#22

50.9K 2.2K 16
                                    

Setelah lika liku malam yg absurd kini matahari sudah muncul dari tempat persemayaman nya

"Hoammm, jam berape ni " nara bangun melirik jam di samping nakas

"Ooo masih jam 6 " setelah itu dia beranjak menuju kamar mandi

Setelah 10 menit nara keluar dengan handuk dan masuk kedalam walk in closet

Setelah 10 menit nara keluar dengan handuk dan masuk kedalam walk in closet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Baju yg nara pakai)

"Hmm masak dulu deh buat para bocil sm buat suami durjana gw " nara pun turun kebawah mengunakan lift

Saat sampai di bawah terlihat sudah ada beberapa maid yg berlalu lalang, nara pun berjalan menuju dapur dan ternyata di sana sudah ada bik iren

"Pagi bi " sapa nara

"Pagi juga nyonya " balas bik iren sedikit menundukkan kepala nya

"Bibik hari ini mau bikin apa " tanya nara

"Kayak nya nasi goreng nya, sama roti bakar "

"Owh kalok gitu biar nara aja yg bikin ,bibi kerjain pekerjaan yg lain aja " bik iren pun menggeleng

"Tidak nyonya ini sudah menjadi tugas saya jadi anda tidak perlu membantu, anda tinggal duduk saja dan saya yg akan menyiapkan semua nya " ucap bik iren

"Biar aku saja bik, aku sedang ingin memasak hari ini " kembali nara berucap

"Hah baiklah nyonya namun berhati-hati lah jangan sampai anda terluka " peringat bik iren lalu pergi meninggalkan area dapur menuju halaman belakang mansion.

"Hah ok sip mari kita memasak " ucap nara semangat mengangkat spatula di tangan kanan nya, nara pun memakai celemek lalu dengan lihai tangan nya memotong bahan bahan untuk nasi goreng

Terlalu asik memasak sampai dia tak menyadari bahwa ada seseorang yg menatap nya sedari tadi

Orang itu mendekat dan berdiri tepat di belakang nara, nara yg berbalik hendak mengambil piring pun kaget melihat badan kekar terlapis pakaian kantor di depan nya , hampir saja teflon yg di tangan kanan nya untuk menggoreng telur melayang ke kepala orang tersebut

Nara mendongak dan ternyata itu albertin yg sedang menatap nya datar , nara tak mau kalah wajah nya yg tadi senang kini berubah datar dan memandang kesal ke arah albertin

"Kenapa kau berdiri di belakang ku " tanya datar nara

"Salah aku berdiri di belakang mu? " albertin malah balik bertanya

"Iya sangat salah!! Kau hampir membuat jantung ku copot " nara berucap dengan nada yg terlampau kesal

"Masih hampir kan " balas albertin tenang tanpa melihat reaksi nara yg kini sudah ingin meledak

"Kau!! Dasar kau om om menyebal kan" nara menunjuk albertin dengan teflon di tangan kanan nya

Albertin mengangguk lalu menunduk setelah itu berbisik di telinga nara

WHAT TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang