CHAPTER 03

131 11 1
                                    

Warn: This story is intended for 18+, hardwords, adult and vulgar scene and The age gap between the two main characters.

Don't Forget To Vote!! HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Don't Forget To Vote!!
HAPPY READING

03 - Invisible Bondage
...

"Siapa dia?"

Gumaman Damian itu tak sengaja terdengar oleh Alessandro, ia kemudian menatap ke arah pandangan Damian dan menemukan presensi putrinya yang berdiri tak jauh dari tempatnya. Sontak saja ia tersenyum kemudian memanggil Sera.

"Sera, kemari sayang."

Damian melirik Alessandro yang ternyata mengenal gadis itu, ia melihat gadis itu berjalan mendekat ke arah mereka. Dan katakan dirinya gila atau berlebihan, Damian merasa seperti tengah melihat sebuah berlian yang berkilau indah di depan matanya ketika gadis itu akhirnya berdiri tepat di hadapannya, mata mereka sempat bersirobak sebelum kemudian gadis itu mengalihkan pandangannya pada Alessandro.

"Damian perkenalkan, ini Sera putriku." Alessandro memeluk bahu putrinya sembari memperkenalkannya pada Damian.

"Sera, perkenalkan ini Damian teman ayah." Alessandro tersenyum pada putrinya.

Sementara Damian tersenyum tipis dengan tatapan yang tak lepas dari wajah cantik gadis di hadapannya, dan hal itu di sadari oleh Sera sendiri namun ia memilih mengulas senyum sopan dan menunduk memperkenalkan dirinya.

"Serafina Gustave." Ucapnya sopan.

"Aku tidak tau kalau kau ternyata mempunyai putri yang sangat cantik Alessandro." Ucap Damian secara blak-blakan.

Namun Alessandro yang tidak menyadari hal itu menganggap Damian hanya memuji putrinya seperti kebanyakan rekan bisnisnya.

"Tentu saja, putriku memang yang paling cantik."

Sera tersenyum manis mendengar ucapan ayahnya, tanpa sadar matanya melirik pada Damian yang masih menatapnya dengan intens. Sera tidak tau mengapa hawa di sekitarnya tiba-tiba terasa aneh, apalagi ketika menyadari kedua netra tajam itu terus menerus menatapnya membuat ia merasa tidak nyaman hingga ia memutuskan untuk berpamitan pada ayahnya dan pergi secepatnya dari sana.

Alessandro yang mengerti hanya mengangguk dan membiarkan putrinya pergi menikmati pestanya, sementara ia mengajak Damian berbincang kembali.

Damian menanggapi dengan baik setiap obrolan yang Alessandro lontarkan, namun matanya sesekali mengikuti pergerakan Sera yang berjalan menyapa beberapa gadis seumurannya. Melihat wajah cantik itu tersenyum manis membuat Damian tanpa sadar menumbuhkan perasaan egois untuk menikmati senyum itu sendiri, Damian mungkin sudah tidak waras karena terpesona pada gadis remaja yang bahkan lebih pantas menjadi putrinya.

BREAK the RULES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang