💚💚💚
Pagi pertama di kediaman Xiao disambut Yibo dengan bangun pagi dan berolahraga di sekitar rumah sampai keluar komplek. Sambil berlari santai dia mengamati dan memperhatikan lingkungan sekitar. Dia pun melakukan komunikasi dengan Fan Zixin dan Marius secara diam-diam. Sewaktu berjalan pulang ke rumah Xiao, Yibo masih menggunakan handsfree dan berbincang dengan seseorang di seberang.
“Kau tahu asisten Xiao Lian? Aku belum melihatnya sampai detik ini?” ia bertanya sambil mengusap keringat di kening.
“Asisten Xiao Lian masih muda, tidak jauh berbeda denganmu. Namanya Allen Ren.”
Suara Fan Xizin memenuhi telinga Yibo.
“Dia juga tinggal di rumah Xiao, bukan?” tanya Yibo.
“Ya, tetapi saat ini dia sedang cuti. Sepertinya dalam satu atau dua hari dia akan kembali.”
“Hmm. Oh ya, aku juga ingin profil paman Fengmian, pengurus rumah Xiao. Siapa dia sebenarnya dan sudah berapa lama mengabdi pada keluarga Xiao.”
“Oke. Bagaimana hari pertamamu?”
“Kau tahu aku harus selalu mengalah di depan Xiao Zhan. Dia benar-benar pemarah,” keluh Yibo tetapi bibirnya diwarnai senyuman manis.
“Jangan membuat lelucon denganku. Kau memang sengaja membuatnya kesal.”
Komentar Fan Zixin membuat Yibo mengulas senyum lebar.
“Setiap dia marah wajahnya terlihat semakin manis. Jika aku tidak menahan diri, dia tidak akan punya kesempatan untuk bertingkah seperti itu. Kau tahu maksudku.”
“Dasar singa,” gerutu Fan Zixin.
Yibo tertawa sekilas. Dia mengusap keringat di leher dan merasakan hembusan angin pagi dari pucuk pohon yang bergoyang tertiup angin. Lingkungan komplek mewah itu cukup sejuk dinaungi pepohonan tinggi. Beberapa daun kering berserakan di atas jalanan yang dilapisi aspal. Satu dua kendaraan mewah dari penghuni komplek terkadang berpapasan dengannya.
Selagi Yibo berjalan santai, di dalam rumah Xiao Zhan sedang menggerutu habis-habisan karena mencari asisten barunya. Dia mengecek ke kamar Yibo namun pemuda itu tidak ada, dan sekitar rumah pun tidak melihatnya. Dia baru mengetahui kepergian Yibo ketika bertemu paman Fengmian.
“Yibo keluar pagi-pagi untuk berlari pagi,” jawab paman Fengmian ketika ditanya tentang asisten baru majikannya.
“Rajin sekali,” komentar Xiao Zhan, terdengar sinis. “Tapi kenapa dia tidak pamit padaku? Dia pikir bisa seenaknya saja keluar masuk rumah ini?”
“Dia berpikir tuan muda masih tidur dan memanfaatkan waktu untuk berolahraga,” paman Fengmian kembali membalas.
“Alasan,” desis Xiao Zhan. Sedetik kemudian matanya memicing menatap pengurus rumah yang berdiri dengan tenang di depannya. “Kenapa sepertinya paman membela orang baru itu? Bahkan memanggilnya dengan akrab. Apa yang dia berikan pada paman?” selidiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓜𝔂 𝓢𝓮𝔁𝔂 𝑨𝒔𝒔𝒊𝒔𝒕𝒂𝒏𝒕
RomanceKembali dari peristiwa yang hampir menghilangkan nyawanya, Xiao Zhan memilih untuk menerima kebaikan sepupunya dan tidak bisa membantah ketika akhirnya pertunangan mereka terjalin. Tetapi ketika dia menerima sebuah pesan dari orang tak dikenal tenta...