Chapter 10: [Kecelakaan dan larangan]

95 6 19
                                    


Beberapa hari telah beralu.



Masalah tentang kejadian penculikan atau penyekapan Liliyana telah selesai, pelaku sebenarnya telah terungkap dan diberi hukuman berupa drop out dari sekolah. Kedua pelaku tersebut adalah senior mereka.



Setelah dilakukannya introgasi terhadap mereka berdua, pak Bayu menyimpulkan kalau mereka berdua adalah pelakunya, apalagi wajah mereka juga tertangkap CCTV Ketika melakukan kejahatannya.



Daniel sempat menanyai keduanya dan bertanya apakah Karisha lah yang menyuruh mereka melakukan ini, ternyata Daniel masih mencurigai Karisha sebagai dalang dibalik kejadian ini.



Sayang sekali tuduhannya di patahkan oleh keduanya yang mengatakan kalau penculikan dan penyekapan yang mereka lakukan murni keinginan mereka dan rasa dendam mereka terhadap Liliyana.



Mereka membenci Liliyana karena menjadi pusat perhatian, membencinya karena dekat dengan Daniel, mereka juga mengatakan kalau Liliyana sering membuat mereka kesal karena hal lainnya.



Walaupun mengetahui bahwa Karisha bukanlah pelakunya tapi dia sama sekali tak mendatanginya untuk meminta maaf, egonya yang besar menolaknya melakukan hal memalukan tersebut.



Sementara itu Karisha sendiri saat ini sedang menikmati makan siangnya bersama dengan Alena di taman belakang sekolah, khusus hari ini keduanya membawa bekal dari rumah masing-masing.



Mereka sudah bosan harus berdempetan dengan murid lain, sesekali mereka ingin makan siang dengan suasana yang menenangkan.



"Huum, masakan ibumu memang sangat enak," puji Karisha.



Dia baru saja mencicipi bekal milik Alena yang ternyata di masak langsung oleh ibunya, tidak dapat dipungkiri lagi kalau masakannya sangat enak.



"Terima kasih. Buatan ibumu juga sangat enak," balas Alena.



Keduanya saling mencicipi bekal masing-masing, salah satu kesamaan dari ibu mereka adalah pandai dalam memasak. Walaupun mereka dari keluarga yang cukup kaya tapi kedua ibu-ibu itu masihlah menjadi orang yang mengurus dapur.



Pekerjaan lainnya mungkin di serahkan kepada pembantu tapi untuk urusan memasak, kedua ibu itu memutuskan untuk melakukannya sendiri walaupun mereka juga memiliki kesibukan lainnnya.



"Oh ya, bagaimana dengan kerjaanmu di kantor, Sudah selesai?" tanya Alena.



Sudah hampir seminggu dia kekurangan waktu untuk bermain dengan Karisha karena kesibukannya, padahal dia ingin Shopping lagi tapi niatnya dia urungkan karena tidak ada yang bisa menemaninya.



"Haha ya, kerjaanku selesai kemarin, jadi sekarang aku nganggur dan punya banyak waktu luang," jawab Karisha sambil terkekeh pelan.



Pekerjaan untuk memperbaiki Cyber Security telah selesai, walaupun ada kejadian tidak mengenakan setelahnya tetapi sejauh ini tidak menjadi masalah.



"Kenapa bertanya? Pasti kangen padaku 'kan?" tanya Karisha sambil tersenyum nakal.



"Hah? Siapa yang kangen padamu? Jangan kepedean deh," balas Alena.



"Ya ya, lalu si tukang drama gimana sekarang? Ada berita baru?" tanya Karisha.



Alena menggelengkan kepalanya sebelum membalas, "Enggak ada yang baru sih, Cuma katanya anak semakin dekat dengan Daniel, kau cemburu kah?"



"Cemburu? Mungkin. Tapi ya, tidak apa sih, toh sebentar lagi juga selesai," ucap Karisha.



"Kau yakin ingin menyelesaikannya dalam waktu dekat?" tanya Alena.

Karisha: I Am Vilains (Open Pre-Order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang