#46

12.1K 562 53
                                    

Perlahan lahan Nara membuka matanya , dan yang pertama dia lihat adalah Albertin yang sedang berbicara dengan seorang pria yang masih mengunakan baju tidur .

" Ughh "

Nara mengerakkan tangan kiri nya yang ternyata telah di balut oleh perban, melihat Nara sudah sadar Albertin langsung menghampiri dan duduk di samping Nara

"Di mana yang sakit ? " Albertin membantu Nara yang ingin bersandar , dia hanya menggelengkan kepalanya

"Hanya kepala ku sedikit pusing" mendengar itu Albertin melirik sinis Alif

Bukan nya takut dia malah menatap datar, sesekali dia juga menguap karena mengantuk situasi macam ini bagi Alif sudah biasa .

"Dasar dokter gadungan" hardik Albertin membuat hati kecil Alif sedikit terluka, sudah capek capek sekolah tinggi hingga mendapatkan gelar dokter dan mendirikan rumah sakit sendiri  malah di katai dokter gadungan ?

" Maksud mu apa mengatai aku gadungan !!" Kesal Alif

" Kau bilang dia sudah tidak apa apa , tapi apa ini dia masih merasa pusing " jawaban Albertin membuat Alif menganga

" Aku ini dokter !! bukan penyihir yang mengobati langsung sembuh " gila saja baru juga di periksa dan di obati langsung sembuh , jika ada dokter yang seperti itu maka Alif akan melepaskan gelar dokter nya

Perdebatan Alif dan Albertin membuat Nara semakin pusing , Nara memijat pelipisnya yang nyut nyutan

" Bisa diam " datar Nara membuat mereka diam

" Dia benar Albertin , tidak ada yang bisa langsung sembuh . Semua butuh proses " Nara berusaha membuat Albertin mengerti.

" Ya ya ya " Albertin memutar bola matanya malas

" Bisa kau ceritakan bagaimana kejadian itu terjadi ?" Nara mengangguk

" Tadi ada seorang pelayan perempuan datang membawa sebuah kotak berukuran sedang , dia bilang itu dari mu untuk ku . Sebagai tanda permintaan maaf " Albertin mengerutkan keningnya

"Kau ingat ciri ciri nya " tanya nya lagi

"Tinggi nya sebatas dagu ku , berambut pendek berwarna coklat muda dan .." Nara sedikit mengingat

" Ah ya , baju nya sedikit kebesaran , dia terlihat terburu buru " Albertin mengangguk lalu menatap Alif

" Kenapa kau masih di sini , pulang sana " usir Albertin

" Dasar tak tau berterimakasih !! " Walaupun begitu dia tetap membereskan peralatan nya dan keluar dari sana sambil menggerutu , saat keluar dia berpapasan dengan Xavier

Setelah ada di dalam Xavier diam dan hanya menatap Nara , Albertin yang tau anak nya ini mau bertanya tapi malu

" Bicara saja "

"Mmm , bagaimana keadaan " dia menjeda ucapan nya

" Aku baik baik saj-" Nara sedikit terkejut dengan ucapan Xavier selanjutnya

"Mommy " walaupun suara nya kecil tapi masih tetap terdengar

Ini sudah kedua kalinya Xavier memanggil nya mommy , dan itu agak sedikit menggelikan bagi nya tapi tak apa . Mungkin ini suatu kemajuan  Nara tersenyum tipis menatap Xavier

" Aku sudah tidak apa apa , jadi jangan terlalu khawatir " Xavier mengangguk saja

" Bagaimana dengan pelayan itu " tanya Nara membuat Xavier kembali mengingat tujuan nya kesini

"Kami sudah mengumpulkan semua nya di ruang tengah , jadi Daddy bisa ikut aku sebentar "

Tanpa mengatakan apa pun Albertin berdiri dan hendak melangkah sebelum seseorang memegang ujung lengan baju nya, dia menengok dan ternyata itu Nara . Albertin menaikan 1 alis nya menandakan dia bertanya

WHAT TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang