Chapter 16: [Bukan Kencan]

92 5 44
                                    


Hari ini merupakan hari libur nasional jadi untuk hari ini semua orang memiliki waktu untuk bersantai dari kesibukan mereka, begitu pula dengan keluarga Karisha yang kini sedang bersantai di ruang keluarga, walaupun mereka masih melakukan kegiatan masing-masing.

Adam sendiri sedang bermain game online sementara orang tuanya sedang duduk santai menonton acara di televisi, hanya Karisha yang kini tidak ada di sana.

“Dam, adikmu di mana? Biasanya jam segini dia sudah stay di depan TV menonton acara kesukaannya,” tanya Aliya penasaran.

Jarang sekali anaknya melewatkan acara kesukaannya, apa mungkin Karisha menontonnya secara streaming di handphone atau komputernya.

“Shasha kayaknya udah ada janjian deh Ma, tadi alu liat dia lagi pilih-pilih baju. Mungkin dia punya pacar baru,” jawab Adam.

“Hush! Jangan gitu. Shasha itu udah punya tunangan, mana mungkin dia selingkuh,” ucap Aliya.

“Ma. Daniel aja yang tunangannya sering deket sama perempuan lain, jadi kenapa Karisha enggak bisa,” balas Adam menghentikan kegiatannya.

Dia pernah memergoki Daniel berjalan berdua bersama seorang perempuan seusia adiknya, dia tidak sempat merekam karena kejadian itu terjadi cukup singkat. Adam bahkan sudah mengatakan hal ini pada Karisha tapi adiknya itu melarangnya untuk bertindak.

Mengingat hal tersebut membuat Adam ingin sekali menghajar Daniel karena sudah berani berselingkuh dari adiknya, semoga saja orang tuanya menghentikan pertunangan mereka karena dia tidak mau Daniel menjadi suami adiknya.

Mengetahui adiknya ingin jalan bersama seseorang yang sepertinya seorang laki-laki dan bukan Daniel membuatnya senang, tapi dia juga cukup cemas karena tidak tahu Karisha akan jalan dengan siapa.

“Apa?! Kau tidak bercanda kan Nak?” tanya Aliya kaget.

“Beneran. Orang Adam liat sendiri, dia jalan bareng perempuan, tapi gak tau siapanya,” jawab Adam.

“Kita tidak bisa menuduh begitu saja tanpa bukti, untuk saat ini sebaiknya adikmu jangan dulu tahu,” ucap Jhonatan.

Bohong jika dirinya tidak khawatir akan hal itu tetapi dia tidak bisa begitu saja menuduh orang tanpa bukti yang kuat, dan lagi Karisha menyukai laki-laki itu membuat Jhonatan tidak bisa bertindak terlalu jauh.

Tak Tak Tak

Suara langkah kaki terdengar, Karisha berjalan dengan santai menuruni anak tangga, dia memakai pakaian berupa sebuah gaun one piece selutut berwarna hitam, sepatu dan tas selempang kecil berwarna putih yang senada dengan rambutnya.

Dia terlihat sangat cantik apalagi dengan wajahnya yang memakai make up tipis yang terlihat natural.

“Wah anaknya Mama terlihat sangat cantik,” ucap Aliya.

“Benar, persis seperti ibunya,” celetuk Jhonatan di sampingnya.

Di saat seperti ini saja kedua pasangan itu masih sempat-sempatnya saling menggoda.

“Kau mau berkencan apa ke pemakaman, Dek?” tanya Adam ketika melihat penampilannya.

“Aku tidak mau kencan ataupun ke pemakaman!” jawab Karisha dengan ketusnya.

“Aku cuma mau menraktir temanku yang waktu itu menyelamatkanku sekaligus membantunya mencari hadiah untuk adiknya,” lanjutnya.

“Ah itu cuma alasan, kalian pasti berkencan,” ucap Adam.

“Terserah, Kakak gih cepat cari pasangan, ngejomblo mulu nanti gak laku,” balas Karisha.

Adam yang mendengar ucapannya langsung terdiam tidak membalas. Hei apa salahnya menjadi jomblo, lagi pula dia menjomblo karena pilihannya bukan karena tidak ada yang tertarik padanya atau apa.

Karisha: I Am Vilains (Open Pre-Order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang