#35

37.6K 1.3K 0
                                    

"Aku tak sudi menjadi anak mu sialan!! " raksa berdiri dengan wajah merah

"Sudi tak sudi kau tetap anak ku, kau Mau menyangkal fakta?" Om cakra kembali meminum habis waine nya

"Bersyukur lah aku menyelamatkan mu waktu itu, jika saja aku tidak datang mungkin kau akan mati oleh jalang itu" om cakra menepuk pundak raksa beberapa kali lalu pergi dari ruangan itu meninggalkan raksa sendiri

"Semuanya maafkan aku " raksa menghempaskan tubuhnya kesofa sembari mengingat kejadian kelam yang membuat nya berakhir bersama om cakra owhh kita ralat maksudnya ayah nya

Flashback on

Di rumah kos yang sangat sederhana dan terkesan kumuh karena terdapat di dalam gang

"Aksa sayang ini ngak sakit kan? Mama tambah ya biar tambah cantik merah merah semua nya hahah " seorang wanita dengan penampilan acak acakan sedang menyayat tangan seorang anak laki-laki berumur 9 tahun ya dia adalah raksa kecil

"N-ngak ma sttt " ucap raksa dengan wajahnya yang mulai pucat karena darah yang begitu banyak sampai menggenang di lantai

"Hahahah ngk sakit kan? Senyum dong sayang senyum " dengan tangan berlumur darah wanita itu menyentuh pipi raksa hingga pipi mulus itu terkena darah segar

Tok tok

Tok

"Stttt diam ada yang datang" wanita itu celingak celinguk dengan jari telunjuk di bibir nya

"Kamu masuk ke lemari jangan keluar sebelum mama suruh, Aksa anak pinter jangan berisik yah" wanita itu menuntun raksa masuk kedalam lemari dan menutup nya, namun raksa masih bisa melihat situasi di luar dari celah lemari

"K-kalian si-siapa,pergi!!! jangan masuk" wanita itu berteriak heboh karena ada beberapa orang berbaju hitam dan 2 orang memegangi wanita itu

"Lama tak berjumpa Laura" seorang pria gagah keluar dari tengah tengah orang berbaju hitam

"Ka-kamu kenapa kamu kesini, belum puas menyiksa ku hah!! " wanita yang di panggil Laura itu berteriak histeris

"Ck ck ck Laura Laura aku tak sebodoh itu sampai melepaskan mu begitu saja " pria itu mencengkram pipi Laura

"Di mana anak itu " pria itu berujar dingin

"A-anak?" Laura terkejut

"Kau kira aku bodoh Laura? Di saat kau kabur dari mansion kamu sedang hamil anak ku kan" kembali kata kata itu membuat Laura semakin gelisah

"Aku masih bersikap baik padamu jadi beritahu sekarang " tekan pria itu menatap tajam Laura

"Aku tidak pernah punya anak!! Apalagi anak dari bajingan seperti mu!! " Laura berteriak di depan muka pria itu

"Pergi kau sialan!!! jangan menganggu ku lagi!! Pergiii!!! " Laura berusaha menendang pria itu

"Ayolah Laura, aku baik padamu karena aku masih mencintai mu, jadi katakan di mana anak kita setelah itu kita akan  kembali dan hidup bahagia " pria itu mengubah ekspresi nya menjadi lembut

Cuih

Laura meludahi muka pria itu sembari menatap benci, melihat tuan nya di perlakuan seperti itu mereka langsung menodongkan senjata pada Laura

"Sampai mati pun aku tidak akan kembali ke neraka itu!! "

"Cinta? Kau tidak pernah mencintai ku cakra!! Kau hanya memanfaatkan aku untuk merebut kekuasaan ayah ku saja sialan dan aku menyesal sudah masuk ke dalam perangkap mu itu " Laura kembali histeris

WHAT TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang