part 5

235 25 0
                                    

Aisyah di alihkan ke rumah sakit karena di pondok pesantren tidak ada yang bisa memeriksa keadaan aisyah, karena aisyah banyak mengeluarkan darah dari hidung nya maka dari pihak pondok pesantren lebih baik di alihken ke rumah sakit, dan atas persetujuan abah ya'i juga.

"Aisyah ko kamu gak bangun bangun pas malem kita khawatir loh." Ucap Farah

"Iya ih kamu kemarin nya si gak makan dulu langsung ngebersihin toilet." Ujar Rifa

"Gak ko aku gak papa."Aisyah tersenyum

"Maafin kita ya karna kita kamu kaya gini."

"Ini bukan salah kalian ini udah takdir aku ko." Aisyah kembali tersenyum "jadi kalian jangan khawatir ya." Ucapnya lagi

"Eh kalian nginep di sini."diangguki oleh farah dan ripa"Nanti umi sama abah nyariin."

"Udah bilang ko gapapaa."

"Lain kali kita harus sama sama saling menjaga ya jangan sendiri sendiri oke." Ucap Farah sambil mengarahkan tangan nya supaya berpelukan.

Tak lama mereka berpelukan ada yang mendengar suara ketukan pintu dan Rifa pun segera membukakan pintu.

"Assalamualaikum, kamu baik baik saja kan nak." Ucap bunda Aisyah khawatir dan sambil mengelus kepala aisyah yang terbaluti oleh kerudung nya

" ko bunda bisa tau aisyah ada disini bun." Ucap aisyah heran.

"Aku, aisyah yang menelpon bunda kamu soal nya kamu ngigo terus nama bunda, jadi aku dan farah yang menelponnya." Ujar Rifa

"Ouh aku gak papa bun, ayah."

"Yakin kamu gak papa nak." Ucap ayah Fatir ayah nya aisyah

"Ngak ko yah."ucap aisyah tersenyum.

"Bunda khawatir nak sama kamu." Ujar Bunda aisyah memeluk dan mencium kening aisyah.

"Kamu udah makan belum nak." Ucap fatir

"Belum yah."

"Mau ayah sua---." Ucap fatir terpotong

"Biar bunda aja yang suapin anak bunda ya yah, lebih baik ayah urus dulu administrasi boleh?" Ucap bunda nya sambil tersenyum

"Iya bundaa."

"Ayah mau keluar dulu ya, nak." Ucap fatir sambil mengecup kepala aisyah.

"Iya ayah, maafin aisyah sudah merepotkan." Ujar aisyah

"Gak ko, nak."

"Hmm, jadi kangen yang di rumah." Ucap Farah yang so imut.

****

"Astagfirullah hal adzim, kenapa saya khawatir dan terus memikirkan dia terus ya allah, Apakah saya harus mencarinya dan meminta maaf."ucap gus farhan di dalam kamar.

Tak lama kemudian gus farhan mencarinya dengan Rasa khawatir, dan terus mencari nya kemana mana, namun nihil gus farhan tidak menemukan gadis itu, terpaksa dia menanyakan nya kepada orang tua nya. Siapa tau orang tua nya tau keberadaan gadis itu.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum bah, saya mau bicara sebentar." Ucap Gus farhan sambil menundukan kepala nya.

"Kamu mau cari tau tentang aisyah bukan?." Ucap abah ya'i.

" iya bah, Maafin saya bah karena saya sudah membuat dia seperti itu." Ujar Gus farhan merasa bersalah.

Ada suara yang terdengar dari sebelah pintu dan sedang membawa minuman untuk suami nya siapa lagi kalo bukan Umi Laila.

"Kamu gak seharus nya memberi hukuman sebanyak itu nak, memang nya kamu sudah tau betul dia bersalah sepenuh nya." Ucap umi laila.

"Belum umi, saya belum tau kalau dia bersalah sepenuh nya, saya langsung memberi nya hukuman mi, maafin saya." Ucap gus farhan menyesal.

"Minta maaf lah nak, kamu sudah menghukum nya. Dan belum tau kebenaran nya seperti apa, dia berada di rumah sakit nak." Ucap umi laila

"Baik umi saya akan susul dia dan meminta maaf." Ujar Gus Farhan.

"Umi dan abah ikut, siapa tau ada bunda nya dan ayah aisyah, sekalian umi dan abah mau minta maaf." Ucap umi laila.

"Abah setuju kan?."

"Iya mi abah ikut."

"Yaudah saya siapkan dulu mobil nya, umi, abah." Ucap Gus Farhan beranjak pergi dari tempat itu.

Di perjalan ada yang berjualan dan umi laila meminta gus farhan berhenti, karena umi laila ingin membeli buah-buahan untuk di bawa ke rumah sakit.

****

Mereka sudah sampai di depan rumah sakit medika ketika mereka berjalan, namun mereka tidak tau kamar yang di tempati aisyah di sebelah mana. dan akhir nya mereka menanyakan kepada salah satu petugas rumah sakit.

"Permisi Sus, pasien yang namanya Aisyah Fahira al jauhary dimana kamar nya ya mbak." Ucap umi laila.

"Maaf ibu siapa nya mbak aisyah."

"Saya keluarga nya sus." Ucap umi laila.

"Ouh ya sebentar ibu, kamar nya di kamar nomer 28 ruang melati, ibu tinggal belok kiri terus lurus sedikit, terus belok kiri lagi, nah langsung ada bu kamar nya." Ucap Suster mengarahkan.

"Ouh ya suster, kami mengerti terima kasih banyak suster permisi."

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum." Ucap mereka bersama.

Yang berada di dalam kamar yang sedang bermanja manja, kedua orang tuanya kepada anak nya yang beberapa bulan ini tidak berada di rumah nya. Mereka mendengar ketukan pintu dan salam langsung membuka nya.

"Bund, itu siapa yang dateng." Ucap Aisyah

"Gak tau sayang biar baunda yang bukakan pintu." Ujar bunda salma

"Biar ayah saja yang bukakan pintu bund." Ucap ayah nya aisyah.

"Yaudah atuh, ayah yang paling baik." Goda bu salma.

Aisyah terkekeh melihat perlakuan bunda dan ayah nya.

Ceklek

Suara pintu terbuka.

"Waalaikumsalam eh pak ya'i, bu nya'i, nak farhan kan?."

Gus farhan hanya mengangguk tersenyum.

"Masuk masuk." Ayah Fatir menyilahkan masuk.

"Eh ibu nya'i, pa ya'i bagaimana keadaanya." Ucap bunda salma

"Alhamdulillah baik."

"Ini nak Farhan kan." Bunda salma menunjuk ke gus farhan

"Nggih bu."

"Silahkan duduk." Bunda salma mempersilahkan duduk kepada keluaga farhan.

"Ini ada sedikit untuk nak aisyah, semoga cepat sembuh ya." Ucap umi laila. Menyodorkan buah buahan.

Aisyah pun menyalimi tangan umi laila sambil tersenyum.

"Syukron umi." Ucap Aisyah tersenyum.

"Gak usah repot repot umi membawa makanan segala, umi dan abah kesini juga sudah terima kasih banyak mi."

"Maafin kami ya bu salma dan pa Fatir atas kelalayan kami Aisyah masuk rumah sakit." Ucap umi laila.

"Ngak ko umi, ini udah takdir nya Aisyah umi, kan setiap manusia pasti ada sakit nya tidak sehat terus, dan maafin aisyah ya umi telah merepotkan."ucap bunda.

"Tidak sama sekali, jangan bilang kaya gitu."

*****

Gimana hari ini 🙂
Jangan lupa vote ya teman" 😺

GUS KU TETANGGA KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang