Bab 4

237 47 11
                                    

Pak Gana tersenyum mendengar pertanyaan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pak Gana tersenyum mendengar pertanyaan tersebut. "Karena hanya kalian yang jauh lebih Unggul dari siswa lainnya, di sini kelas dua belas hanya berisi 4 orang bukan, kelas sebelas dan sepuluh hanya 3 orang. Jadi, kami memutuskan untuk menggabungkan kalian. Seperti 5 Tahun lalu."

Pak Gana menjelaskan dengan hati-hati agar murid-murid nya ini bisa mengerti apa yang ingin ia sampaikan.

Raya memberanikan dirinya untuk mengangkat tangannya. "Pak maaf, saya izin bertanya juga. Bapak sebelumnya bilang kalo yang masuk kelas ini pasti jauh lebih unggul dari siswa lainnya. Tapi, saat ujian kemarin saya hanya menjawab satu soal."

Pak Gana terlihat tertawa pelan mendengar pertanyaan Raya. "Kamu memang hanya menjawab satu soal, tapi kamu menjawab soal terakhir. Itu yang buat kamu masuk kelas ini."

Raya mengerutkan dahinya, kelas ini memang benar-benar tidak masuk akal. Ia butuh informasi lebih banyak tentang program Kelas ini.

"Sepertinya sudah cukup untuk pertanyaan nya. Karena kita belum saling kenal dan belum tau nama masing-masing, sekarang waktunya untuk perkenalan, kalian bisa menyebutkan nama dan hal yang ingin kalian lakukan di masa depan, di mulai dari siswa paling depan sebelah kanan," Ujar pak Gana.

Siswa yang dimaksud pak Gana pun berdiri. "Nama saya Ender Dananjaya kalian bisa panggil saya Ender, saya ingin mencoba bisnis dan menjadi pengusaha setelah saya lulus."

Lalu, siswa lain di sebelah Ender pun bergantian memperkenalkan dirinya. "Gue Taska Wilferd, panggil aja Taska. Gue pengen keliling dunia sih, jadi penjelajah."

Beberapa siswa terlihat kagum dengan apa yang ingin di lakukan Taska di masa depan.

"Aku Shania Doroti, kalian bisa panggil aku shania. Aku pengen jadi Make-Up artist terkenal," Ujar perempuan cantik dengan rambut hitam yang terurai panjang. Ia benar-benar cantik. Raya bahkan sampai kagum melihatnya.

"Haii semua, gue Jimmy Hartigan, panggil aja Jimmy. Gue pengen jadi seorang pianis terkenal."

Laki-laki itu memang terlihat mempunyai jari yang sangat lentik dan cantik.

Lalu, perempuan di belakang Jimmy bergantian untuk memperkenalkan diri. "Nama gue Debora Almoura, bisa panggil gue Bora atau Al juga gak masalah. Yah, gue sih suka sejarah jadi gue berharap bisa jadi ahli atau peneliti sejarah."

Bisa di pastikan bahwa perempuan ini sangat pintar dan menyukai buku.

"Haloo, gua Maharani Adita, panggil Dita aja biar lebih santai. Hm, gua pengen coba untuk jadi guru karate di masa depan."

Kelas Unggulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang