6

131 9 2
                                    

Setelah kejadian kepergok oleh kedua orangtuanya, kini Avelia dan keluarga Aksa makin dekat saja. Contohnya sekarang, Avelia di suruh datang kerumah Aksa atas permintaan Alya.

"Nanti jadi kan Pe?" Tanya Aksa.

Avelia mengangguk,"jam berapa?"

"Pulsek"

Avelia membulatkan matanya malas,"ga ganti baju dulu gitu?"

"Kalo ganti baju nantinya kelamaan"

"Terserah!"

Avelia pergi meninggalkan Aksa di sisi koridor sekolah yang ramai, ia pergi ke toilet untuk membasuh mukanya.

Saat sampai, Avelia langsung saja membasuh mukanya di westafel yang ada kacanya, lalu setelah selesai dirinya mengaca sebentar.

Salah satu pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan sosok Rena, gadis yang menyukai Aksa.

Rena ikut mengaca di sisi westafel, saat Avelia ingin pergi. Namun Rena menahannya.

"Gue mau ngomong" ucapnya.

"Apa?"

Rena memajukan wajahnya mendekat dengan wajah Avelia,"jauhin Aksa"

Avelia menaikkan satu alisnya,"suka lo?" Tanya balik Avelia. (Avelia bloon banget, udah tau Rena nya udah go plubic kalo suka sama Aksa, hadeuhhh)

"Kalo iya gimana?"

"Emang bisa dapetin Aksa?" Tanyanya sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Lo pikir gue ga mampu?" Balas Rena nyolot.

"Whel, gue ingetin lagi ya Na, setiap kali lo ngeggoda Aksa emang pernah dia ngelirik lo?" Ucap Avelia yang mampu membuat Rena bungkam.

"Jangan kesenangan dulu Na, kalau lo mau bersanding sama gue bukan lawan nya" ujarnya lalu pergi dari sisi toilet.

Rena menatap kepergian Avelia dengan tatapan benci yang sudah menjulur.

"ARGH! AVELIA SIALAN!"

°AKSARA•

Pulang sekolah pun tiba dimana Avelia bertemu dengan kedua orangtuanya Aksa.

"YA AMPUN MAMAH KANGEN BANGET!" Kata Alya lalu memeluk menantunya itu. Ehh?!

"Baru juga tadi malem kita ketemu Mah, masa udah kangen?" Balas Avelia.

"Oh jelas dong!"

Aksa memutarkan bola matanya malas,"Aksa yang Mamah tinggal berhari-hari enggak kangen?"

"Ini beda dong sayang! Kalo kamu mah satu bulan pun Mamah jabanin" balas Alya.

"Ini yang jadi anaknya Mamah Aksa atau Avelia sih?" Gumamnya namun masih bisa terdengar.

"No! Kalau kamu anak nya Papah, nah kalau Avelia jadi anaknya Mamah, iyakan sayang?"

"Ko Papah?" Sahut Davin tidak terima.

"APA?!"

"E-enggak ko Mah"  katanya kicep.

Aksa memutarkan bola matanya malas,"punya Bapak masa takut sama istri?" Celetuk Aksa.

"Dari pada punya anak tapi takut sama kucing?" Balas Davin tidak terima.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang