part 14

198 15 1
                                    

Malam hari pukul 22.30 aisyah terbangun karena merasa pusing dan kembali kedinginan, aisyah terus menggigil. Karena suasana nya sangat dingin kebetulan juga di luar sedang hujan deras.

"Astagfirullah aisyah, kamu kedinginan lagi." Gus faiq sangat khawatir kepada aisyah. Karena suhu badan nya semakin panas.

Gus faiq bingung harus bagaimana istri nya sedang kedinginan. Gus faiq langsung ke ingat  waktu dia panas tinggi umi nya suka membuat kan dia air jahe.

"Sebentar ya saya buatkan kamu air jahe dulu."

Aisyah terbangun ketika gus faiq sedang memengangi gelas yang berisi air jahe.

"Bangun dulu sebentar aisyah, minum ini dulu ya supaya panas kamu turun." Gus faiq langsung memberikannya ke aisyah.

Setelah itu mereka kembali tertidur lagi tanpa di sengaja aisyah menghadap ke arah gus faiq mereka saling berhadapan. Namun aisyah sebentar menatap gus faiq dengan sendu, terus setelah itu mereka keduanya tertidur.

"Selamat tidur zaujati saya, semoga kamu segera sembuh, saya tidak kuat melihat kamu seperti ini aisyah." Gumam gus faiq sambil menatap ke arah aisyah yang sudah tertidur.

*****

Pagi hari sudah tersedia sarapan di meja makan yang di buat oleh umi ratna, semua keluarga sudah kumpul di meja makan tinggal sepasang lagi yang belum datang, siapa lagi kalau bukan pasutri aisyah dan gus faiq.

"Pagi semuanya." Ucap gus faiq menuju meja makan.

Semua orang tertuju kepada gus faiq.

"Masya allah ini baru keluar kamar pasutri ini." Ucap saudara gus faiq. Yang masih berada di rumah ndalem. Karena mereka tinggalnya jauh jadi mereka memutuskan untuk menginap di ndalem beberapa hari. Setelah acara nikahan kemarin.

"Mana mantu umi Faiq." Ucap umi Ratna.

"Ouh iya, Faiq lupa ngabarin umi dan abi, aisyah semalam panas tinggi umi." Ucap  gus faiq.

"Astagfirullah, terus sekarang bagaimana." Umi terkejut.

"Alhamdulillah agak mendingan, tapi faiq mau makan di kamar saja ya umi kasian aisyah sendiri." Pinta gus faiq.

"Yah kirain sud---" ucap azka saudara faiq. Langsung di potong oleh gus faiq. Faiq
Tidak menanggapi omongan dari saudara nya, karena memang saudara nya sering jail kepada gus faiq.

"Yasudah ya umi abi, semuanya faiq tinggal dulu, selamat makan."  Ucap gus faiq sambil berjalan.

"Iya nak, jaga baik-baik menantu umi, tar selesai makan umi jenguk aisyah. "Dan di bales oleh gus faiq "iya umi." Ucap Faiq.

Gus faiq langsung menuju kamar nya untuk melihat istri nya dan membawa sarapan untuk nya.

*****

"Assalamu'alaikum." Ucap gus faiq.

"Wa'alaikumsalam." Jawab aisyah.

"Sarapan dulu yu, masih pening kepalanya?." Tanya gus faiq dengan lembut. Sambil membawa makanan untuk aisyah.

"Maafin aku ya, seharus nya aku yang ngebawain sarapan untuk gus, tapi ini malah sebalik nya."

"Memangnya kenapa kalau saya bawa, aisyah."

"Kan tugas seorang istri melayani suami nya bukan suami melayani istri."

"Tidak begitu, ketika seorang istri sedang membutuhkan suami nya, maka suami nya wajib ada di samping nya. dan begitu juga sebalik nya."

"Sudah makan dulu ya nanti minum obat biar cepat sembuh." Ucap gus faiq dan di beri anggukan oleh aisyah.

Tok

GUS KU TETANGGA KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang