sampai

39 6 0
                                    

Hi, ketemu lagii xixi


Happy reading 🌷

"Aduhh,ini gelap banget. Untung hanya ada satu jalan,kalau ada simpang kan bisa ribet" monolognya. Ya,dia sudah berjalan mengikuti arah jalan yang menuju alamat sang tante.

"TOLONG, KENAPA DISINI TIDAK ADA SINYALNYA. INI KOTA TAPI KENAPA MASIH LELET JARINGANNYA?" Teriak Raysa

Ting, bunyi notifikasi handphone nya.

"Kamu telah mencapai batas harian! Biar internetan ttp nyaman, coba Speed Booster Unlimited yuk. Cuma 2ribu di: *****"

Setelah melihat notifikasi tersebut, Raysa pun menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya secara cepat. Ingin rasanya iya menangis,teriak.

"Okay Raysa yang cantik, ini gak saatnya kamu ngeluh. Mayan olahraga malam, tapii aku capek aaarrrghhh." Monolog nya, masih setia berjalan kaki tiba- tiba Raysa melihat sebuah mobil mengarah kepadanya. Dengan hati yang senang, ia melambaikan tangan untuk menghentikan mobil tersebut, dan benar saja mobil tersebut berhenti.

"Pak bolehkah saya menumpang sampai simpang depan ?"

"Masuk"

"Oh baik pak, terimakasih." Akhirnya ada orang baik, batinnya

"Kamu dari mana mau kemana ?"

"Oh saya dari kampung mau ke alamat yg ini pak" Ucap Raysa sambil menunjukkan kertas tersebut.

"Dekil,gemuk, kampungan dan alamat yang dituju juga komplek masyarakat kelas bawah." Batin seseorang

"Hm, mumpung saya lagi baik saya akan mengantarkan kamu sampai tujuan"

"Ha, serius pak ? Saya akan bayar bapak dua puluh ribu tapi pak. Soalnya saya tidak punya cukup uang" Ucap Raysa dengan suara kecil.

"Saya tidak butuh uang kamu,lagian saya tidak pernah dan alergi mempunyai recehan"

"Tapi ini uang kertas pak, bukan receh"

"tidak tahu tata Sopan santun,dan miskin" batin seseorang.

Berdebat atau candaan suasana di dalam mobil kini hening, tak perlu menunggu waktu lama mereka kini sampai di persimpangan jalan.

Tak...

Raysa menutup mobil sedikit keras, dia tidak lupa mengucapkan terima banyak atas bantuan yang diterima.

"Lanjut"

"Baik pak" jawab supir dan langsung saja meninggalkan Raysa

"Wah kayaknya alamat nya sudah tidak jauh."

"Aku suka dengan keadaan ini. Banyak orang yang berlalu lalang, tapi tidak ada yang mengenali ku. Aku akan memulai semuanya disini, Raysa akan membanggakan nenek." Monolog nya

"Permisi"

"Ini keknya bener deh alamatnya" batinnya. Raysa memang sudah sampai ke alamat yang dituju .

"Shalom"

"Tante ini Raysa. Ini ada orang apa enggak sih? Lampunya aja mati. Aku tanya tetangga sebelah aja kali yaa" ucapnya sambil berjalan menuju rumah yang ada disebelah kanan.

Tok.... tok .....tokkk

"Permisi"

"Ada orang? Pak, buk"

Ceklek

"Eh, siapa ya ?"

"Halo kak, perkenalkan saya Raysa. Saya ingin bertanya orang yang tinggal di rumah itu pada kemana ya kak ?"

"Rumah yang ini ?" tunjuk wanita itu pada rumah yang berwarna hijau tua tersebut.

"Iya kak"

"Orangnya sudah sudah pindah dari 2 minggu yang lalu. Emangnya kenapa yah ?"

"Oh gitu ya kak, saya saudaranya dari kampung"

"Iyaa"

"Kakak tau gak kemana mereka pindah nya ?"

"Kalau itu saya kurang tau"

"Oh gitu ya kak. Terimakasih banyak ya kak informasinya" Kini wajah Raysa sudah mulai merah merona. Takut, khawatir, serta pikiran nya melayang entah kemana. Sungguh, dia ingin menangis. Dirinya sudah sangat lelah menuju lokasi eh malah zonk. Belum lagi pikirannya bercampur aduk memikirkan neneknya, bagaimana besok? Dimana ia akan tinggal? Sekolah nya ? Impiannya? , Ah sudahlah."

Melihat Kondisi wajah Raysa, Vivian dapat menyimpulkan bahwa Raysa akan menangis.
"Kamu kenapa? Jangan nangis. Untuk sementara waktu kamu tinggal disini aja dulu, besok baru pikirkan tujuan kamu mau kemana?" Kata Vivian

Tesss......

Air mata sudah tidak dapat dibendung lagi. Raysa langsung saja menangis tanpa suara. Dia lelah, 17 tahun dirinya hidup baru kali ini dia berpisah dari nenek dan malah berujung seperti ini.
Ini bukan lingkungannya, ini bukan rumahnya..
Dia ingin memeluk sang nenek, dia hanya ingin bersama nenek, ya dirinya saat ini sangat membutuhkan neneknya.

"Udah udah gak usah nangis anjirr"

"Saya takut kak. Ini perdana saya pergi dari kampung dan sekarang saya gak ngerti mau kemana lagi."

"Njirr, cukup kamu anak kampung jangan jadi kampungan. Untuk sementara tinggal di rumah saya saja, tapi bayarr yaa." Ucapnya dengan cengiran

"Hm, baik kak . Terimakasih banyak"

"iya"

Tetap semangat yaa!

Jangan lupa vote nya.

RUANG WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang