Chapter 6

150 16 0
                                    


"Kau sedang apa Miyano-San?" tanya Yui saat menemukan Shiho di dapur.

"Oh, aku sedang membuat sushi," jawab Shiho.

"Lho? Tidak biasanya."

"Eh, entah kenapa aku mendadak ingin memasak."

"Tidak apa-apa kah? Kau kan sedang hamil."

"Tidak apa-apa. Dokter bilang aku baik-baik saja, bahkan mungkin sedang dalam kondisi terbaik."

"Tetap saja kau tak boleh kelelahan, aku bantu ya?"

"Eh, boleh saja," Shiho mempersilakan meski dalam hati ia tahu, mungkin Yui berjaga-jaga kalau dirinya membubuhi racun.

Malam harinya, Takaaki pulang dan tertegun saat menemukan meja makan sudah terhidang makanan. Sushi, sop, tamagoyaki dan lain-lainnya.

"Kau yang masak?" tanya Takaaki pada Yui.

"Tentu saja bukan, aku kan tak bisa masak. Miyano-San yang melakukannya," jawab Yui seraya memakai mantelnya.

"Miyano-San? Tidak biasanya."

"Eh, katanya tiba-tiba saja dia ingin masak."

"Kau mau kemana?"

"Pulang," sahut Yui seraya menguap, "besok giliran Kan-Chan."

"Tidak mau makan dulu?"

"Tidak, ibuku sudah janji mau masak untukku, aku tak tega kalau makan di luar. Sudah kau makan saja itu, tidak racun kok, aku sudah memastikannya. Sampai jumpa lagi," Yui melambai seraya berjalan keluar rumah.

Takaaki melepas jas dan dasinya sebelum berjalan ke kamar Shiho. Ia mengetuk pelan dan sopan sebanyak tiga kali.

"Kau sudah tidur Miyano-San?" tanya Takaaki.

Shiho yang sedang membaca buku di kamar, akhirnya membukakan pintu, "Morofushi-San, aku masih membaca buku."

"Kata Uehara kau memasak semua makan malam itu?"

"Eh, aku sedang ingin melakukan aktivitas lain selain membaca saja."

"Kau sedang hamil, jangan melakukan hal yang melelahkan."

Shiho menggeleng, "aku baik-baik saja, lagipula Inspektur Yui juga membantuku."

"Kau sudah makan malam?"

Sekali lagi Shiho menggeleng, "belum."

"Kita makan bersama saja kalau begitu."

Shiho menolak halus, "Morofushi-San duluan saja, aku akan makan nanti."

"Aku tak mungkin menghabiskannya sendiri. Kansuke lembur dan Uehara pulang. Ayo temani aku makan, Miyano-San," bujuk Takaaki lembut.

"Eh, baiklah."

Takaaki membimbing Shiho ke ruang makan, menarik kursi untuknya dan mengambilkannya mangkuk berisi nasi hangat. Akhirnya malam itu mereka makan berdua saja.

"Masakanmu enak sekali, Miyano-San."

"Aku lega kalau Morofushi-San menyukainya."

"Rugi sekali Kansuke dan Uehara tidak ikutan."

"Kalian bertiga, tampak sangat akrab."

"Kami berteman sejak kecil dan sekarang sama-sama menjadi polisi."

The ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang