Takaaki memojokkan Shiho di tembok dengan pagutannya ketika mereka baru saja memasuki apartemen Shiho yang lokasinya lebih dekat dari Taman Danau Karuizawa. Shiho juga membalas pagutan-pagutan tersebut sama bernafsunya, seolah ia telah mendambakannya sejak lama. Wanita itu telah melucuti jas dan dasi Takaaki, beberapa kancing kemejanya sudah terlepas membentuk huruf V, memperlihatkan leher Takaaki yang jenjang dan siluet dada bidang di baliknya, membuat darah Shiho semakin berdesir. Ia ingin menjelajahi pria itu lebih dalam. Takaaki juga telah melepaskan mantel Shiho sejak mereka tiba dan membuka ritsleting panjang di belakang dress Shiho untuk menyentuh kulit telanjangnya. Dengan cekatan ia membuka kaitan bra di belakang wanita itu dan meremas lembut payudaranya membuat Shiho terkesiap dalam. Sementara kecupan-kecupan itu terus berlangsung semakin mendalam seolah mereka ingin memuaskan dahaga terhadap satu dan yang lainnya.
Takaaki meraih pinggang Shiho, mengangkat tubuh wanita itu dan seolah mengerti, Shiho dengan sigap mengaitkan kedua tungkainya di pinggang Takaaki. Tubuh Shiho begitu ringan dalam gendongan Takaaki sehingga tidak menyulitkannya membawa Shiho ke kamar tanpa menghentikan cumbuan-cumbuan mereka.
Setiap helaian pakaian mereka bertebaran di lantai dari ruang tamu hingga ke kamar, sehingga kulit mereka telah bersentuhan langsung sepenuhnya ketika tiba di ranjang. Dalam benak Shiho, mau tak mau ia membandingkan sepintas ketika bersama Hiromitsu dulu. Di organisasi mereka tidak punya banyak waktu, meski rasanya menyenangkan bertemu diam-diam tanpa sepengetahuan manajemen, namun ia dan Hiromitsu selalu melakukannya dengan terburu-buru. Kini, ia punya banyak waktu untuk menikmati setiap sentuhan Takaaki dan pria itu juga tidak tergesa-gesa. Takaaki tampak menyambut kesempatan itu untuk mencurahkan seluruh rasa sayangnya terhadap Shiho, ia sengaja berlama-lama di setiap lekuk tubuh Shiho seakan ingin mempelajarinya dan memetakan seluruhnya dalam benaknya. Air mata mengalir dari ekor mata Shiho, tetapi kali ini bukan air mata kepedihan melainkan isakan keharuan.
"M-Morofushi..." desah Shiho.
"Takaaki... Takaaki saja Shiho..." bisik Takaaki di sela-sela kecupannya.
"T-Takaaki..." Shiho membisikan namanya sebelum bibirnya dihentikan lagi oleh kecupan Takaaki.
Takaaki menyukai liukan tubuh Shiho yang indah setiap kali merespon sentuhannya. Peluh mulai bermunculan dan membuat kulit mulus Shiho semakin glowing. Entah sudah berapa kali wanita itu meraih orgasme berkat cumbuan-cumbuan Takaaki. Ketika akhirnya Shiho mencengkram kuat bahu Takaaki, tak kuat lagi membendung rangsangan, tubuhnya mulai bergetar. Saat itulah Takaaki memasukinya, membuat Shiho menjerit penuh kenikmatan.
Takaaki memegang pinggul Shiho saat ia berirama sangat cepat. Gerakan mereka selaras dan serasi. Shiho mengatupkan rahangnya kuat-kuat, ia bertekad akan mencekik siapa saja yang mengejek Takaaki pria kuno yang kaku. Tidak, ia tidak kaku sama sekali. Mungkin karena latihan fisiknya sebagai polisi, staminanya cukup kuat sehingga Shiho nyaris kewalahan tapi anehnya ia tidak ingin menghentikan semua ini. Kuku-kukunya entah sudah berapa dalam mencakar pundak dan kepala Takaaki, dunianya berputar, belum pernah ia menerima serangan seperti ini. Ingin rasanya ia meleleh dan melebur bersama pria ini.
Entah sudah berapa kali Shiho mencapai orgasmenya sehingga ia bertanya-tanya apakah masih bisa merasakan lebih dari pada ini. Tapi ia salah, ketika Takaaki juga mencapai puncaknya bersamaan dengan dirinya sendiri, tubuhnya menggelinjang lebih hebat lagi bersamaan dengan hentakan tubuh Takaaki. Meski Shiho sudah terkulai kelelahan namun sentakan-sentakan itu tidak berhenti hingga beberapa menit kemudian.
Shiho mulai merasakan kantuk luar biasa, sehingga ia mengira ia akan jatuh tertidur begitu saja dalam posisi telentang. Tapi ia merasakan tangan kuat Takaaki meraup tubuhnya, menyelimutinya dan pria itu memeluknya seolah dirinya bantal guling. Setelah itu Shiho tak tahu apa-apa lagi karena ia sudah terlelap dalam dunia tanpa mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Protector
Hayran KurguGak tahu kenapa belum ada mood bikin Shinichi-Shiho. Mungkin lagi kurang inspirasi, mungkin juga lagi kebanyakan nonton dan baca literasi China dan kalau udah hubungannya sama China lebih terkoneksinya sama Morofushi Takaaki. Dan hal yang menyenang...