Hari Minggu sedang berlangsung, dimana sisi mager Avelia berkali-kali lipat, jangankan untuk mengisi perutnya, mandi saja malas.
Avelia memang seperti itu, bermager-mageran selama hari libur, mumpung hari libur, dirinya bisa melakukan hal apapun termasuk begadang menonton serial drakor.
Jika kalian pikir Avelia adalah anak yang rajin, maka jawabannya salah, karena Avelia sendiri tidak memiliki sipat rajin, apalagi sampai membereskan tempat tidur, bukan Avelia sekali.
"Bangun Avelia!" Ucap Klara yang entah sekian kalinya, Klara sangat malas jika hari libur seperti ini.
"Ck anak itu" Klara langsung membersihkan sisa-sisa makanan yang berantakan di kasur Avelia, hey apakah anak itu tidak terganggu dengan makanan yang berserakan di mana-mana?
Setelah dirasanya sudah selesai, Klara langsung pergi meninggalkan Avelia yang masih tertidur pulas.
Sejam dua jam, sudah Klara tunggu, tapi apa? Nyatanya anak itu tak kunjung bangun, mau tak mau ia memakai triknya dengan cara menyiprati air kewajah anaknya itu.
"BANGUN AVELIA!" Ujar Klara sambil terus menyiprati air ke wajah anaknya itu.
Tak ada sahutan, membuat Klara semakin jengkel dengan sang anak, harus cara apalagi supaya anak itu bisa bangun? Entahlah Klara juga tidak tahu.
"Ya Allah" lirihnya, Klara sudah capek sendiri membangunkan anaknya itu, jika ada jasa bangunin anak, Klara akan menyewa itu berapapun biayanya.
Klara turun ke ruang tengah untuk mengambil minuman, yang kebetulan ada sang Art.
"Maaf Bu, itu di luar ada Den Aksa" ucapnya.
"Sejak kapan Bi?" Tanyanya.
"Baru saja datang Bu, tadinya saya mau panggilin Ibu, eh Ibunya udah turun" jelas sang art.
"Yaudah, tolongin bangunin Avelia sekalian ya Bi" ucap Klara yang langsung menemui Aksa.
"Eh Tante" ujar Aksa sambil menyalami tangan Klara.
Klara tersenyum manis,"masuk dulu yu" tawarnya yang di angguki Aksa.
Begitu sampai di ruang tamu, mereka langsung duduk dan tak lama kemudian sang Art datang.
"Loh Bi, Avelia nya mana?" Tanya Klara heran.
"Non Avelia nya belum bangun Bu, tadi udah Bibi bangunin tapi ga bangun-bangun" jelasnya.
Klara menghembuskan nafasnya lelah sambil menggelengkan kepalanya,"yaudah Bibi tolong bikinin minuman sekalian ya, saya mau bangunin Avelia dulu"
Sang Art pun pergi meninggalkan keduanya untuk melaksanakannya perintah yang di suruh dengan sang majikan.
"Aksa, kamu tunggu di sini dulu ya, Tante mau bangunin Avelia dulu" ucap Klara yang di angguki Aksa.
Klara bergegas kembali menuju kamar Avelia dengan perasaan campur aduk, mengapa anaknya yang satu ini sulit sekali untuk di bangunkan? Entah, Klara juga tidak tahu.
"BANGUN AVELIA!" Teriak Klara di telinga Avelia.
"Bangun Avelia! Kalo kamu ga bangun juga, Mamah buang semua poster-poster yang kamu punya!"
Klara yang memang teriaknya tepat pada telinga Avelia, sontak Avelia merasa terganggu dan perlahan-lahan ia membuka matanya.
"Hoamhh, apa sih Mah?" Tanyanya tanpa rasa bersalah.
"Apa kamu bilang?! Bangun Avelia! Bangun! Udah berapa kali Mamah bangunin kamu hah?!" Ucapnya sambil menjewer telinga Avelia.
"Aduh mana Avelia tau Mah!" Ujarnya sambil meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction"Tadi ngomong apa Sa?" tanya Avelia memastikan. "Mau enggak jadi pacar gue kue Ape" balas Aksa. "Emmm ini beneran?" tanya Avelia sekali lagi. "Ya iyalah masa boongan" sahut Ezra. Dengan ragu Avelia menganggukkan kepalanya,"o-oke g-ue m-mau---" "Mamp...