Chapter 1: [Rahasia dan ingatan]

179 9 25
                                    

“Sialan! Aku sudah berkali-kali memperingatkanmu untuk tak mengganggu Liliyana!”

Pemuda itu mendorong tubuh Karisha hingga terjatuh ke lantai yang dingin. Pantatnya cukup sakit dikarenakan harus bercumbu dengan lantai, bisa bisanya dia diperlakukan seperti ini.

Pemuda di depannya ini sangat tak berperikemanusiaan, bagaimana mungkin dia bisa begitu tega mendorong gadis cantik sepertinya tanpa rasa bersalah sama sekali, pemuda di depannya sama sekali tidak gentle.

“Daniel! Aku sungguh tidak melakukannya!! Kau harus percaya padaku,” seru Karisha.

Gadis itu berbicara dengan suara serak, matanya berkaca-kaca seolah akan menangis. Walaupun begitu orang-orang yang melihatnya sama sekali tidak merasa iba padanya, lagipula gadis itu, Karisha sering membully orang-orang.

Dia pantas mendapatkannya.

“Percaya padamu?! Jangan bercanda!! Kau sangat jahat Karisha! Bagaimana kau bisa tega melakukan hal itu padanya?” Ucap Daniel kesal.

Pemuda tersebut sepertinya sudah muak dengan kelakuan gadis di depannya, dia dengan kasar menepis tangan Karisha dari bajunya.

Karisha kembali mencoba meyakinkannya, “Tapi aku benar-benar tak melakukannya!! Dia yang jatuh sendiri!!”

“Berhenti bicara omong kosong! Ingat, kalau sampai ini terjadi lagi, aku tak akan segan padamu!” Ancam Daniel padanya.

Daniel mendorong Karisha membuatnya kembali tersungkur, Daniel kemudian mendengus pelan sebelum pergi meninggalkannya yang masih terduduk lesu.

Orang-orang yang menonton menggelengkan kepalanya, mereka berpikir gadis itu sangat menyedihkan.

Di tinggalkan, di campakkan, dan bahkan tak menganggap keberadaannya ada, kalau mereka berada di posisinya mereka mungkin akan malu setengah mati.

Karisha mendongkak dan melihat sekeliling mencari keberadaan Daniel, ketika yakin kalau pemuda itu telah pergi, Karisha bangun dari duduknya lalu membersihkan roknya yang terkotori debu.

Cowok sinting itu akhirnya pergi juga!’ batinnya.

Setelah menghilangkan debu dari roknya, Karisha memperbaiki ekspresinya sebelum menghapus air matanya. Merasakan pandangan dari orang-orang, Karisha menatap tajam ke arah mereka, “ngapain kalian ngumpul disini?! Belum pernah lihat cewek cantik Ngedrama ya?!”

Dia mendengus sebelum pergi dengan langkah ringan mengabaikan tatapan aneh dari orang-orang. Akting menangis ternyata cukup melelahkan, dia jadi lapar.

“Aku sudah mulai bosan melakukan ini,” Gumamnya.

Sudah sebulan lebih dia melakukan hal ini, dia sebenarnya sudah cukup lelah membuat drama menyedihkan ini tapi demi kelancaran hidupnya nanti, dia harus melakukan ini sampai ayahnya memutuskan pertunangan mereka berdua.

Semuanya dia lakukan untuk menghindar dari takdir dimana dia dan keluarganya hidup menderita dalam kemiskinan.

***

Seorang gadis cantik berambut putih berjalan menuruni tangga rumahnya, di bawah dia langsung di sambut oleh keluarganya yang sudah menantinya di meja makan.

“Selamat pagi,” sapanya.

Keluarganya membalas sapaanya dan menyuruhnya untuk duduk di kursi yang telah di siapkan, mereka tidak langsung makan karena harus menunggu kepala keluarga datang.

“Karisha, bagaimana sekolahmu?” tanya sang Mama.

Gadis itu menoleh ke arah mamanya dan menceritakan sedikit tentang kesehariannya di sekolahnya.

Karisha: I Am Vilains (Open Pre-Order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang