Berusaha

47 5 0
                                    

Ingat! Mata masalah itu ada dua,
bisa membawamu ke arah positif dan negatif.
Jangan takut, lapangkan dadamu. Masalah dapat kau ubah, melalui pola pikir. Jika kau berfikir dan terlarut dalam kesedihan, maka kau akan semakin tenggelam. Sebaliknya, jika kau menganggap dan berfikir masalah sebagai pelajaran maka kau akan beranjak selangkah lebih maju.
-Raysa Zeline

Happy reading 🦋

Hari baru,kesempatan baru.” gumam Raysa yang baru saja melakukan kegiatan saat teduh.
Saat teduh merupakan, kegiatan setiap hari yang dilakukan oleh Raysa untuk memperkuat hubungan dengan Tuhan. Tak hanya itu, saat teduh merupakan tempat dan aktivitas ternyaman dan terlega yang ia lakukan untuk mencurahkan seluruh isi hatinya.

“Raysa, ayo cepat bangun.” teriak Vivian

“Iya kak, Ray udah bangun kok ”

🌎


“Ray, kakak antar kamu sampai gerbang ya. Kamu masih ingat ruang kelas kamu, kan?”

“Ingat dong kak, Raysa sayang banget sama kakak Vivian. Terimakasih banyak ya kak, kalau gak ada kakak, Raysa gak tau mau gimana lagi.”

“Yaelah, santai aja kali.” potong Vivian

Bagaikan mata tajam elang yang siap menerkam mangsanya, Harryson menatap pergerakan dua kegiatan perempuan itu.

“Gw pastin, lu gak bakalan betah di sekolah ini,” gumamnya.

“WOIIIIII,” Teriak Gabrielle.

“Shit!, Gw kaget njing,” gerutu Harryson

“Lagian lu kalau mau bundir, jangan lompat dari sini. Kurang tinggi.” tutur Gabrielle

“Anak anjir, yang bilang gw mau bundir siapa?”

“Ya mana gw tau, siapa tau lu nekat.”

“Gw gak bakalan mati,”

“Lah, ngatur. Lu bukan Tuhan, jadi jangan angkuh wahai tuan Harryson. Dan ya, Semua titipan HARUS dikembalikan,bukan?. Nafas itu titipan, jadi tinggal nunggu kapan diambil. Cepat atau lambat semua bakalan kembali pada Pencipta.” jelas Gabrielle

“Jangan ngajarin gw.”

“Jancoklah.”

“Bibir lu minta di kiss,”

“Alay lu sat.”

“AAAAAAA HARRYSONGONG.” Teriak Gabrielle karena Harryson mengacak-acak rambutnya.

“BABI LU ANAK SETAN, INI IKAT RAMBUTNYA PUTUS LAGI.” Keluh Gabrielle

“Bentar, gw punya sesuatu buat lu.” kata Harryson sambil  mengeluarkan sesuatu dari tasnya. “Nih, gw beliin buat lu. Kemarin gw liat ini, dan kayaknya cocok buat lu.”

“Ehhh, a-apasihh.”

“Pipi lu kenapa? Lu stanting?,” tanya Harryson

“Ahh syalan, pake typo segala lagi tuh mulut. Gak jadi salting gw. Padahal tadi dah sweet. Eh? Ishhh lu mikir apa sih Gabrielle.” gumamnya

RUANG WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang