Omega YunMeng 7

845 114 23
                                    

Setelah beberapa bulan tinggal dan belajar di Yu Shen Buzhi Chu Jiang Cheng benar-benar merasa bosan setengah mati berada di sana. Selain karena masakannya yang benar-benar hambar bahkan lebih kepahit, sekarang ia benar-benar sendirian karena shixiong tersayang nya malah sibuk mengganggu tuan muda kedua Lan sepertinya air telah memasuki otaknya.

Ia juga heran mengapa Lan Wangji seperti memiliki antipati terhadap dirinya meskipun memang ia type orang yang penyendiri tapi Jiang Cheng merasa Lan Wangji mencoba menjauhinya bahkan ia sempat melihat Lan Wangji memutar arah saat melihatnya. Berbeda dengan Wei Wuxian. Semengganggu apapun beta tersebut Lan Wangi juga tidak sepenuh hati untuk mengusirnya. Bagaimana Jiang Cheng tahu hal tersebut? Entahlah Jiang Cheng hanya merasa begitu.

Setelah beberapa bulan ia tinggal di sana, ia telah menemukan tempat favorite yang selalu ia kunjungi saat senggang. Ya, tepat di kolam kecil yang ia temui saat ia berjalan-jalan malam itu.

Sambil mencelupkan kakinya ke air dan memandang pemandangan air terjun yang indah, pemikirannya melayang ke beberapa bulan lalu sebelum ia datang ke Gusu.

Flashback on

"Jiang Cheng kau ingat. Kau harus menjaga identitas omegamu seperti yang pernah kau katakan pada niang," ucap Yu Ziyuan atau mungkin lebih seperti titah bagi Jiang Cheng.

"Berhenti untuk terus menekan A-Cheng Ziyuan. Kenapa kita harus membohongi status Jiang Cheng hanya karena status omeganya? Kenapa kau berpikir terlalu kolot? Biarkan Jiang Cheng memutuskan semuanya sendiri bahkan jika ia membuka identitas sebenarnya," ujar Jiang Fengmian.

"Ini bukan kemauanku. Tapi ini karena status omega yang selalu dipandang rendah di masyarakat. Kau ingat sekte yang dipimpin oleh omega selalu mendapat pandangan merendahkan karena dinilai bisa dikendalikan oleh para alpha sialan itu. Aku melakukan semua ini untuk masa depan Jiang Cheng. Agar saat ia mengambil alih posisi pemimpin sekte tidak ada yang merendahkannya," tegas Ziyuan.

"Tapi tentu saja kau tidak akan memikirkan mengenai anak kandungmu. Bukankah selama ini kau hanya memikirkan anak emasmu? Wei Wuxian," lanjutnya sambil menekankan kata anak kandung.

"Berhenti untuk terus mengaitkan A-Xian dengan masalah ini. Dia sama sekali tidak memiliki hubungan dengan ini. Selama ini kau selalu mengatakan jika aku pilih kasih antara A-Cheng dan A-Xian. Tapi sebenarnya selama ini kau terus-menerus membandingkan mereka berdua."

Lagi dan lagi sepasang suami istri itu kembali bertengkar tanpa melihat situasi di mana mereka akan berpisah selama beberapa bulan dengan putra mereka. Sebenarnya Jiang Cheng sudah menduga hal ini akan terjadi saat mendengar dari pelayan bahwa orang tuanya memanggil dirinya kemari.

"Hentikan! Aku akan segera pergi dan kalian masih bertengkar? Bisakah saat aku pergi kalian bisa setidaknya berdamai dan berhenti mencari ataupun mengulang masalah yang sama?" tanya Jiang Cheng akhirnya yang sudah tidak tahan mendengar pertengkaran tersebut.

"A-Niang tenanglah. Aku janji selama aku di sana aku akan berhati-hati agar tidak ada yang mengetahui status omegaku," ujarnya sambil menghadap Yu Ziyuan, kemudian pemuda yang memakai hanfu berwarna ungu menghadap pria paruh baya yang berada di seberang Yu Ziyuan.

"A-Die aku tahu apa yang harus aku lakukan. Aku tidak akan menjatuhkan nama klan Jiang. Aku juga akan berusaha keras untuk mendapatkan perhatianmu seperti Wei Wuxian."

Flashback off

"Jiang Gongzhi ...?"

Lamunan Jiang Cheng terhenti saat telinganya menangkap tapak kaki dari seseorang dan juga suara yang memanggilnya terdengar tidak asing.

"Lan Gongzhi? Ah maafkan saya seenaknya berkeliaran di sini," ucap Jiang Cheng yang langsung berdiri.

Namun, hal itu malah membuat Jiang Cheng mendapat masalah lain. Selain karena telah duduk lumayan lama bahkan sempat melamun saat tiba-tiba berdiri tentu saja akan membuat kepalanya terasa pusing, bukan hanya itu saja kakinya yang berada di air kini berdiri di atas bebatuan kolam membuatnya tergelincir.

Jiang Cheng yang tahu jika dirinya akan terjatuh ke dalam kolam itu secara refleks menarik benda apapun yang ada di dekatnya.

Siapa yang menyangka jika Jiang Cheng yang dikenal galak dan tsundere itu terjatuh bahkan menarik jubah luar dari Lan Xichen. Lan Xichen yang juga terkesiap tidak bisa mengendalikan postur tubuhnya sendiri dan berakhir jatuh di atas tubuh Jiang Cheng yang kini sudah basah kuyup.

"Auww ...." aduh Jiang Cheng.

"M-maafkan saya Lan Gongzhi," ucapnya sambil mencoba berdiri.

"Ah tidak apa-apa Jiang Gongzhi. Ini juga salah saya karena mengejutkan gongzhi tiba-tiba," jawab Lan Xichen canggung.

Bagaimana tidak pakaian yang dikenakan Jiang Cheng adalah jubah putih milik gusu untuk murid sehingga saat terkena air ia akan menempel sempurna. Dan saat ini lekuk tubuh Jiang Cheng benar-benar terlihat membuat suasana menjadi canggung diantara mereka.

Sedangkan pakaian Lan Xichen tidak terlalu terpengaruh dan ia juga memakai jubah luar sehingga tidak mencetak bentuk tubuhnya.

"Ah sebaiknya gongzhi  segera berganti pakaian karena anda sudah basah kuyup. Untuk sekarang anda bisa memakai jubah saya untuk melindungi tubuh anda," ujarnya sambil membuka jubahnya dan memberikannya kepada Jiang Cheng.

Jiang Cheng yang awalnya ingin menolak tetapi diurungkan karena ia tahu jika pakaiannya saat ini tidak layak untuk bertemu orang. "Terima kasih," ucap Jiang Cheng sambil menerima jubah itu.

"Kalau begitu saya permisi terlebih dahulu." Setelah mengatakan hal itu ia pergi tanpa melihat ke arah Lan Xichen lagi.

Tanpa di sadari saat Jiang Cheng pergi, Lan Xichen memegang dadanya dan bergumam, "Perasaan apa ini? Kenapa jantungku berdegup kencang saat berada di dekat Jiang gongzhi? Tidak mungkin aku menyukainya apalagi dia juga alpha sepertiku. Tapi memang wajahnya benar-benar terlihat cantik daripada omega yang pernah kutemui."

Kenangnnya kembali terputar saat ia terjatuh tadi. Dia benar-benar berada sangat dekat dengan Jiang Cheng bahkan ia bisa melihat wajahnya yang mulus seperti tidak memiliki pori-pori, ia juga melihat kearah tangannya yang tadi tidak sengaja memegang pinggang ramping Jiang Cheng.

Pinggangnya yang begitu kecil dan ramping bahkan ia rasa ia bisa memeluk seluruh pinggang itu dalam satu tangan, ia tidak merasa seperti memegang pinggang alpha. Namun seorang omega.

Tak lama ia tersentak dengan pemikirannya sendiri. "Sepertinya aku harus bermeditasi untuk menjernihkan kepalaku," ujarnya sambil menuju ke arah air terjun yang awalnya menjadi tujuannya sebelum menyapa Jiang Cheng.

*****

Hai gimana sama cerita ini? Makin penasaran? Makin seru? Atau bosenin?

Sebenernya mau update tadi pagi. Tapi malah keseruan nonton anime jadi kelupaan.

Oh iya jangan lupa selalu vote dan dukung aku yah. Kasih kritik atau saran juga boleh banget kok. Semoga kalian nggak pernah bosen yah sama cerita ini.

See you.

𝓣𝓱𝓪𝓪

Omega Yunmeng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang