Jungkook menepuk pelan kening Taehyung saat Taehyung mencondongkan wajah nya ke wajah jungkook.
"Awwsshhh... sakit tau"ringis Taehyung. Sembari mengusap ngusap kening nya.
Jungkook mengambil alih cake di tangan Taehyung kemudian menyimpan nya di meja samping sofa yang kini mereka duduki.
"Sakit banget? Sorry yaa" balas Jungkook sembari mengusap dan meniup niup pelan kening Taehyung.
Tubuh Taehyung seketika menegang melihat respon Jungkook. Taehyung mendorong Jungkook dan diri nya segera menjauhkan diri dari Jungkook.
Taehyung menatap Jungkook dengan wajah terkejut nya. Sedangkan Jungkook, dia tersenyum tipis dan kembali mencoba mendekati Taehyung.
"Lo--lo udah bisa liat?" Ujar Taehyung pelan dan terdengar gugup.
"Gue mau ngaku. Kalo selama ini gue cuma pura pura buta" Ujar Jungkook sembari tatapan nya yang tak lepas dari Taehyung.
"Pura pura? Jadi Maksud lo-- jadi selama ini lo tau kalo itu gue dan bukan Jimin?" Ujar Taehyung masih dengan wajah terkejut nya.
"Of course. Gue tau permainan Jimin. Sorry karena udah nyusahin lo" Ujar Jungkook sembari memegang tangan Taehyung.
"Ta--tapi kenapa?" Ujar Taehyung masih tidak percaya dengan semua ini.
"Untuk menemukan cinta yang sesungguhnya?" Balas Jungkook dengan kekehan kecil nya.
"Tapi lo udah nipu semua orang termasuk gue!"
"Lo juga nipu kita semua dengan berpenampilan nerd di kampus. Kenapa? Lo cantik ketika lo jadi diri sendiri Tae"
Taehyung terdiam dia baru ingat kalo dia sekarang sedang tidak menyamar.
"Mampus! Jadi selama ini Jungkook tau penampilan gue yang sebenernya. Jangan bilang Jungkook juga liat foto dia yang gue ambil diem diem dulu di dinding meja belajar gue? Aduh malu banget gue kalo sampe dia tau gue sering paparaziin dia dulu"
"Ternyata di kamar lo banyak juga foto gue, bagus bagus lagi. Lain kali fotoin gue lagi ya tapi jangan diem diem" Ujar jungkook dengan senyuman kecil nya.
"ish diem! Nyebelin banget sih lo" ujar Taehyung ketus. Dia benar benar malu.
"Makasih udah inget sama hari penting gue. Yang dulu ngasih kue sama kado juga lo kan?"
"Bukan! Ini juga gue di suruh cewek lo"
"Jangan bawa bawa Jimin! Gue udah gak peduli sama dia. Selama ini lo yang selalu ada buat gue, ngebantu gue apapun itu dan selalu dengerin cerita gue. Makasih Tae makasih banyak"
Jungkook tanpa permisi memeluk Taehyung begitu saja. Taehyung kembali di buat terkejut. Dia tidak memberontak tidak juga membalas pelukan Jungkook. Taehyung hanya diam.
"Namjoon bener! Jimin gak baik buat gue. Dia bukan rumah gue yang sebener nya. Tapi lo Tae! Lo rumah gue, Lo cinta gue yang sebenar nya. Kedekatan kita selama 1 Tahun ini udah cukup yakinin diri gue, kalo lo yang terbaik buat gue"
Taehyung terdiam mendengar perkataan Jungkook. Apa maksud Jungkook berkata seperti itu? Apa dia mencoba memberi nya harapan? Dan menjadi laki laki brengsek? Jimin masih berstatus kekasih nya dan dia sekarang berkata seperti itu kepada nya.
"Lo mau jadi brengsek? Lo gak mikirin gimana perasaan Jimin kalo dia tau Lo seenak nya ngomong kaya gitu ke gue hah?" Ujar Taehyung dengan mata nya yang sudah berkaca kaca.
Taehyung senang karena Jungkook tau bahwa selama ini dia yang selalu ada untuk nya. Tapi dia juga sedih karena Jungkook tidak bisa tegas dalam mengambil keputusan. Itu sama saja, Jungkook menggantungkan 2 perasaan. Perasaan nya dan juga Jimin.
"Terus Jimin apa? Selama aku sakit dan ngaku buta. Dia selama ini gak pernah bener bener peduli sama aku Tae. Aku sering liat pake mata kepala aku sendiri dia sering jalan sama cowok lain termasuk temen aku sendiri Yoongi! Seharus nya yang kamu sebut brengsek itu dia bukan aku!" Ujar Jungkook dengan mata merah nya menahan air mata.
"Aku mohon jangan jauhin aku setelah ini! Aku bener bener gak punya siapa siapa lagi selain kamu. Cuma kamu satu satu nya orang yang bener bener peduli sama aku. Begitu pun Mommy daddy Kim, aku gak mau kehilangan kehangatan mereka seenggak nya dari mereka aku bisa merasakan kasih sayang dan perhatian kecil yang gak pernah aku dapet dari Eomma dan Appa"
"Aku mungkin punya Namjoon sebagai kakak sepupu aku. Tapi aku gak bisa seterbuka saat aku sama kamu. Kamu bener bener rumah ternyaman yang aku punya. Kamu selalu sabar dengerin cerita keluarga ku yang berantakan dan selalu menjadi pendengar yang baik. Aku butuh kamu untuk tetap hidup, aku .. aku suka sama kamu Taehyung. Aku cinta sama kamu" Ujar Jungkook kemudian menunduk dan terisak kecil.
Taehyung masih terdiam mencerna setiap kata yang Jungkook ucapkan. Dia bener benar tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Padahal dia sudah mempersiapkan diri untuk memilih mengalah jikalau Jungkook lebih memilih Jimin.
Taehyung membawa Jungkook ke pelukan nya. Jungkook memeluk Taehyung erat dan semakin terisak.
Taehyung melepas pelukan nya kemudian menangkup pipi Jungkook yang terlihat sembab. Taehyung mengusap air mata Jungkook seperti biasa nya."Makasih, Makasih karena selalu bantu aku ngusap air mata aku ketika aku nangis. Aku gak tau gimana jadi nya kalo kamu gak hadir di hidup aku. Aku sayang kamu Tae, aku cinta kamu"
"Aku juga!" Balas Taehyung singkat.
"Tapi aku gak mau rebut kamu dari Jimin. Aku gak mau hancurin kebahagian Jimin" Ujar Taehyung lagi.
"Kalo gitu aku pulang, ini udah mau malem. Sekali lagi selamat ulang tahun, Makasih karena udah mau jujur dan aku juga minta maaf soal aku yang pura pura jadi nerd"
"Aku anterin yah?" Ujar Jungkook
"Gak usah. Aku bisa sendiri"
"Aku suruh supir aku anterin kamu. Ayo!"
Jungkook dan Taehyung terlihat menuruni tangga. Mereka melihat kedua orang tua Jungkook sedang duduk di ruang keluarga.
Luhan dan Sehun beranjak dari duduk mereka dengan wajah terkejut mereka. Karena putra nya terlihat jalan biasa saja tanpa tongkat dan tanpa di tuntun.
Luhan segera menghampiri Jungkook dan memeluk Jungkook.
"Kamu udah bisa liat? Kamu udah sembuh? Kenapa gak bilang Eomma sayang.." Ujar Luhan
"Untuk apa? Kalian juga gak akan sepeduli itu. Mau bagaimana pun kondisiku, yang ada di pikiran kalian hanya pekerjaan" Ujar Jungkook Ketus.
Taehyung mencubit kecil bagian perut Jungkook. Dan itu membuat Jungkook meringis kesakitan.
"Sakit tau" bisik Jungkook menatap Taehyung dengan wajah cemberut nya sedangkan Taehyung menatap nya tajam.
"Bisa duduk sebentar? Kita perlu bicara" Ujar Sehun.
"Aku sibuk! Aku harus anterin Taehyung pulang juga"
"Taehyung sudah cerita semua nya sama eomma. Maafkan eomma sayang, eomma pikir kamu selalu merasa senang karena kami selalu memenuhi semua kebutuhan mu. Tapi ternyata tidak, maafkan eomma dan appa. Kami benar benar menyesal. Maaf kami tidak pernah mendengarkan kamu, maaf karena kami selalu sibuk dan tidak pernah ada waktu buat kamu. Eomma dan appa janji, mulai sekarang kita akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Dengan Taehyung juga tentu saja, dia kan calon menantu eomma dan Appa" Ujar Luhan dengan mata yang sudah berlinang air mata.
Jungkook terdiam kemudian dia menatap Taehyung yang tersenyum tipis dan mengangguk. Lantas kembali menatap eomma nya. Luhan pun memeluk putra nya erat.
"Maafkan Eomma dan Appa" Gumam Luhan di sela isak tangis nya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
KOOKV ( gs ) Story
Fiksi RemajaKumpulan cerita KookV gs. This is just fanfiction, don't hate me! This is short story! Selamat Membaca💜