Bertemu, lagi?

39 5 2
                                    

Bumi yang berotasi, bagaikan kehidupan manusia. Musim panas berganti dengan musim penghujan. Terik matahari terganti dengan cahaya indah bulan yang dihiasi oleh bintang-bintang.  Kini sekelompok remaja sedang menikmati makan malam di sebuah restoran yang cukup terkenal.

“Lu bawa rokok gak?,” Tanya Harryson

“Ya gw bawa lah, yakali”

“Cewek-cewek pada kemana?” Tanya Zidan

“Lagi pada shopping katanya.”

“Kenapa ya?” tanya Zidan dengan muka yang memelas

“Kenapa?,” tanya Farryshol

“Kenapa apanya?” tanya Airefly

“Gw cape, Asli.” sambung Zidan dengan tatapan sedih

“Lu kenapa anjir, drama banget.’’ kesal Harryson

“Ho'oh, lu kenapa, cerita sini sama kita.” ucap Yuxa

“Huh, kenapa ya gw terlahir dengan ketampanan yang begitu sempurna bak dewa Yunani. Kenapa? Kenapa harus aku?” keluh Zidan.

“Gak teman gw sumpah.”

“Bikin malu aja,”

Plak...

Harryson spontan melemparkan bungkus nikon itu, ke kepala Zidan dan disambut dengan tatapan sinis Afgerond kepada Zidan.

“Gak berguna.” ucap Afgerond

“Woii, lu kok diam aja sih.?” Tanya Harryson sambil menepuk bahu Samuel.

“Si Cebar ada disini,” Ujar Samuel dengan senyuman yang sulit diartikan.

“Lah iya, cieee diperhatiin.”

“lu sweet juga ya Samuelon*e,”

“Najis, yakali gw mau sama cewek badan melar kayak gitu. Gw suka cewek seksi, hot, dan tentunya pinter.”

“Dih, najis lu Sam, Gak ngaca.” ucap Afgerond

“Mbak, sini dulu mbak.” panggil Samuel

“Mau pesan apa lagi kak?,” tanya waiters

“Gw mau pesan makanan yang banyak mengandung santan, 7 gelas minuman bersoda.”

“Gw mau junk food.” tambah Yuxa penuh harap

“Mbak dengar kan kata teman saya.”

“Ahh lu baik banget.”

“Maaf kak, jenis junk food kami  hanya punya burger, hot dog, pizza, dan  kentang goreng kak. Dan untuk makanan bersantan, kami punya banyak kak, kurang lebih 13 macam.” jelas waiters tersebut

“Yaudah setiap jenis junk food saya pesan 3 porsi, setiap makanan bersantan saya pesan 2 porsi aja. Dan ya minuman sodanya 7 gelas.” tutur Samuel

Setelah mendengar penuturan Samuel, para sohibnya pun langsung menganga, Seorang Samuel mau memakan makanan sebanyak itu? Atau mau sedekah? tapi tidak mungkin. Samuel itu orang pelit!.

“Sam, lu mau ngapain sama makanan sebanyak itu?”

“Tapi kasih ke meja no 18, yang ada di pojok sana ya mbak. Tapi Inget, jangan kasih tau kalau itu dari saya. Pokoknya pandai-pandai lu aja ngaturnya.”

“Tap-”

“Tenang, tar lu dapat komisi kok.” Sambung Samuel dan di anggukki oleh waiters tersebut.

“Saya permisi mas,” Ucapnya sambil meninggalkan meja Samuel dan para sohibnya itu.

“Lu pada ngapain lihatin gw?” tanya Samuel yang kesal melihat tatapan para sohibnya ini.

RUANG WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang