Lan Xichen saat ini tengah bersiap untuk tidur setelah mengerjakan beberapa berkas yang diberikan pamannya. Baru saja ia akan menutup matanya, ia dibangunkan oleh suara ketukan pintu.
"Xiongzhang?" panggil si pengetuk yang tak lain adalah Lan Wangji.
Mendengar suara adiknya yang berkunjung malam-malam begini, Lan Xichen langsung membukakan pintu.
"Wangji? Ada apa malam-malam begini berkunjung? Bukankah sekarang waktunya tidur? Ah, lebih baik kau masuk terlebih dahulu," tanya Lan Xichen sambil mempersilakan adiknya masuk ke Hanshi.
"Aku ingin bertanya. Apakah Xiongzang dekat dengan Jiang Wanyin?" tanya Lan Wangji langsung.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Lan Xichen mengerutkan keningnya heran. Mengapa tiba-tiba adiknya menyinggung pasal sang calon pewaris Jiang tersebut, seingatnya sangat sedikit interaksi antara mereka berdua, bahkan ia hanya melihat mereka bertegur sapa saat hari kedatangan Jing Cheng.
"Tidak ada sesuatu seperti itu. Jika kau salah paham tentang apa yang terjadi pada siang ini, itu hanya salah paham. Itu adalah salahku yang mengejutkan Jiang gongzhi sehingga bajunya basah, jadi aku hanya meminjamkan jubah luarku untuk menutupi pakaiannya yang basah kuyup," jelas Lan Xichen.
"Lagipula, jarang sekali kau bertanya kepadaku mengenai orang lain? Ada apa hari ini?" tanyanya balik.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya heran mengenai kejadian tersebut. Dan aku ingin memberi saran, jangan terlalu dekat dengan Jiang gongzhi."
Setelah mengatakan itu, Lan Wangji pamit kepada Lan Xichen. Lam Xichen yang melihat itu hanya mengernyitkan dahinya melihat sikap adiknya yang aneh.
****
Lan Wangji yang saat ini berjalan menuju kediamannya tiba-tiba berubah pikiran dan berbelok ke kamar para murid pertukaran atau lebih tepatnya kamar milik Jiang Cheng.
Secara kebetulan sang pemilik kamar saat ini berada di luar, sepertinya ia baru saja akan masuk ke kamarnya setelah pergi keluar.
"Jiang gongzhi?" panggil Lan Wangji.
Jiang Cheng yang mendengarnya langsung berbalik dan heran karena melihat pria yang selama ini berusaha menjauh darinya tiba-tiba memanggil dirinya malam-malam, seingatnya sampai saat ini ia tidak melakukan hal-hal yang menyebabkannya mendapatkan masalah seperti Wei Wuxian yang membuatnya harus berurusan dengan pemuda datar tersebut.
"Ada apa malam-malam berkunjung kemari Lan gongzhi?" tanya Jiang Cheng langsung.
"Jauhi Xiongzhang!" ujarnya langsung.
Jiang cheng mengernyit dahinya bingung. Memangnya ia terlihat berusaha mendekati Lan Xichen? Atau terlihat mereka dekat satu sama lain? Apa hal itu karena kejadian hari ini? Jika benar, maka Lan Wangji benar-benar telah salah paham.
"Sepertinya terjadi kesalah pahaman. Aku sama sekali tidak berusaha mendekati kakakmu? Lagipula, untuk apa aku mendekatinya? Hal itu tidak memberiku keuntungan apapun," jelas Jiang Cheng acuh.
Lan Wangji menatap dingin Jiang Cheng. Ia menatap seolah Jiang Cheng adalah orang bodoh yang mencoba menipu dirinya. Jiang Cheng yang merasa memiliki sangat sedikit perselisihan dengannya mengernyit kesal melihat ekspresi meremehkan dari pemuda Lan itu.
"Bukankah tidak ada omega yang bisa menolak feromon dan kebaikan dari kakakku," ujarnya sinis.
Dibandingkan dengan ucapan sinis yang diterimanya, Jiang Cheng lebih terkejut dengan perkataan Lan Wangji. Wajahnya bahkan berubah pucat, kenapa tuan muda itu mengatakan hal tersebut? Apakah identitas sebenarnya telah terungkap? Darimana dia tahu? Atau apakah dia hanya bercanda? Itulah pertanyaan yang berputar di kepala Jiang Cheng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega Yunmeng
FanfictionMenjadikan seorang omega yang memimpin sebuah sekte memang tidak mudah. Oleh sebab itu, Jiang Wanyin atau lebih dikenal Jiang Cheng terpaksa untuk menutupi status omeganya dan memberitahu dunia bahwa ia adalah seorang alpha. Beruntung Jiang Cheng ad...