Setelah sampai di rumah ndalem mereka langsung menemui abi dan umi nya, yang berada di dalam kamar.
"Assalamualaikum umi abi". Ucap keduanya
"Waalaikumsalam, syukur lah kalian datang ada yang mau abi bicarakan nak." Ucap abi, dengan senyuman hangat nya.
"Abi sehat?." Tanya faiq, dan langsung di bales dengan senyuman oleh abi nya.
"Boleh abi berbicara sebentar dengan faiq nak?."Tanya abi kepada menantunya aisyah. Aisyah langsung mengangguki permintaan abi nya.
Umi dan aisyah langsung keluar kamar dan memberi waktu untuk abi dan faiq berbicara.
"Sebelum nya abi mau bertanya kepada kamu faiq."
"Faiq, apa abi sudah boleh mendapat cucu dari kamu faiq?." Gus faiq terdiam seketika.
"Faiq?."
"Hmm--abi maaf kan faiq bi." Jawab faiq menunduk.
Abi terkejut dengan jawaban faiq "Kenapa kamu, kamu tidak mencintai aisyah? sehingga kamu tidak menyentuhnya, bahkan kamu tidur seranjang faiq."
"Tidak abi, bukan seperti itu, aku cuman menunggu aisyah sudah siap abi, sebelum itu, aisyah dan faiq sempat salah faham, tentang perasaan kami berdua, tetapi sekarang sudah selesai abi."
"abi tidak mau ikut campur tentang rumah tangga kamu faiq, buat lah senyaman mungkin istri mu nak ketika bersama kamu."
"Akan ku usahakan abi, karena aisyah sudah menjadi kewajiban faiq untuk membuat nya nyaman ketika bersama faiq."
Tak lama dari itu umi dan aisyah sedang berada di ruang tamu, dan umi mulai bertanya sedikit kepada aisyah.
"Nak, umi mau tanya boleh?."
"Iya umi kenapa."
"Apakah kamu sudah memberi nafkah batin kepada faiq nak?."
Degg
" be-lum umi." Jawab nya ragu.
" kenapa belum nak, apakah faiq memperlakukan kamu tidak baik nak."
"Bukan umi, gus faiq selalu menunggu aisyah sudah siap, yang awal nya rumah tangga kami ada kesalah fahaman tentang perasaan kami umi, tetapi alhamdulillah semua nya sudah terungkap."
"Memang nya kenapa?, tapi umi tak perlu di ceritain juga ko nak, umi yakin kalian berdua bisa menyelesaikan nya, tapi umi berpesan kepada kamu, seorang wanita wajib memberi kan nafkah batin kepada suami nya, lebih bagus nya lagi wanita meminta nya terlebih dahulu, sebab kalau wanita meminta lebih dulu pahala besar bagi nya." Ucap umi menasehati aisyah.
"Iya umi, maafkan aisyah umi aisyah telah melalaikan suami aisyah." Ucap nya.
"Tidak apa-apa nak, tapi berusaha lah untuk menjadi istri yang baik dan tidak membiarkan suami kita melihat kepada orang lain, kamu mau kerumah kamu biar umi antar." Ucap nya dengan sangat lembut.
"Mau si, tapi kan belum ijin umi."
"Gapapa biar umi ijinin nanti, hehe orang deket juga ."
"Faiq umi pinjem dulu ya istrinya." Ucap umi meninggikan sedikit suaranya.
"Ada-ada saja umi." Ucap aisyah tersenyum.
Setelah berbicara, umi ingin membawa aisyah kerumah nya dan bertemu dengan orang tua nya, tetapi tidak bersama suami nya, karena gus faiq masih bersama abi, biasa nya juga gus faiq menyusul orang rumah mereka bertentangaan.
"Assalamu'alaikum, umi,ning." Ucap salah satu santri menunduk, ketika bertemu dengan umi atau pun dengan ning aisyah.
"Wa'alaikumsalam." Ucap mereka tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
GUS KU TETANGGA KU
Novela JuvenilAisyah gadis yang memiliki paras yang cantik dan pandai, dan juga seorang tahpidz, karena dia ingin meneruskan hapalannya. Dia inisiatif dan kemauan nya sendiri, untuk masuk pondok pesantren sekalian memperdalam ilmu agama. Setelah itu aisyah di jod...