Aksa mengepalkan tangannya ketika melihat teman perempuannya. sebut saja Avelia, sedang tertawa bersama laki-laki yang ia anggap musuhnya sendiri.
Jujur saja Aksa merasa tidak suka melihat Avelia bercanda ria dengan lelaki manapun. ia tahu walau dirinya egois mengingat dirinya yang bukan siapa-siapanya Avelia.
"Heh kue Ape!" panggil Aksa bersama antek-anteknya.
Avelia yang tadinya sedang bercanda ria sontak memutarkan bola matanya malas,"harus gue bilang berapa kali sih? nama gue Avelia Kalesha Radiva bukan kue Ape!"
"Apa bedanya? Ave sama Ape? Beda di v doang elah" sahutnya nyolot.
"Sumpah ya, lo cowok terkonyol yang pernah gue temui" katanya sambil mengelus dada.
"Oh ya? Ga sekalian cowok terganteng nih?" tanya Aksa dengan pedenya.
"Bacot" sambil beranjak pergi.
Aksa tersenyum puas ketika Avelia pergi meninggalkannya maka dari itu, canda ria bersama musuhnya sendiri buyar seketika.
"Sumpah deh, gue kesel banget sama si Aksot" ucap Avelia sambil menuangkan sambel kedalam mangkuk baksonya.
"Kenapa?" tanya Naura.
"Masa dia manggil gue kue Ape di depan Evan, ya jelas gue malu lah" katanya kesal.
Avelia sebenarnya mengagumi Evan sejak lama, ingat ya! hanya sebatas mengagumi dan tidak lebih.
Naura sontak tertawa ngakak,"serius? malu ga Vel?" tanya Naura sambil memegangi perutnya yang terasa kram akibat tertawa ngakak.
"Ya jelas lah!" sahut Avelia dengan ngeggas.
Di lain sisi.
Aksa yang niatnya menghampiri Avelia untuk meminta maaaf mengurungkan niatnya saat Ezra mengajaknya bermain truth or dare.
Saat puteran pertama di dapatkan oleh Gibran dan Gibran memilih truth.
"Nah mampus, Gibran lo lagi suka sama siapa?!" tanya Ezra semangat.
"CK! Ganti yang laen" ucapnya malas.
Aksa menggeleng pelan,"oh gabisa, lo harus jawab"
"Harus banget?" tanya Gibran sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Ya harus lah! Gc apa Gib, penasaran gue udah di tingkat dewa" balas Ezra geregetan.
"Oke-oke, gue lagi naksir sama Queen anak kelas 10" ucap Gibran.
Aksa melotot sempurna,"dekel yang tengil itu? dih kalo gue jadi lo mah najis" ujarnya pedas.
"Duain, dekel tengil kek dia apa yang lo sukain sih?cantik ga terlalu, tengil iya, caper iya, dempul juga iya, apa coba sisi yang lo suka" kata Ezra tak kalah pedas, ah ralat jujur maksudnya.
Gibran memutarkan bola matanya malas,"lanjut"
Saat puteran kedua di dapatkan oleh Aksa dan Aksa memilih dare.
"MAMPUS TEMBAK AVELIA SEKARANG JUGA!" kata Gibran.
"Ya mati lah bodoh" sahut Ezra.
"Tembak cinta bego! Jadi orang jangan bego-bego banget napaa" ujar Gibran sinis.
Aksa berjalan menuju kantin meninggalkan dua orang gila itu di dalam kelas.
"Woi lah Sa, mau kemana lo?" kata mereka berdua sambil mengikuti Aksa.
"Nembak sekarang" balas Aksa.
Sontak keduanya kegirangan karena melihat Aksa yang ingin menembak putri kodoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction"Tadi ngomong apa Sa?" tanya Avelia memastikan. "Mau enggak jadi pacar gue kue Ape" balas Aksa. "Emmm ini beneran?" tanya Avelia sekali lagi. "Ya iyalah masa boongan" sahut Ezra. Dengan ragu Avelia menganggukkan kepalanya,"o-oke g-ue m-mau---" "Mamp...