12

63 6 2
                                    

Pagi pun tiba, namun pagi ini berbeda, karena harus mengikuti ulangan yang sialnya pelajaran pertama adalah metematika.

Avelia sedang bercanda ria dengan ketiga temannya,"nanti Bu Veny ngasih soalnya susah ga ya?" Tanya Gibran.

"Firasat aing teh pasti bakalan susah" jawab Aksa.

Gibran mengangguk setuju,"susahnya ga main-main co, jadi pengen di nikahin"

Aksa memutarkan bola matanya malas,"si goblok, kaya mau aja sama modelan playboy cap biawak" ucap Aksa pedas.

"Pasti itumah"

Aksa berdecak.

"Kabar Ezra gimana ya?" Tanya Avelia tiba-tiba.

"Lah iya, gimana ya Sa?" Timpal Gibran sambil memainkan rambutnya.

Alih-alih menjawab, Aksa justru mencibir,"Rambut juga bosen Gib lo mainin terus"

"Danjok, gue nanya asu" ucap Gibran dengan logat Jawa nya.

"Emang arti dancok apaan Gib?" Tanya Avelia.

Gibran menggeleng tidak tahu.

"KAN LO ORANG JAWA GIBRAN ANJAY SLEBEWWW" kesal Avelia.

"YAKAN GUE GEDE DI SINI BANGKE" jawab Gibran tak mau kalah.

"Ck numpang lahir doang" ucap Avelia pedas.

"Biarin"

***

Bell istirahat sedang berbunyi nyaring menandakan bahwa waktunya istirahat telah tiba, dimana murid-murid bergelombongan menuju kantin sekolah.

"Sumpah tadi soalnya susah banget asli" ucap Ezra.

"Rill anj, kek lo tau ga sih otak gue tuh rasanya mau meledak" jawab Avelia.

"Anak sekecil itu, berkelahi dengan mtk"

"Sumpah yang nyiptain mtk siapa si? Rasanya pengen sungkem saking susahnya" ujar Gibran.

Ezra mengangguk setuju,"hidup kalo ga ada mtk setenang apa ya?"

"Tenang, setenang-tenangnya"

"Rasa air laut itu apa sih? Asing ya?" Ucap Ezra tiba-tiba.

"Lah sejak kapan air laut asing? Bukanya kita ya yang asing?" Timpal Gibran.

"Kalo makan pagi apa si namanya? Harapan ya?" Sahut Aksa ikut-ikutan.

"Idih sosoan ngesad" cibir Avelia.

"Iri aja lo kue Ape" balas Aksa.

"Engga tuhh"

"GA SALAH LAGI!"

Avelia mendengus kesal,"semuanya gila, kecuali gue"

"Idih-idih, sipaling waras" ucap Ezra pedas.

Avelia memutarkan bola matanya malas,"jelas itumah, iyakan Sa?"

Aksa mengangguk.

"Cih gembel, masa iya seorang Aksara Argantara jadi nurut?" Ujar Ezra.

"Zra mending lo diem aja deh, gue takutnya kalo lo banyak bacot malah di keluarin" sahut Gibran sambil meminum minuman nya.

"Oh iya gue lupa"

Semuanya memutarkan bola matanya malas.

"Btw katanya lo tunangan abis ulangan? Tanggal berapa?" Tanya Ezra.

"Tanggal 17 ga si Pe?" Balas Aksa.

"Iya kayaknya"

"Eh nyet, gue toilet bentar" ijin Arka yang di angguki semuanya.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang