Chapter 7: [Mission completed]

102 9 25
                                    


Menemukan Liliyana yang terbaring lemas, mereka berdua langsung bergegas menolongnya lalu membawanya ke UKS dan di sana perawat UKS langsung memeriksanya.

“Bisakah kalian minta tolong pada satu atau dua siswi? Kita perlu membersihkan tepung dan telur di tubuhnya,” jelas sang Perawat.

Membersihkan tubuh anak ini sendirian merupakan tugas yang merepotkan, akan lebih baik jika ada yang membantunya dan tidak mungkin kedua laki-laki di depannya melakukannya.

“Baiklah, kami akan nyari bantuan,” ucap Andy.

Mereka berdua keluar dari UKS mencari siswa yang bisa dimintai tolong. Melihat ada dia siswa yang kebetulan lewat, kedua siswi itu langsung di tarik paksa oleh Daniel dan Andy.

Kedua siswi itu sempat memprotes tetapi tidak dipedulikan oleh keduanya karena menurut mereka keselamatan Liliyana adalah prioritas bagi keduanya.

Setelah mereka mengantarkan kedua siswi itu ke perawat, mereka berdua menunggu di luar karena tidak mungkin keduanya yang merupakan laki-laki melihatnya, yang ada keduanya di tendang.

“Aku yakin ini semua ulah Karisha,” ucap Daniel.

“Jangan menuduh tanpa bukti, kau juga tahu kalau keduanya sudah ada di kantin sejak awal istirahat,” sanggah Andy.

“iya, tapi kau tahu keduanya datang ke kantin agak lebih lambat dari jam istirahat,” balas Daniel.

“Itu hanya beberapa menit saja, tidak akan cukup bagi keduanya melakukan itu.” Jawab Andy.

Dia juga kesal dan tidak suka terhadap Karisha karena kelakuannya yang suka membully orang, tetapi itu bukan alasan bagi dirinya untuk menyalahkan perempuan itu begitu saja tanpa bukti.

“Bisa saja kan dia menyewa seseorang untuk melakukannya, lagian cuma dia yang benci pada Liliyana.” Ucap Daniel.

“Terserah kau saja, tetapi jangan melakukan hal bodoh,” ucap Andy menasihatinya.

Dia hanya berharap temannya ini tidak akan melakukan sesuatu yang merepotkan yang mungkin dapat menimbulkan suatu masalah dan melibatkannya dalam hal itu. Ya tetapi tidak mungkin temannya melakukan itu.

***

Pembelajaran hari ini telah selesai sepenuhnya dan para murid di persilahkan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Para murid keluar dari kelas dengan wajah bahagia.

Karisha dan Alena pulang bersama, hari ini sopir Alena tidak bisa menjemputnya karena memiliki urusan yang harus di lakukannya, jadilah keduanya pulang bersama seperti sekarang.

“Eh Sha, kejadian yang menimpa Liliyana itu benar bukan kau yang melakukannya?” tanya Alena.

“Bukan, kita ke kantin bersama jadi mana mungkin aku melakukannya. Menyuruh orang apalagi, Cuma buang-buang uang saja,” Jawab Karisha.

Lagipula dirinya yang sekarang sudah menyerah untuk mengharapkan cinta dari Daniel, jadi dia berusaha sebaik mungkin tidak ikut campur dengan apapun yang berhubungan dengannya.

“Benar juga, maaf kalau kesannya aku seperti menuduhmu,” ucap Alena.

“Enggak masalah, lagian kau hanya bertanya,” balas Karisha.

Dia agak merasa tidak enak pada temanya karena menanyakan hal tersebut, tetapi mengingat kelakuan Karisha dulu tak mengherankan kalau banyak yang mengira dialah yang menculik dan menaruh Liliyana di gudang.

Berita tentang Liliyana ditemukan di gudang sekolah menyebar begitu cepat, Karisha hanya berharap kalau setelah ini Daniel tidak salah paham dan malah melakukan sesuatu seperti balas dendam padanya.

Karisha: I Am Vilains (Open Pre-Order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang