Chapter 3: [move on itu gak mudah]

129 10 27
                                    


Karisha berjalan dengan santai menuju kantin, siswa yang berada di koridor langsung menepi membukakan jalan untuknya, mereka tidak ingin bersenggolan dengan Karisha dan akhirnya menjadi salah satu korbannya.

Melihat hal itu membuat Karisha mendengus geli, dia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini oleh mereka, dia cukup senang karena banyak siswa yang takut dengannya, itu memudahkannya dari beberapa hal menyebalkan.

Sesampainya di kantin, Karisha melihat teman satu-satunya yang dia punya sedang makan semangkuk bakso jumbo dengan lahap seolah dia belum makan selama seminggu.

Melihat kelakuan temannya itu membuat Karisha menggelengkan kepalanya. ‘ni cewek pas makan gak ada feminimnya sama sekali, malu-maluin. Untung temenku,’ batinnya.

Alena Firenia namanya, dia merupakan anak dari seorang pengusaha tambang, Alena ini satu-satunya orang yang bisa tahan dengan kelakuan Karisha, sebenarnya dia dan Karisha teman sejak SMP jadi dia kebal dengan kelakuan unik temannya itu.

Dalam kisah novel, Alena ini orang yang sering membantu Karisha dalam segala hal, Alena sangat setia kawan padanya, dia tak meninggalkannya saat terpuruk dan bahkan membantu Karisha ketika keluarganya bangkrut.

Di dunia ini pun seperti itu, keduanya sangat dekat bahkan bisa dikategorikan sebagai sahabat.

“Kau makan lahap sekali ya, bahkan sampai melupakanku,” ucap Karisha sambil mendekat ke arahnya.

Mendengar suaranya membuat Alena mengalihkan perhatiannya. “Oh, Karisha. Aku laper makanya makan duluan, lagian kau sih pake acara drama dulu segala,” balasnya dengan santai.

“Ye, lagian bukan aku yang mau, tu cowok nyalahin aku mulu,” ucap Karisha.

Alena menyodorkan semangkuk bakso lain yang sudah dia pesan tadi pada Karisha. “Nih baksomu, apalagi sih yang kau lakuin sampai Daniel marah lagi?” tanya Alena heran.

Walau sudah semakin jarang tapi setiap ada masalah yang menyangkut dengan Liliyana, pasti selalu Karisha yang menjadi incaran Daniel untuk di salahkan.

“Tuh si drama queen! Ada yang nyeburin ke kolam, malah aku yang di salahin. Yang lakuinnya padahal anak kelas sebelah,” jawab Karisha kesal.

“Daniel gak percaya ucapanmu? Parah sih,” ucap Alena.

Bisa-bisanya tunangannya sendiri tak mempercayainya, hal ini membuatnya semakin ingin segera memutuskan pertunangannya mereka, jika hal ini terus terjadi mungkin Karisha akan gila karenanya.

“Lagian bukannya kau ingin putus dengannya? Tapi kenapa kau masih sering dekat-dekat dengannya?” tanya Alena bingung.

Dia tidak habis pikir dengan sahabatnya ini, dia bilang padanya kalau dia mau muve on tapi masih sering mendekatinya, apa ucapannya itu hanya omong kosong semata?

“Ya, aku memang ingin putus, tapi itu harus dilakuin secara bertahap, kalau langsung putus malah jadi repot urusannya nanti,” jelas Karisha.

“Repot gimana?” tanya Alena.

Dia sekali lagi di buat bingung olehnya, kenapa sih Karisha selalu menjelaskan suatu hal setengah-setengah ataupun penjelasan yang terbilang rumit baginya yang memiliki kapasitas otak pas-pasan.

Menghela nafas lelah, Karisha pun mulai menjelaskan pada Alena tentang rencananya untuk bisa menjauh dari tunangannya.

Karisha mempunyai cinta yang begitu dalam untuk Daniel jadi dia memerlukan waktu agar bisa menghapus semua rasa itu dari hatinya, kalau sampai dia langsung menjauh darinya, nanti yang ada dia malah terus memikirkannya.

Semua hal harus di lakukan secara bertahap, tidak bisa terburu-buru. Juga, jika dia langsung meninggalkan Daniel ada kemungkinan Daniel akan berbalik mengejarnya, dia sudah melihat banyak contohnya pada novel-novel yang dia baca.

Di novel tema reinkarnasi yang biasa di bacanya, ketika sang tokoh antagonis mencoba untuk menjauh dari protagonis secara langsung, sang protagonis malah mengembangkan rasa padanya dan mengejarnya.

Walaupun mengejar kembali sang tokoh antagonis tapi protagonis pria tetap mempertahankan protagonis wanita yang membuat keadaan malah bertambah rumit, hal itulah yang ingin di hindari olehnya.

Dia juga harus mencari bukti perselingkuhan Daniel agar ayahnya bisa memutuskan pertunangan mereka tanpa pihak ayahnya yang disalahkan, pertunangan mereka terikat oleh kontrak dan pihak karisha boleh memutuskan pertunangan jika Daniel membuat kesalahan padanya.

Salah satunya adalah selingkuh.

TUK!

Alena mengetuk kepala Karisha menggunakan sumpit yang ada di meja membuat sang empunya melotot ke arahnya. “Ah kau apa-apaan sih?” tanya Karisha.

“Kau yang apa! Bilang aja masih ngarep sama Daniel, pake alasan itu segala,” ucapnya.

“Tapi di novel dikatakan seperti itu,” gumam Karisha.

“Di dunia nyata tidak begitu,” balas Alena.

Alena sepertinya lupa kalau ada pepatah yang mengatakan kalau cinta dan benci itu mirip, jika kamu membenci seseorang maka ada kemungkinan kamu akan mencintainya begitu pun juga sebaliknya.

***

Liliyana yang barus saja tercebur ke kolam sekarang harus terbaring di ranjang yang berada di UKS karena meriang yang di alaminya, gadis itu ternyata juga belum sarapan yang membuat keadaannya bertambah buruk.

Kasihan sekali gadis polos ini, harus mengalami hal kejam seperti ini seolah dewi keberuntungan marah padanya.

Pintu terbuka menampakkan sosok Daniel yang membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air, Liliyana tersenyum lemah lalu menoleh ke arahnya.

“Lili aku membawakan bubur untukmu, kau harus memakannya supaya kondisimu membaik,” Ucap Daniel.

Liliyana menyandarkan tubuhnya lalu hendak mengambil mangkuk bubur itu tapi Daniel mencegahnya dan mengatakan kalau dia akan menyuapinya dengan alasan bahwa dirinya masih belum sembuh.

Pada awalnya Liliyana menolak hal tersebut tetapi karena Daniel terus memaksa membuat Liliyana akhirnya menyerah dan membiarkan Daniel menyuapinya sampai Liliyana menghabiskan semua bubur itu.

“Lihatlah apa yang gadis kejam itu lakukan padamu, kenapa dia bisa tega melakukan ini,” ucap Daniel.

Dia marah pada Karisha, gadis itu selalu saja berbuat ulah. Dia sudah memperingatkannya untuk tak melukai Liliyana tapi gadis ini selalu saja kembali berulah dan gadis kesayangannya lah yang menjadi incarannya.

Liliyana menggelengkan kepalanya. “Bukan Karisha yang melakukannya. aku melihat sendiri kalau yang melakukan hal ini itu anak kelas sebelah,” ucap Liliyana.

“kau terlalu baik, aku yakin kalau mereka itu suruhan Karisha, kau enggak usah ngelindunginya gitu, dia udah sering mencelakaimu,” balas Daniel.

Dia yakin akan hal itu, tidak mungkin kalau siswa kelas sebelah melakukan ini pada gadis polos dan baik seperti Liliyana kalau bukan karena Karisha yang melakukannya.

Setelah ini pasti dia akan membalas perbuatan gadis itu.










To Be continued


Author note: ya, akhirnya kita kembali ke alur yang sekarang tepatnya setelah kejadian drama di koridor sekolah yang terjadi di chapter 1

Gimana pendapat kalian? Coba deh komen

Karisha: I Am Vilains (Open Pre-Order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang