14. Sah menjadi istri

10 7 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

"Saat kalian mati rasa, itu bukan trauma karena cinta. Melainkan ada seseorang yang doanya begitu kuat menginginkanmu"
# Zoya Alesha Medina

"Akhirnya dari banyaknya laki-laki yang memintamu, nama saya yang telah Allah tulis bersanding dengan kamu di Lauhul Mahfudz"
# Aydan Angkasa Ezhar




Happy Reading



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Dua orang perempuan dengan satu laki-laki berjalan beriringan memasuki tempat manusia yang sudah tidak bernyawa lagi, menelusuri beberapa gundukan-gundukan tanah yang di ujungnya terdapat batu nisan, hingga menuju kearah gundukan berbatu nisan nama orang tersayang bagi mereka bertiga. Orang yang selama beberapa tahun meninggalkan mereka.

Mereka bertiga berjongkok didepan gundukan tanah tersebut, seorang gadis mengusap batu nisan itu, tanpa disadar disudut matanya mengeluarkan air mata.

"Assalamualaikum Ayah," ujarnya yang masih senantiasa mengusap batu nisan.

"Zoya datang lagi, Zoya tidak menyangka bisa kuat bertahan sampai dititik ini, sampai ada seseorang yang mengajak Zoya menikah, kalau Ayah masih ada Ayah pasti senang karena akan menjadi wali nikah Zoya, namun itu cuma hanya angan-angan saja, nyatanya Ayah sudah pergi duluan meninggalkan kita. Ayah dua hari lagi Zoya akan menikah, restui Zoya semoga pernikahan Zoya sakinah mawadah warahmah," ya wanita itu Zoya, Zoya datang bersama Bunda Risa serta Arsen.

Bunda Risa tidak bisa menahan tangisannya mendengar ucapan Zoya, detik itu juga ikut menangis begitu juga dengan Arsen yang senantiasa memeluk Bunda Risa dari samping.

Mereka bertiga membacakan surat Yasin serta doa yang dipimpin oleh Zoya, setelah selesai Zoya mulai menaburkan bunga diatas makam Ayah Adit.

"Zoya pulang dulu Ayah, assalamualaikum," pamitnya dengan mengecup batu nisan Ayah Adit.



*****



Hari ini hari yang membuat perasaan Zoya campur aduk, antara senang, sedih menjadi satu. Di mana ketika anak perempuan merasa senang jika yang menjadi wali nikahnya Ayahnya sendiri, beda halnya dengan Zoya yang merasa sedih karena di moment ini Ayahnya tidak ada, malah yang menjadi wali nikahnya adalah adik dari Ayah Adit.

Zoya kini tengah sendirian didalam kamar, duduk di depan meja rias, melihat pantulan dirinya dari cermin, yang menampilkan tubuh yang berbalut gaun berwarna putih dengan hijab menutup dada, dua hari yang lalu Aydan mengiriminya kotak yang berisi gaun putih dengan jilbab dan juga ada sebuah notes.

To : Zoya A.M

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Kotaknya udah dibukan kan?
Nanti waktu akad dipakai ya
Dan saya minta untuk akad besok tolong pakailah hijab yang menutup dada,
Karena saya benar-benar nggak ridho jika ada yang melihat lekuk tubuh calon istri saya

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh

From: Aydan A.E


Zoya memandangi kedua tangannya yang penuh ukiran dengan menggunakan Henna putih yang sangat elegan. Tiba-tiba lamunannya buyar karena kedatangan Dasya dan Ara.

"Calon pengantin ngelamun aja," ujar Dasya yang berdiri disamping Zoya duduk.

"Nggak kok," elak Zoya.

ZOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang