#30

43.6K 1.8K 12
                                    

Setelah mengetahui sebuah fakta yg tak mungkin bisa di sangkal lagi membuat Nara terdiam

"Tuhan " lirih nya sambil terus menatap potret foto keluarga itu

"Aku bukan nya tak bersyukur karena kau telah memberikan ku kesempatan kedua , tapi kenapa? Kenapa harus raga ini Tuhan!!"

"Setelah sekian lama aku berfikir bahwa aku sendiri di dunia ini dan di kesempatan kedua ku aku mengetahui bahwa aku tidak sendiri " Nara menumpahkan semua tangis nya

"Tapi kau merenggut nya Tuhan!!  Di satu sisi aku bahagia karena di beri kesempatan hidup, dan di satu sisi aku sedih karena raga ini adalah raga kembaran ku!! , dari banyak nya tubuh manusia kenapa harus raga kembaran ku Tuhan hiks hiks "

Setelah Nara melihat wajah tuan dan nyonya devandra ternyata wajah nyonya devandra sangat mirip dengan wajah nya yg dulu sebelum menempati raga yg sekarang, dan raga Nara yg sekarang atau mungkin kembaran nya juga sama namun tatapan dan juga hidung lebih mirip ke tuan devandra

"Tak seharusnya kau menyalahkan Tuhan untuk semua yg terjadi "

Sebuah suara yang entah dari mana datang nya membuat Nara menoleh ke kiri dan kekanan

"Aku ada di belakang mu, berbalik lah"

Masih dengan kondisi sesegukan dan juga rasa penasaran Nara berbalik , alangkah terkejutnya Nara melihat siapa yg sedang berjongkok di belakang nya

"Hiks hiks kakak  " tangis Nara pecah kala melihat kinara berjongkok sambil tersenyum kepadanya

Bodoamat lah dia mau memanggilnya apa sekarang yang penting Nara bahagia bisa melihat kembaran nya walaupun bukan sesama manusia lagi

"Jangan menangis " kinara mencoba untuk menghapus air mata Nara namun sia sia karena kini dia bukan manusia lagi, dia hanya bisa tersenyum miris melihat tangan nya yang tembus di wajah Nara

"Berhenti lah menyalahkan Tuhan El, Tuhan tau apa yang baik dan tidak untuk hamba nya "

"Aku tidak menyalahkan nya, tapi kenapa harus raga ini!! , dia memberiku kehidupan tapi dia juga merenggut kehidupan yang lain " Nara berucap dengan sedikit emosi

"Ini sudah takdir El, jadi jangan menyalahkan Tuhan untuk semua yang terjadi dan juga aku lebih baik pergi dari dunia ini karena dunia ini terlalu kejam untuk aku yang lemah, tapi kamu kuat El kamu bisa melawan keras nya tuntutan dunia " kinara mulai berdiri dari jongkok nya, dengan balutan dress putih selutut dia berjalan menuju foto keluarga devandra

"Sepertinya di saat kita masih bayi kita di culik oleh musuh keluarga devandra El " tebak kinara

"Aku juga berfikir seperti itu, tapi kenapa aku dan kakak bisa terpisah? Seharusnya jika kita di culik maka kita akan di tempat kan di tempat yang sama bukan?"

"Maka itu lah yang harus kita pecahkan sekarang El " kinara menatap Nara yang berdiri di samping nya

"Tapi ada hal yang membuat ku sangat bingung? " Nara menatap wajah transparan kinara membuat kinara mengangkat alis nya

"Siapa yang kakak dan siapa yang adik di antara kita berdua?" pertanyaan yang membuat kinara pun bingung menjawab nya

"Ekhem, begini saja karena aku yang duluan menikah maka aku lah kakak nya dan kau adik " jawaban spontan dari kinara membuat Nara bengong

"Mana bisa seperti itu!! " Nara berujar tak Terima

"Tidak ada bantahan, memang nya kau tau siapa yang adik dan kakak di antara kita haaa " kinara berkacak pinggang sambil berujar garang membuat Nara menciut

WHAT TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang