Chapter 26- Kamar Raka

394 146 208
                                        

"Gua butuh seseorang untuk menyembuhkan, memahami, dan meluk gua. Kalo ngomong doang emang gampang tapi faktanya sulit karena awalnya gua suka cara lu nolongin gua untuk ilangin rasa sakit ini tapi kenyatannya, lu juga nyakitin gua"

Happy Reading ♥


JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA👉🏻

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN
👇
IG: @aphroditee05

TIKTOK: @aphroditee579

Thankyou🍂



Setelah Raka mengantar kekasihnya pulang. Sky hanya berdiam diri di atas balkon melihat view kota Semarang dari atas lantai 31. Tiap sudut kota ini di terangi oleh cahaya lampu yang begitu indah namun tidak dengan suasana hatinya.

Meskipun sudah berusaha untuk tetap tenang namun perasaan takut itu kembali menghantuinya. Otaknya seolah di paksa untuk memproses setiap hal yang terjadi beberapa jam yang lalu saat mereka berdua berada di Epicure Sky Terrace.

Matanya melebar dan bergerak ke segala arah setelah membaca pesan yang masuk pada WhatssAppnya, ia mengigit bibirrnya. Jantungnya berdebar kencang, napasnya tidak beraturan.

Padahal setelah kejadian terror pertama di Jogjakarta, ia sudah mengganti nomor ponsel yang hanya di ketahui orang terdekatnya. Tapi kenapa cowok itu bisa kembali mendapatkan nomor pribadinya?

 Tapi kenapa cowok itu bisa kembali mendapatkan nomor pribadinya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You blocked this contact. Tap to unblock.

Sky melangkah masuk dengan perasaan karuan. Ia menutup rapat pintu balkon, kemudian berjalan menuju pintu apartemennya untuk memastikan bahwa cowok itu tidak mengetahui unit apartemen yang di tempatinya saat ini.

Tubuhnya merosot ke lantai, cairan bening itu mengalir membasahi wajahnya. Sky menangis histeris.

"Gua gak tau lagi harus gimana. Sejauh apapaun gua pergi, sepertinya selalu sia-sia, karena lu bakalan selalu nemuin keberadaan gua," ujar Sky tersenyum kecut.

Sky terlalu capek menghadapi kenyataan yang menakutkan dalam kehidupannya.

Rasanya baru kemarin, Tuhan mengirimkan sedikit kebahagian untuk ia rasakan bersama kekasihnya, Raka. Tapi apakah kebahagiaan ini hanya kebahagiaan semu?

Hanya karena menjalin hubungan beda agama sehingga Tuhan tidak mengijinkannya untuk menikmati semua hal itu?

Dalam agama Kristen mengatakan bahwa kamu boleh mencintainya tapi tidak boleh mengambilnya dari Tuhan-Nya.

Dalam agama Islam mengatakan seorang Islam tidak boleh menikah dengan beda agama.

Lantas kenapa Tuhan mempertemukan mereka berdua? Apakah hanya untuk di jadikan pelajaran hidup?

RakaSkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang