Bismillahirrahmanirrahim
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sesuai yang direncanakan kemarin, pagi ini tepatnya hari Minggu, Zoya berencana akan menghadiri kajian bersama dengan Ara.
Zoya sudah rapi dengan balutan gamis berwarna hitam dipadukan hijab menutup dada berwarna mocca. Memang begitulah proses belajar Zoya, meski Zoya tau bahwa wanita diwajibkan menutup auratnya termasuk menggunakan hijab yang menutup dada, tapi kadang Zoya masih memakai dengan dililitkan di leher, namanya juga proses belajar.
Zoya menuruni tangga menghampiri Bunda Risa yang sedang berkutat dengan alat masak di dapur.
"Bunda, Zoya pergi dulu ya," dengan tangan kanan meraih tangan Bunda Risa untuk dikecup.
"Kesana nya jadi naik ojek?" tanya Bunda Risa memastikan, yang kebetulan semalam Zoya sudah izin terlebih dahulu.
"Jadi Bunda, ini ojeknya udah didepan." seraya menunjukkan aplikasi gojek.
"Yaudah Zoya langsung berangkat aja, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," balas Bunda Risa, dilanjutkan dengan acara memasak yang sempat tertunda.
*****
Akhirnya Zoya sampai di tempat terselenggaranya kajian hari ini, Zoya turun dari atas motor, membuka Sling bag nya untuk mengambil uang di dompet dan ia serahkan ke tukang ojek.
Sesudah tukang ojek melaju meninggalkan Zoya, mata Zoya melihat sekeliling masjid yang ternyata sudah lumayan banyak orang yang mulai memasuki masjid.
Zoya mencari keberadaan Ara yang katanya sudah sampai dan sekarang sedang menunggunya di pintu masjid, pandangan Zoya tertuju pada gadis berhijab pink, mata Zoya menyipit apakah yang ia lihat benar.
"Ara," ternyata yang dilihat benar, Zoya memberanikan mendekati Ara.
"Yuk masuk, udah mau dimulai."
Mereka berdua berjalan beriringan memasuki masjid, semua perempuan sudah terduduk rapi, karena ini khusus kajian perempuan jadi tidak ada satu orang cowok.
Zoya dan Ara menduduki diri disamping ibu - ibu.
Akhirnya kajian dimulai, materi disampaikan oleh Ustazah dengan tema menghormati orang tua.
Zoya dan Ara mendengarkan apa yang dijelaskan oleh Ustazah sesekali jika ada yang penting mereka tulis di notes kecil yang mereka bawa.
Tiga jam berlalu acara pun sudah selesai, dari banyaknya orang mulai meninggalkan masjid.
"Duluan ya Bu," pamit Zoya kepada ibu-ibu yang tadi berada disebelahnya.
Ibu-ibu tersebut tersenyum,"iya nak."
Mereka berdua mulai meninggalkan perkarangan masjid.
"Mau pergi kemana dulu gak Zoy?"
Zoya melihat langit yang tadinya biru sekarang mulai hitam menandakan sebentar lagi akan turun hujan, "pulang aja Ra, kayanya sebentar lagi hujan."
"Mau bareng nggak?" Ara menawarkan agar pulang bareng karena ia tau Zoya tadi berangkat kesini naik ojek.
"Nggak usah Ra, aku pulang sendiri aja." tolaknya, takut merepotkan Ara karena rumah mereka beda arah.
"Yaudah kalau gitu aku duluan ya." Ara mulai memeluk Zoya, Zoya juga membalasnya nggak kalah erat. Setelah cukup beberapa detik akhirnya pelukan mereka terlepas, Ara melambaikan tangan kepada Zoya dengan berjalan mendekati mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZOYA
Teen FictionMenceritakan perjalanan hidup Zoya yang penuh dengan rintangan, dan juga Zoya harus merelakan masa mudanya dengan bekerja demi Sang Bunda dengan Adiknya. Gadis yang pandai menutupi kesedihannya didepan semua orang. Hingga takdir mempertemukan Zoya...