Part 12

1.2K 126 8
                                    

Di pekarangan sebuah Mansion terlihat seorang bocah laki laki tengah berkeliling menggunakan battery car nya. Sang Mommy sedang membantu sang daddy terapi, jadi dia pergi bermain bersama aunty nya dulu. Tapi sedari tadi aunty nya tak kunjung kembali dari dapur.

Karena merasa bosan terus berkeliling di area itu saja, bocah itu berpikir untuk mencoba menggunakan battery car nya di jalanan komplek.

"Huh bosan sekali" gumam nya sembari menghentikan battery car nya.

Tak lama kemudian, bocah itu tersenyum penuh arti sembari melirik pintu utama Mansion yang terlihat terbuka lebar.

"Kalena aunty Jinnie sangat lama, lebih baik Jungie pelgi sendili saja" gumam nya dan akan kembali menjalankan battery car nya. Namun niat nya urung karena bocah itu teringat pesan Mommy nya yang selalu menyuruhnya izin terlebih dahulu sebelum pergi kemana pun agar mommy nya tidak khawatir.

"Jungie lupa"

"Mommy Jungie izin pelgi belmain di lual. Bolehkan? Boleh" Gumam bocah itu terkekeh pelan, bahkan dia menjawab pertanyaan nya sendiri.

"Kalna mommy sudah bilang boleh, belalti Jungie boleh belmain di lual" setelah nya Tae Jung mengendarai battery Car nya menuju gerbang Mansion yang sedikit terbuka.

"Jungie halus meminta daddy mencali penjaga balu" gumam bocah itu ketika melihat seorang pria cukup muda asik tertidur di pos penjaga Mansion. Dan setelah nya dia berlalu pergi untuk berkekeliling di area jalanan komplek.

Sedangkan di dalam Mansion, terlihat Seokjin baru saja keluar dari dapur dengan 2 bungkus ice cream di tangan nya dan akan kembali menemani keponakan nya bermain.

Namun niat nya urung ketika melihat Irene yang berdiri di balik jendela tengah menatap Taehyung dan Jungkook yang berada di halaman belakang Mansion.

Lantas Seokjin menghampiri kekasih nya yang sedang asik membaca buku di ruang keluarga.

"Sayang, tolong temenin Jungie dulu di depan, aku mau bicara dulu sama Tante irene" Ujar Seokjin kepada kekasih nya sembari menyerahkan 2 bungkus ice cream di tangan nya kepada Namjoon.

"Siap! Tapi Kiss dulu!" Ujar Namjoon sembari menunjuk bibir nya. Tanya berlama lama lagi, Seokjin mengecup singkat pipi Namjoon kemudian berlalu menghampiri Irena.

Namjoon merenggut kesal karena kekasih nya malah mencium pipi nya. Dan dengan wajah di tekuk masam nya, Namjoon segera berlalu menuju depan untuk menemui calon keponakan nya.

Namun saat sampai di pekarangan Mansion, Namjoon tidak melihat atensi Tae Jung di sana.

"Dia kemana? Bukan nya tadi dia main di sini?" Gumam Namjoon sembari celingukan melihat area pekarangan Mansion yang sangat luas.

Saat mata nya tak sengaja melihat gerbang Mansion terbuka, mata Namjoon membelalak dan segera berlari menuju gerbang Mansion karena firasat nya mengatakan bahwa keponakan pintar nya itu pergi keluar Mansion.

Dan benar saja, setelah beberapa menit menelusuri jalanan komplek, Namjoon melihat keponakan nya itu tengah membeli ice cream.

"Telima kasih" Ujar Bocah itu ketika mendapatkan ice cream yang di inginkan nya.

Tae Jung memakan ice cream itu dengan nikmat tanpa menghiraukan tatapan pedagang ice cream itu yang menatap nya sedari tadi.

"Uang nya mana?" Ujar pria yang masih terbilang muda itu.

"Ah Jungie lupa tidak bawa uang uncle. Mali ikut Jungie ke Mansion, nanti daddy Jungie yang bayal" Ujar Tae Jung dan akan menjalankan kembali battery car nya, namun urung karena pedagang itu lebih dulu menahan nya kemudian berjongkok tepat di depan Tae Jung.

"Heh bocah! Kamu pikir saya bodoh. Jangan harap kamu bisa menipu saya. Cepat bayar! Atau kamu saya bawa terus saya jual" ancam pedagang itu sembari mendorong pelan kepala Tae Jung.

Wajah Tae Jung berubah kesal. Dia membuang ice cream itu kemudian menampar pipi kanan kiri pedagang itu walau pelan.

"Balas tampalan 2 kali lipat, jangan diam saja halus balas. Itu yang mommy ajalkan kepada Jungie" Ujar Tae Jung masih dengan wajah merenggut kesal nya.

"Aisshhhh.. bocah ini benar benar..

Saat pedagang itu akan kembali membalas bocah di depan nya. Tiba tiba ada yang menarik paksa baju nya hingga dia berdiri dan ketika berbalik, pedagang itu melihat seorang pria tampan tengah menatap nya tajam.

"Memang berapa harga ice cream itu sampai kau berani memukul keponakan ku?" Ujar Namjoon penuh penekanan sedangkan Tae Jung dia malah terlihat bertepuk tangan dengan wajah riang nya karena dia pikir uncle Joon nya akan berkelahi dengan pedagang ice cream itu.

"Ayo uncle hajal saja, dia memang menyebalkan"

Namjoon mendorong pelan pedagang itu kemudian memberikan pedagang itu selembar uang 50 ribu.

"Jika kedua orang tua nya tau anak nya kamu perlakukan seperti tadi, saya yakin kamu sudah di penjarakan. Pergi!" Ujar Namjoon penuh penekanan dan pedagang itu dengan terburu buru pergi karena takut.

"Jungie gak papa?" Ujar Namjoon segera berjongkok kemudian melihat keadaan keponakan nya.

"Jungie tidak papa. Tapi Uncle tidak selu! Kenapa tidak belkelahi saja tadi, pasti selu" gerutu bocah itu terlihat kesal.

Namjoon yang mendengar itu hanya tersenyum tipis karena benar benar tak habis pikir dengan keponakan nya itu.

"Kenapa Jungie bisa ada di sini? Kenapa pergi tidak bilang bilang?" Ujar Namjoon menatap Tae Jung lekat.

Di tatap seperti itu, Tae Jung merasa gugup sekaligus takut. Tapi dia bisa mengendalikan ekspresi wajah nya menjadi datar kembali.

"Sudah! Jungie sudah bilang. Tadi Jungie belteliak meminta izin kepada mommy, mommy nya saja yang tidak dengal" Ujar Tae Jung kemudian berlalu meninggalkan Namjoon yang terdiam cengo menatap kepergian keponakan nya.

"Yaampun Tae Jung kenapa kamu harus nyebelin kaya daddy kamu sih. Stock kesabaran uncle gak akan cukup nanti nya buat ngadepin kalian berdua" gumam Namjoon sembari berjalan mengikuti keponakan nya yang menaiki battery Car pemberian daddy nya.

Kembali ke Mansion Jeon. Irene terkesiap karena tiba tiba saja ada seseorang berdiri di samping nya.

"Seokjin. Tante pikir siapa" Ujar Irene sembari dengan cepat mengusap air mata nya.

"Tante kenapa nangis?" Ujar Seokjin terkejut karena dia tidak tau kalau irene menangis.

"Tante gak nangis, tadi tante cuma kelilipan" Ujar Irena mengelak.

"Maaf kalo saya lancang, tapi kenapa tante gak suka sama Jungkook? Apa karena Jungkook bukan anak kandung tante? Bukan nya sebelum menikah dengan Om Sehun, tante sudah mengetahui keberadaan jungkook? Harus nya tante sudah tau resiko nya jika menikah dengan om Sehun" Ujar Seokjin sembari terus menatap adik nya yang tengah membantu Jungkook belajar berjalan kembali.

Mendengar perkataan gadis di samping nya, Irena hanya menanggapi nya dengan senyuman tipis sembari menatap Taehyung dan Jungkook.

"Jadi kamu pikir Tante tidak suka dengan Jungkook?" Irene terkekeh kecil menatap Seokjin dan Seokjin yang mendengar kekehan irene pun kini menatap Irene lekat.

"Sayang nya pikiran kalian salah. Justru tante sangat menyayangi Jungkook" gumam Irene kembali menatap Jungkook dan Taehyung.







TBC

KOOKV ( gs ) StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang