Bab 10~Pengkhianatan

5 0 0
                                    

Langkah kaki dipercepat, tangannya menenteng sebuah botol kaca terbuat dari batu giok berwarna hijau, senyumnya mengiringi setiap jalan yang dilalui. Tampak sesekali memetik bunga yang sengaja ditanam tepat samping jalan berada, semerbak harumnya membuat gadis tersebut memejamkan mata.

Tidak terlalu jauh dari ia berdiri sebuah ruangan terletak di depan. Semakin hatinya tidak karuan, bergegas mencari seseorang yang selalu dipikirkannya selama ini, sebuah senyum simpul berhasil putri Hien tampilkan.

"Xiao Ming..." bisiknya kemudian mengambil langkah agar bisa cepat masuk.

"Bisakah kau melakukannya dengan pelan? Ini sangat menyakitkan." Suara berasal dari dalam ruangan terdengar, putri Hien terpaku sesaat mencoba meyakinkan dirinya.

"Kau seperti anak kecil saja! Diamlah. "

"Lakukan dengan benar, nona utusan! "

Tubuh putri Hien bergetar, tangannya semakin kuat menggenggam sebuah botol yang tadi dibawa. Matanya memerah dengan cairan bening mengandung, menarik napas panjang dan berat dirinya memberanikan diri untuk mendorong pintu.

Brakk

Pintu terbuka secara kasar, dua orang di dalamnya seketika berhenti lantas bersamaan menatap pada satu sosok yang tidak lain dari putri Hien.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya putri Hien terdengar suaranya dingin, wajahnya tidak menampilkan ekspresi hanya ada setitik air mata yang jatuh membasahi pipi.

"Putri Hien kami----"

"Sudahlah, aku telah mengganggu waktu kalian. "

Berbalik meninggalkan dua orang yang seakan mematung ditempatnya, putri Hien berjalan dengan kepalan tangan samping bajunya. Tidak ada yang mengetahui perasaan apa yang dialami olehnya sekarang?

"Apa dia salah paham? Aku hanya mengoleskan obat kepadamu. "

"Xiao Ming kejar dia! " bentak Qixuan, mencoba untuk memperbaiki situasi. Sementara pria yang diperintahkan tidak menghiraukan sedikitpun, hanya tatapan kosong yang terpancar dari kedua manik matanya kearah depan, tepat dimana putri Hien perlahan menjauh.

"Aku, tuan muda dan putri Hien adalah teman masa kecil. Berasal dari Keluarga cabang Xao, akan tetapi saat Patriark Keluarga Utama Mu mati secara tiba-tiba, para tetua mengangkat Mu Bai sebagai penerus, kemudian mengganti namanya menjadi Mu. Semua berjalan baik-baik saja sebelumnya, tapi perlahan berubah. Mu Bai yang aku kenal dulu sudah tidak ada lagi dan---"

"Putri Hien menyukaimu, membuat tuan muda semakin menjauh? " timpal Qixuan sembari mendekat kearah pria itu.

Hanya anggukan kecil yang bisa Xiao Ming lontarkan. "Tuan muda sudah membantuku sangat banyak, menyelidiki perihal kematian ibuku yang dibunuh oleh Pengantin Merah! Wanita jalang itu telah mengunakan Jarum Kesunyian ketika membunuh. Dan sekarang Jarum Kesunyian muncul lagi! Akan kupastikan ia  membayar semua perbuatannya. " Sontak rahangnya menegang, menahan kekesalan yang menjalar keseluruh tubuh.

"Pengantin Merah? "

Untaian tirai putih transparan pada saat ini menjadi penghalang diantara keduanya. Sorot tajam dari Xiao Ming terlihat seperti tatapan elang yang sedang membidik mangsa, begitu jelas meskipun terhalang sehelai kain, bagian atas tubuhnya yang tidak mengenakan baju memaparkan otot-otot perutnya yang gagah, beberapa bekas luka terdapat disana hanya saja kulit seputih susu membuatnya sangat mempesona. Qixuan hanya terdiam sambil balas menatap lawan bicara, "Apa kau mencuriga'i ku? "

Selangkah kearah depan Xiao Ming menghapus jarak dibalik tirai tersebut. Menunduk untuk menyamakan tinggi mereka, wajahnya mendekat sehingga tarikan serta hembusan napas dari sosok gadis bernama Qixuan dapat dirasakan dengan sangat jelas, "Tidak. Hanya saja aku tidak mempercayai siapapun selain tuan muda. "














                                    ••••••••

Aula pertemuan tampaknya sudah dipenuhi oleh para petinggi termasuk pula seorang tuan muda yang kini duduk sambil menatap lekat kearah gadis berdiri di tengah ruangan. Gadis itu bersimpuh memberikan salam penghormatan sebelum bangkit berdiri kembali.

Dinginnnya lantai ruangan tersebut tanpa sadar menyentuh kulit Qixuan ketika bersujud menghadap ketiga Tetua Keluarga Mu. Semua pasang mata tertuju padanya. Diam dalam waktu yang sangat lama, hanya ada sayup-sayup semilir angin tidak sengaja masuk melalui celah jendela yang dibiarkan terbuka, kain penutup wajahnya sesekali terbuka hingga menampilkan bibir merah bakbuah cerry segar.

"Mu Bai dimana bukti yang kau maksud? "

"Keluarga Xi saat ini pasti sedang menunggu jawaban, dan kejadian tuan Ji....."

Salah seorang tetua mulai membuka suara, menandakan pertemuan tersebut sedang dilakukan.

"Dia.... membawa bukti," balas tuan muda sembari mengarahkan jari telunjuknya pada Qixuan.

"Salam Tetua Agung. Qixuan murid dari Yan Baili bertugas untuk menyelesaikan misi dari tuan muda Mu, " jelas gadis itu.

Terkejut sekaligus merasa kagum semua orang saling berbisik dengan suara yang gemuruh. Mereka seperti tidak dapat mempercayai bahwa gadis di hadapan sekarang adalah murid langsung dari Si Wanita Penyendiri yang terkenal. Para tetua hanya sekilas melirik kearah tuan muda berada.

'Cih dia bahkan sudah berani bertindak sendiri' gumam batin tetua lain, sebuah tatapan sinis ia berikan.

"Kusir yang membawa nona Xi Lan Mei, telah dibunuh mengunakan Jarum Kesunyian. Senjata ini mungkin hanya bisa dibuat oleh seorang Master dan berkemungkinan besar dibuat salah satu anggota Keluarga Mu? "

"Apa maksudmu nona Qixuan? Keluarga Mu tidak pernah membuat Jarum Kesunyian?"

"Ya benar! Aku bahkan baru pertama kali mendengarnya," tambah tetua lain berkata dengan nada keberatan tersirat.

"Keluarga Mu sebagai pembuat senjata terhebat satu-satunya di Negri Tianqi dan Jarum Kesunyian ini hanya bisa dibuat ditempat kalian, kehalusan permukaan senjata sangat tipis dan halus seperti sehelai rambut tapi ketajamannya tidak kalah dari pedang manapun, mampu menembus daging lalu masuk ke dalam tubuh dalam waktu yang singkat, namanya Jarum Kesunyian disebabkan karena tidak ada suara sedikitpun dari senjata tersebut ketika digunakan. Namun, selama ini Jarum Kesunyian sering muncul dan disebutkan sebagai pemilik Pengantin Merah, apakah salah satu anggota kalian adalah Sang Pengantin Merah itu sendiri? "

Diam dalam setiap ucapan yang telah dilontarkan Qixuan. Tidak ada seorangpun yang berani mengangkat suara, bahkan ketiga tetua tampak sangat bingung.

"Akan kulanjutkan. Jarum Kesunyian sendiri tidak dapat membunuh dengan waktu yang cepat, jadi aku menemukan bekas racun mematikan diluka mayat. Racun itu sangat terkenal mengerikan di Keluarga Xi dan hanya orang-orang terpenting yang bisa memakainya, guruku Yan Baili pernah meminta sedikit racun untuk diteliti."

"Dari semua yang kudapatkan, apakah mungkin salah satu diantara kalian sedang bekerjasama dengan Keluarga Xi atas kejadian ini? "

Deg

Tuan muda menelan ludahnya sesekali, raut wajahnya semula tenang berubah dalam sekejap. Setiap tarikan napasnya semakin bertambah berat dengan pikiran entah kemana, tangannya semula memegangi gelas terjatuh menimpa lantai sehingga terbagi menjadi bagian-bagian kecil bercampur teh panas.

Menyaksikan hal tersebut Qixuan berlari kearah tuan muda Mu, membantu untuk mengumpulkan serpihan gelas yang berserakan. Gadis tersebut menyipitkan pandangan, "Tuan muda Mu, aku mengetahui sebuah kebenaran yang hanya diketahui kita berdua. Apakah itu orang terdekatmu? " bisik Qixuan sembari menyunggingkan seringai didekat wajah Mu Bai yang menegang.

Tatapan tajam dari tuan muda tidak lepas bahkan sesaatpun. Tangannya meraih leher Qixuan dengan sangat cepat mencengkramnya dengan sekuat tenaga. Dengan penuh api kemarahan dimatanya, "Sudah kukatakan untuk tidak bermain-main," geramnya berteriak diantara semua orang yang hadir.

Sedikit demi sedikit kaki sosok Qixuan semula berpijak dilantai perlahan naik kepermukaan. Wajahnya memerah karena kehabisan napas, kedua tangan berusaha melepaskan cengkraman. Namun, tidak ada seorangpun yang berani mengambil tindakan. Pelan tapi pasti kedua kelopak mata gadis itu menutup secara sempurna!.















___________________________________________

Pengantin MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang