PROLOG

2.8K 245 222
                                    

   Happy Reading ♥



"Hidup kita sudah ditentukan oleh garis takdir,sekeras apapun kita berusaha jika  memang bukan ditakdirkan untuk kita,maka itu hanya akan menjadi kenangan dari bagian perjalanan hidup kita"                                                                                          


Matahari mulai turun secara perlahan. Warna langit sore ini begitu sangat indah. Raka dan Sky kini berada di rooftop fakultas. Sky begitu menikmati keindahan view langit sore yang berganti warna dari biru menjadi orens, seolah pemadangan indah yang Tuhan ciptakan ini begitu luar biasa cantik, dari atas rooftop Universitas Palapa Jogjakarta.

 Sky begitu menikmati keindahan view langit sore yang berganti warna dari biru menjadi orens, seolah pemadangan indah yang Tuhan ciptakan ini begitu luar biasa cantik, dari atas rooftop Universitas Palapa Jogjakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raka hanya menatap punggung Sky.

Sejujurnya magic hours hari ini tidak mampu untuk menyejukkan suasana hati sepasang kekasih ini.

Raka dengan berbagai bisikan di kepalanya, sementara Sky dengan berbagai ketakutan yang kerap menghampirinya.

Sejak pertengkaran hebat mereka kemarin, kini mereka berdua kembali bertemu untuk membicarakan kelanjutan hubungan mereka.

Namun sudah sejak lima belas menit lalu, tidak ada yang memulai pembicaraan.

Raka maju selangkah untuk memposisikan dirinya agar sejajar dengan Sky. Lalu Ia menoleh menatap gadis yang selama setahun ini berstatus sebagai kekasihnya. Banyak kenangan indah yang telah mereka ukir bersama, banyak tantangan sudah di lewati. Namun apakah Tuhan dan semesta sedang menguji cinta mereka lagi?

Mereka melupakan bahwa keyakinan mereka berbeda. Entah ini ujian dari Sang Pecipta yang mana, satu kata yang menggambarkan keadaan mereka saat ini adalah lelah. Mereka— ah, ralat, hanya Sky.

Cewek yang berstatus sebagai kekasih Rakandra Danendra ini mulai lelah dengan keadaan dan memutuskan untuk mengakhirinya. Supaya tidak ada lagi terluka dan kecewa. 

Raka menghela nafas pelan. "Harus banget ngambil keputusan seperti ini, hm?" tanya Raka berusaha tenang.

"Iya, gua rasa ini jalan terbaik untuk kita berdua. Pernah mikir gak sih? Hubungan ini endingnya mau di bawa ke Gereja atau Masjid?" bentak Sky kemudian menoleh ke samping.

Rasanya begitu menyakitkan, namun ini jalan terbaik bagi hubungan mereka berdua.

Sialan! kenapa di saat seperti ini Sky begitu merasa sakit menguncapkan kalimat itu untuk cowok yang berstatus menjadi kekasihnya saat ini.

Namun, keberuntungan sepertinya kali ini tidak berpihak pada mereka, sebab jawaban dari hubungan mereka adalah perpisahan.

Berpisah agar tidak menyakiti Raka maupun Sky.

RakaSkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang