Waktu terus berlalu hingga tanpa terasa jadwal pertukaran murid di Gusu hampir selesai. Hanya dalam kurun waktu kurang lebih sebulan lagi, para murid luar sekte Lan akan kembali ke sektenya masing-masing.
Dan selama itu juga, Jiang Cheng menepati perjanjiannya dengan Lan Wangji malam itu untuk tidak mendekati pewaris sekte Lan. Bahkan bukan hanya Lan Xichen. Ia juga secara terang-terangan menjauhi Duo Jade Lan tersebut. Bukan hanya sengaja memutar arah, Jiang Cheng bahkan bisa dihitung dengan jari saat terlibat dengan dua orang tersebut dan hal yang mereka bahas seputar hubungan antar sekte atau materi pembelajaran.
Bahkan hal tersebut berimbas dengan hubungan Jiang Cheng dan Wei Wuxian yang mulai meregang karena Wei Wuxian yang selalu terlibat dengan si bungsu Lan tersebut. Sebenarnya hal ini terlihat sangat jelas oleh Wei Wuxian jika shidinya itu menjauhi dua bersaudara itu, namun setiap kali ditanyai Jiang Cheng hanya mengelak.
Selama itu juga, Jiang Cheng sukses menjadi murid kesayangan Lan Qiren selain Lan Wangji. Hal ini karena Jiang Cheng selalu menepati peraturan dan mengerjakan tugas dengan baik. Sehingga nilai dari berbagai aspek dirinya selalu bagus.
Sebenarnya jika mengenai pengetahuan Wei Wuxian dan Jiang Cheng setara, namun dari aspek yang lain tentu Wei Wuxian yang memiliki minus paling banyak tak jarang bahkan beta tersebut menghasut murid luar lain untuk melanggar peraturan.
Wei Wuxian selama masa itu juga sukses membuat heboh di sekte Gusu Lan sampai saat ini. Hal itu karena terdapat rumor jika Wei Wuxian dan Lan Wangji tengah menjalin kasih, entah informasi tersebut didapat dari siapa, namun hingga saat ini rumor tersebut masih menjadi perbincangan di Gusu. Apalagi kedua belah pihak yang tidak menanggapi rumor tersebut begitu juga Lan Wangji yang mulai bersikap lunak terhadap Wei Wuxian tidak seperti dulu.
Namun, semenjak rumor tersebut mulai beredar, ada yang aneh dari Jiang Cheng, ia sering kali merasa rasa sakit di hatinya seakan ia tertolak akan sesuatu, namun hal itu tidak digubris oleh Jiang Cheng karena menganggap itu hanya hal sepele.
*****
Malam ini berlalu seperti biasa, saat Jiang Cheng bersiap untuk tidur, dari arah pintu Jiang Cheng mendengar ada seseorang yang mengetuk pintunya dan saat dibuka terlihat Lan Xichen berdiri di depan pintu kamarnya.
"Zewu-jun? Ada perlu apa anda kemari?" tanyanya.
"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan. Apa kau ada waktu untuk kita bicara di luar?" tanya Lan Xixhen dengan nada gugup yang sama sekali berbeda dengan kepribadiannya yang biasa.
Jiang Cheng pun mengangguk tidak mengambil pusing dengan tingkah aneh dari pria Lan itu. Setelah itu, mereka pergi ke arah air terjun, saat sampai pun, Lan Xichen belum mengatakan apa yang ingin disampaikannya mereka hanya terdiam satu sama lain.
"Apa yang ingin kau bicarakan denganku, Zewu-jun? Ini sudah larut malam, akan menjadi masalah yang besar jika diketahui oleh orang yang bertugas malam ini bukan," ucap Jiang Cheng sambil mengusap lengannya yang mulai menjadi dingin terkena angin malam.
Sebelum menjawab, Lan Xichen terlihat secara refleks memakaikan Jiang Cheng jubah luarnya yang masih hangat saat melihat pria ungu itu mulai kedinginan. Jiang Cheng terkejut namun tidak mengatakan apa-apa karena ia sudah mulai malas untuk berbasa-basi lagi dan hanya ingin kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
"Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu ...." Terlihat Lan Xichen menarik napas berusaha mengumpulkan keberanian, ".... aku tahu ini bukan hal yang benar karena kita sesama alpha. Tapi aku tidak bisa lagi menyembunyikan perasaan ini. Sepertinya aku menyukaimu dan ketertarikan ini di mulai dari awal kita bertemu. Aku tidak bermaksud untuk memaksamu memberikan jawaban untukku sekarang karena menyadari sulit bagi seorang alpha menerima perasaan alpha lain. Aku hanya ingin berkata jujur sebelum kau kembali ke sektemu dan belum tentu juga kedepannya memiliki kesempatan seperti ini," ujar Lan Xichen panjang lebar.
Tentu saja Jiang Chen terkejut dengan pernyataan secara tiba-tiba tersebut. Bagaimana mungkin alpha Lan, alpha yang paling diinginkan oleh seluruh omega saat ini, ternyata menyukainya. Ia memang menyadari jika tatapan Lan Xichen berbeda kepadanya, tapi ia tidak ingin mengambil pusing hal itu dan memilih mengabaikannya siapa sangka ternyata ada maksud tertentu.
"Maaf Zewu-jun. Terima kasih karena sudah memberitahuku mengenai perasaan anda. Tapi saat ini saya tidak tertarik untuk berhubungan lebih dekat. Saya masih harus mengurusi persiapan saya untuk menjadi pemimpin sekte berikutnya, begitu pula dengan anda. Lebih baik anda memilih omega lain yang lebih pantas dari saya untuk menjadi pendamping hidup. Karena mungkin keputusan anda untuk menyukai saya akan ditentang banyak pihak," ujar Jiang Cheng secara sopan dan formal untuk memberi garis yang jelas pada hubungan mereka.
Lan Xichen bukan orang yang bodoh. Tentu saja ia tahu jika pemuda ungu itu menolaknya secara halus dan menjaga jarak. Lan Xichen harus menerimanya dengan lapang dada karena ia sudah mengetahui jika ia akan ditolak yang penting ia sudah mengutarakan perasaannya kepada pria yang menarik perhatiannya sedari awal itu.
"Ya. Aku tahu hal ini akan terjadi tapi aku harap semoga pernyataan ini tidak mempengaruhi hubungan di masa depan setidaknya sebagai sesama penerus sekte," ucap Lan Xichen masih dengan senyum tipisnya. Jiang Cheng yang mendengar dan melihat senyum itu membalas senyuman Lan Xichen, ia senang jika hal ini kemungkinan tidak akan berpengaruh terhadap sekte mereka.
Setelah pembicaraan tersebut selesai dengan tenang, Jiang Cheng meminta izin untuk kembali ke kamar untuk beristirahat, tentu saja Lan Xichen memaksa untuk mengantarnya sampai ke depan pintu kamar meskipun sudah dilarang.
Setelah Jiang Cheng memasuki kamarnya, ia langsung merebahkan dirinya di kasur dan memikirkan kejadian tadi. Pantas saja selama ini Lan Xichen beberapa kali tertangkap basah sedang memperhatikannya, awalnya ia merasa itu semua hanya kebetulan semata. Dan mungkin saja Lan Wajib sudah mengetahui yang sebenarnya, oleh sebab itu ia melarang Jiang Cheng mendekati kakaknya apalagi ia sudah berbohong mengenai gender aslinya.
*****
Tanpa mereka sadari, semua kejadian pengungkapan itu dilihat oleh Lan Wangji yang saat itu memang sedang bertugas berjaga malam. Saat itu juga Lan Wajib yang biasanya tenang dan dingin merasa sangat kesal karena pengakuan tersebut, bagaimana pun dia dan Jiang Cheng adalah pasangan mate meskipun tidak ada yang mengetahui selain dirinya. Sebagai alpha ia sangat marah karena mengetahui jika omeganya didekati alpha lain. Meskipun ia yakin dirinya tidak menyukai Jiang Cheng karena jujur saja ia merasa jika ia lebih menyukai sifat Wei Wuxian kepadanya.
Tak ingin lagi melihat kejadian itu lebih lanjut, Lan Wangi memutuskan untuk meninggalkan tempat itu dan akan menemui Jiang Cheng keesokan harinya.
*****
Yatta. Akhirnya selesai juga. Maaf yah nunggu lama biasa penyakit malas susah ilang. Gimana nih sama chap kali ini? Seru nggak? Lan Xichen yang bilang suka sama Lan Wangji yang makin benci sama Jiang Cheng yang udah jelas mate nya? Ada yang udah nebak alur berikutnya?
Oh iya fyi Lan Xichen emang ngomong sama Jiang Cheng pake bahasa informal yah. Beda sama Jiang Cheng yang pake bahasa formal bukan karena aku lupa pake kata saya/aku.
Oh iya mungkin ada yang bingung sama kalimat terakhir yang Lan Wangji kesel kalau ada yang bilang suka sama Jiang Cheng padahal dia nggak suka JC. Anggap aja JC sama LWJ itu nikah karena dijodohin padahal LWJ suka sama WWX, nah sebagai suami ya wajar dong dia nggak suka kalau JC deket sama yang lain yang notabennya masih suami istri. Kek daerah teritorialnya diganggu gitu loh. Paham kan? Emang rasa-rasanya brengsek emang.
Ok see you next chap yah. Jangan lupa vote dan comment.
𝓣𝓱𝓪𝓪
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega Yunmeng
FanfictionMenjadikan seorang omega yang memimpin sebuah sekte memang tidak mudah. Oleh sebab itu, Jiang Wanyin atau lebih dikenal Jiang Cheng terpaksa untuk menutupi status omeganya dan memberitahu dunia bahwa ia adalah seorang alpha. Beruntung Jiang Cheng ad...