Berita perundungan itu langsung cepat tersebar di kalangan siswa-siswi NOESANTARA SAMPOERNA. Banyak yang menyalakan Raysa, tak banyak punya yang merasa kasihan pada Raysa. Samuel,Harryson, dan Airefly, siapa yang tidak mengenali mereka? Ketampanannya yang tidak diragukan lagi. Banyak yang pro terhadap mereka, karena selain ketampanan, kekayaan bahkan kepopuleran mereka mendukung setiap tindakan yang mereka lakukan. Berbeda dengan Raysa yang hanya sebagai siswi baru.
“Plis, gw gak nyangka ternyata Samuel bisa sekasar itu sama cewek.”
“Iya, gw juga gak nyangka. Paling nih ya, si Raysa caper sama sama mereka makanya dibully.”
“Gw setuju sama lu,yakali mereka ngebully tanpa sebab.”
“Husssttt, kalian ini gak boleh ngomongin fakta.”
“Hahahah njir, gw kira lu bela si Raysa.”
“Ngapain dibela, dia siswi baru. Kita gak tau apa-apa eh dianya berulah.”
“Lagian kalian mikir gak nih, kalau Raysa memang kecentilan. Mereka gak mungkin suka gangguin cewek gendut, hidung pesek, pendek, dan gak pinter-pinter amat.”
“Yups, apa yang harus dilihat coba?”
“Gw sempat nih, dengar kalau kemarin dia sok-sokan di kelas. Satu kelas di keluarin dan keliling lapangan, hanya si Raysa yang enggak.”
“Fiks, Caper tingkat akut.”
“Dia gak sadar diri anjir, udah jelek, Badannya mengganggu pemandangan mata, dan miskin lagi. Pliss, deh! Hebat banget jadi play victim.”
“Udah play victim, manipulatif, pick me lagi. Issh gw yang awalnya kasihan kok jadi benci dia ya.”
“Sama njir.”
Begitulah gosip para siswi, yang secara terang-terangan. Tak hanya itu, para siswa juga ikut membahas permasalahan ini. Banyak yang menghakimi tanpa mengetahui kejadian secara pasti, itulah manusia berisik yang harus di eksekusi.
“Gw sebagai cowok ilfill banget, pasti dia merasa paling cakep.”
“Gw bahkan gak selera ngelirik dia cuy.”
“Lah, mending. Gw bahkan gak pernah ngelirik karena jijik ngeliat dia.”
“Jujur nih ya, baru kali ini gw gak selera ngelihat cewek gemuk.”
“Emang lu pernah suka sama cewek gendut?”
“Dulu pernah apalagi kalau itunya gede, behh.”
“Yaelah otaklu gak jelas.”
“Tapi bener juga sih, siapa yang mau sama cewek kayak dia.”
“Kalau dia jual diri, pasti harganya murah.”
“Kalau murah, kalau gak laku gimana?”
“Bahhahaa njirr, gak boleh gitu brader.”
“Asli.”
Gabrielle,Chesya, dan Alice ternyata juga cukup kaget mendengar berita ini. Mereka memang terkenal menjadi pembully, tapi tidak sampai bermain dengan fisik. Video cctv yang beredar menunjukkan jelas, bahwa Samuel dan Harryson melakukan kekerasan fisik.
“Menurut lu, apa yang dilakuin Samuel sama Harryson itu ada kaitannya sama lu gak?” tanya Gabrielle
“Y-ya, mana gw tau.”
“Tapi gakpapa sih, biarin aja di bully. Dan gw pengen banget bullying dia” sambung Alice
“Lu kenapa pengen banget bullying dia.” tanya Gabrielle
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG WAKTU
Novela Juvenil"MENTAL DAN FISIKKU RUSAK, NAMUN TIDAK BEGITU HANCUR." "𝐇𝐚𝐭𝐢𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐮𝐤𝐚 '𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐠𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐌𝐚𝐭𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐮𝐤𝐚 '𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐭𝐞𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐢𝐫𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐌𝐮𝐥𝐮𝐭𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐮𝐤𝐚 '𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐮...