita cuman bercanda kali" serah Alexondra.
"Begitu kek dari tadi! Makasih! Ayo Can kita pake seragam" judes Assyifa, ia menarik tangan sepupu nya agar cepat pergi dari sana.
"Ayo Syif" balas Cantika tidak kalah judesnya dari sang sepupu.

Setelah memakai seragam mereka pun masuk kelas dan ternyata Miss Viola sedang mengajar.

"Kalian semua? Kenapa telat?" tanya Miss Viola.
"Cute girl mau beli buku di koprasi depan sana Miss makanya kita telat" jawab five boys bohong, cute girl melotot tak terima.
"Ih ga gitu! Mereka bohong Miss!" imbuh cute girl.
"Sudah sudah kalian semua duduk saja ya" perintah Miss Viola.
"Okey Miss/baik Miss Viola" balas five boys and cute girl segera duduk di bangku masing-masing.
"Hari ini kan ada pelajaran bebas terserah kalian mau dongeng kek bercerita yang penting belajar silakan pilih" beritahu Miss Viola.
"Romeo and Juliet aja Miss!!" teriak para cewek kecuali Assyifa.
"No! Kita bosan! Buat film saja film Ancika nah bagus itu" usul para cowok.
"Belum tayang itu, Romeo and Juliet aja!! Tidak ada bantahan!" tekan Zaura.
"Yee kang maksa, ga usah maksa gitu kali Rara" gerutu Galaxsi.
"Bulan dan Bintang bagaimana?" beo Assyifa.
"Ide yang berlian Syifa oh iya Miss lupa beritahu Della pindah jadi ia tidak bersekolah di sini lagi" tutur Miss Viola, Cantika bersyukur.
"Bagus deh dia pindah sekolah tunggu ada yang aneh" senang Cantika setelah itu berpikir.
"Tapi aku bingung mengapa dia pindah" kata Salsa.
"Aku juga tidak tahu" kata Kania, sedangkan Alviro melet melet kepada Ravel.
"Ble kalah kamu Vel" kata Alviro mengejek, Ravel mendengus ia diam diam membalikkan penghapus nya.
"Siapa bilang aku kalah? Tuh liat aku menang!" ricuh Ravel.
"Beneran? Perasaan tadi bukan begini kamu curang kan? Kamu pasti balik penghapus nya, Ayo ngaku ga?!" tanya Alviro menuduh.
"Ga terima bilang bro" jawab Ravel sok keren.
"Aku akan membalas kamu Ravel!" geram Alviro.
"Oi kalian berdua tidak ada kerjaan lain? Ribut terus dari tadi aku sampai muak mendengar keributan kalian berdua" muak Daven.
"Ravel curang Ven" adu Alviro.
"Huh Miss Viola sedang menerangkan pelajaran jadi jangan ada yang bicara sekali pun paham?!" tanya Daven tegas.
"Eee paham Vian!" jawab Alviro & Ravel.
"Daven jangan menakut-nakuti mereka berdua!" sungut Cantika.
"Honey maafkan aku salah mereka berdua juga kok" rayu Daven.
"Wait wait apa katanya? Salah kita? Enak banget dia bilang gitu sama kekasihnya!" protes Alviro.
"Vir dia sedang mode bucin jadi kita jahili saja dia mengerti?" bisik Ravel.
"Di mengerti Vel" balas Alviro tersenyum usil.
"Bagus hey Dave! Bukankah sifat mu itu sedikit manja?" tanya Ravel.
"Mengapa? Iri kamu? Cantika kan adalah kekasih ku, terserah aku!" jawab Daven pamer.

'Ingin sekali ku pukul wajah pamernya!' batin Alviro.

Kemudian Galaxsi pun menepuk-nepuk pundak mereka, Ravel dan Alviro.

"Sabar seperti yang aku pernah bilang mereka berdua itu sepupu jadi sifatnya sama" bijak Galaxsi.
"Siapa yang kamu maksud" heran Ravel.
"Alexondra dan juga Daven masa lupa Vel" balas Galaxsi.
"Jika ingin menggosip ku jangan di depan ku, aku bisa dengar tau!" rutuk Alexondra mendumel.
"Kalian berdua melihat sendiri kan? Jadi Syifa katakan" celetuk Galaxsi, Assyifa mengernyit bingung.
"Apa? Jangan duduk atau tiduran di meja ku mentang mentang Miss Viola lagi keluar, turun kamu Gala! Zaura!!" bingung Assyifa mengadu pada Zaura.
"Baik baik aku turun pengadu sekali ketularan Alexondra kayaknya sih ini ternyata si Alex membawa pengaruh yang sangat negatif" kata Galaxsi.
"Kaiga Galaxsi!!" amuk Alexondra emosi.
"Hehehe ampun bro peace weh ini terlalu kejam! Ampun Alex! Zaura plis plis tolong aku!" pinta Galaxsi, ia berlari karena Alexondra berusaha memukul nya mengunakan sapu.
"Aaa Galaxsi! Jangan nabrak aku dong!" pekik Zaura.
"Maaf tolong aku ya itu si Alex mau mukul aku mengunakan sapu itu kan kejam banget" alay Galaxsi.
"bukan urusan ku lagian kamu sih bikin Alexondra dan Assyifa kesal Sekarang itulah akibatnya" ujar Zaura.
"Ih Zaura! Kok kamu gitu jawab nya Baby girl Aura ayolah! Tolongin aku!" rengek Galaxsi.
"Ga usah di tolongin Ra!" larang Assyifa.
"Dia dapat karma tuh" sahut Alexondra.
"Karma ndas mu! Enak saja!" greget Galaxsi.
"Aku ingin bertanya kepada kalian berdua Alexondra Assyifa? Apakah kalian couple liontin?" tanya Salsa.
"Tidak ini liontin milik sendiri ku" jawab Assyifa.
"Ke sambung itu coba sambungkan" kata Cantika mengusulkan.
"Usulan yang hebat Alex sini liontin kamu cepetan ya" suruh Assyifa, Alexondra melepaskan liontin nya lalu menyerahkan nya pada pacarnya.
"Tumben ga manggil ay? Marah kamu sama aku?" tanya Alexondra.
"Sut diam dulu nanti kita bicarakan itu di kamar" jawab Assyifa sambil mengedipkan matanya centil.
"Aku tau sudah rencana kamu nakal banget ya" tukas Alexondra.
"Kalau dah tau kenapa masih nanya" goda Assyifa.
"Hm kalian berdua jangan berbuat mesum atau ku panggil Miss Viola" datar Daven mengancam.
"Cih memang pengganggu" desis Alexondra menggerutu, Assyifa cuma bisa mengusap punggungnya.
"Kembali ke topik" jengah Ravel.

Alexondra dan Assyifa menyambungkan liontin mereka berdua ternyata memang tersambung.

"Wah tersambung dengan milik Alexondra" kaget Alviro.
"Gimana bisa ya? Ini kan hadiah dari teman masa kecil aku kok bisa sambungan sama punya Alexondra" pikir Assyifa terheran-heran.
"Yang ganteng itu Syifa? Kamu kan selalu bercerita tentang dia sekarang bagaimana kabarnya pasti lebih ganteng ya" khayal Cantika, Daven cemburu apa apaan kekasihnya ini sengaja banget buat dia cemburu.
"Eh Can Can jangan membuat kekasih kamu itu cemburu liat aja muka nya kusut kayak setrika" kata Kania.
"Cie cemburuan dengar dengar dia sekolah SMP disini loh honey" ledek Cantika.
"Mana orangnya?! Aku bakal bikin dia enggak tenang karena sudah membuat kamu terpesona jawab Sherly Cantika?! Kelas berapa si buaya itu?!" tanya Daven.
"Aku ga tau honey kok tanya aku? Cari saja sendiri lah ih!" jawab Cantika agak genit.

'Cantika!' geram Daven dalam hati.

Episode selanjutnya: You are my first love

6 more episodes, see you, take good care of yourselves, OK 😊😁

Reunited with my childhood sweetheart[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang